HADIS – HADIS TENTANG KHITAN PEREMPUAN (Studi Ma’anil Hadis)

SAYYID FAHMI , NIM. 97532501 (2003) HADIS – HADIS TENTANG KHITAN PEREMPUAN (Studi Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (HADIS – HADIS TENTANG KHITAN PEREMPUAN (Studi Ma’anil Hadis) )
BAB I. V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (HADIS – HADIS TENTANG KHITAN PEREMPUAN (Studi Ma’anil Hadis) )
BAB II. III. IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Khitan perempuan biasa juga disebut Khifad, Circumsisi, Tetes dan sebagainya. Praktek khitan perempuan yang masih marak terjadi di beberapa negara di belahan dunia ini, alasan mereka mempraktekkan pun berbeda-beda, ada yang memakai label agama, adat-budaya, dan medis. Tekhnik pelaksanaannya pun dilakukan dengan berbagai cara, dari cara yang biasa sampai cara yang sangat mengerihkan, kemudian resiko yang ditimbulkan pun bermacam-macam, mulai dari komplikasi langsung sampai komplikasi kronis. Dari fenomena ini, para pakar-pakar muncul dan ikut ambil bagian, mulai dari kalangan agamawan, dokter (medis), budayawan, sejarahwan, sampai aktivis feminis serta orang-rang yang peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan. Argumentasi mereka pun beragam, -ada yang pro, ada yang kontra- bahkan bagi mereka yang menolak, ada yang menuding bahwa Islam adalah salah satu agama yang ikut bertanggung jawab dalam persoalan ini, karena Islam dianggap memberi legalisasi terhadap praktek tersebut. Permasalahan di atas, menjadi menarik untuk dicermati dan diteliti secara obyektif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penyusun mengkaji secara kritis mengenai asal muasal khitan perempuan dan apakah Nabi Muhammad mengenal khitan perempuan?, dan seandainya Nabi memerintahkan khitan perempuan, bagaimana petunjuk beliau tentang persoalan ini?, serta bagaimana memahami hadis-hadis dari beliau? Adapun signifikansi dari penelitian ini adalah untuk melihat secara kritis mengenai khitan perempuan (Studi Ma 'anil Hadis). Kemudian bagaimana implikasinya dalam kontek sosial. Kemudian kerangka kerja yang dipakai oleh penyusun untuk meneliti hadis-hadis khitan perempuan adalah pendekatan rna'ani! hadis dengan menggunakan kaedah Ma'ani! yang dikemukakan oleh para ulama sebagai acuan. Untuk rna'ani! hadis tentang khitan perempuan, nampaknya memerlukan penelitian lebih jauh dengan mempertimbangkan latar belakang historis kemunculan praktek khitan perempuan, aspek agama, aspek psikologi, aspek sosial, aspek medis serta wacana gender. Penelitian ini juga bersifat kepustakaan murni yang didasarkan pada al-Kutub al-Sittah sebagai sumber data primer, dan buku-buku lain yang terkait dengan masalah khitan perempuan sebagai sumber data skunder. Dari penelitian ini ditemukan jawaban, pertarna, bahwa ajaran khitan bukanlah murni dari Rasulullah saw, melainkan ajaran yang sudah turun-temurun dijalankan oleh para Nabi, sejak nabi Ibrahim. Khitan mempunyai akar sejarah yang sangat panjang, yang karenanya, agama-agama samawi, seperti Yahudi dan Nasrani mengajarkannya, bahkan menetapkannya sebagai suatu syari'at. Kedua, bahwa khitan perempuan adalah termasuk perkara fitrah, tetapi itu juga berarti bahwa melaksakan sesuatu yang tidak dilarang selama tidak merugikan perempuan yang dikhitan, namun meninggalkannya juga bukan termasuk dosa. Khitan perempuan dalam kontek Indonesia termasuk salah satu budaya lokal yang masih dipraktekkan oleh sebagian masyarakat Indonesia, akan tetapi praktek yang terjadi di Indonesia belumlah bisa dianggap suatu pelanggaran martabat kemanusiaan sebab masih berjalan sesuai dengan norma-norma yang ada.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Khitan Perempuan
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Nov 2013 15:30
Last Modified: 25 May 2015 10:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9513

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum