HOMOSEKSUAL DALAM HADITS (Kajian Ma'anil Hadits)

NASEH AOLAWI - NIM. 98532684, (2008) HOMOSEKSUAL DALAM HADITS (Kajian Ma'anil Hadits). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Homoseksualitas dari sudut pandang agama sudah jelas dilarang. Namun seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman yang senantiasa meniscayakan perubahan, nampaknya pemahaman normatif agama dihadapkan pada suatu tantangan bagaimana menghadapi realitas penemuan-penemuan baru. Adakah agama akan tetap diam tak bergeming dan tetap pada status quo? Dalam hadits-hadits disebutkan bahwa perbuatan kaum Luth menjadi kekhawatiran Rasulullah akan menjangkiti umatnya. Apakah hal itu akan menjadi suatu ancaman, nampaknya perlu penelitian hadits. Dari sini muncul pertanyaan bagaimanakah pemaknaan hadits tentang homoseksual? Bagaimana relevansi hadits tersebut dipahami dalam konteks realitas sosial saat ini? Dengan menggunakan library research, penulis mencoba mengetengahkan sudut pandang baru dalam memahami hadits Nabi. Setelah melakukan pengujian atas kesahihan sanad dan dilanjutkan dengan pemaknaan atas hadits nabi, penelitian ini melihat bahwa hadits tentang homoseksualitas (liwath) pada zaman Nabi dipengaruhi oleh sejarah kaum Luth. Disamping itu pemahaman homoseksualitas pada zaman nabi belum dilandasi dengan penemuan-penemuan atas gen atau kromosom yang ditemukan pada abad 19 belakangan. Fitrah Tuhan dalam menciptakan makhluk untuk saling berpasangpasangan tersurat dalam al-Qur'an, namun keberadaannya kaum homoseksual (gay dan waria) juga merupakan makhluk Tuhan yang harus dipahami dan dihormati. Penulis menganggap kaum homoseksual yang pada dasarnya tidak menghendaki untuk jadi homoseksual, dalam konteks ini bisa dimengerti dan dipahami terutama pada mereka yang semenjak awal sudah tidak mengalami ketertarikan terhadap lawan jenis namun mempunyai kemauan dan berusaha melakukan terapi sehingga pada akhirnya menjadi manusia yang normal. Akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa pemaknaan hadits tentang homoseksualitas masih terpaku pada pemahaman liwath pada zaman nabi Luth. Bagaimanapun trauma akan sejarah kaum Luth amat membekas. Pada konteks ini faktor pembentukan praktek homoseksual kaum Luth bukan merupakan homoseksualitas yang sebenarnya (nurture) sehingga samasekali tidak ada ruang, bahkan nabi Muhammad SAW sangat khawatir jika praktek homoseksual tersebut akan menjangkiti umatnya. Berbeda dengan ketika melihat perspektif medis, yang memandang bahwa terdapat kelebihan kromosom pada diri seorang homoseksual, sehingga hal itu memicu dan berpotensi pada terbentuknya pribadi homoseksual. Mengenai pribadi homoseks yang sudah muncul semenjak awal (nature) penulis berpendapat perlunya mengakomodir mereka secara sosial, karena sebuah kasus pasti mempunyai sebab-sebab tertentu yang melatarbelakanginya, dan tidak bijak kiranya jika masalah homoseksualitas kemudian digeneralisasikan bagi setiap individu tanpa kecuali. br br

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Homoseksual, Hadits
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:40
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/971

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum