Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T00:41:36ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-05-31T02:32:54Z2017-05-31T02:32:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25342This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/253422017-05-31T02:32:54ZHADIS-HADIS TENTANG KEUNTUNGAN JUAL BELl
( Studi Ma'lin1 al-lfad1s·)
SKRIPSIABSTRAK
Perdagangan merupakan jalan yang wajar dalam mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan hidup, dan setiap orang pun bebas untuk berusaha
mendapatkan harta dan mengembangkannya. Untuk memperoleh keuntungan
yang didambakan, ada banyak cara yang dilakukan penjual untuk mempengaruhi
konsumen agar membeli barang dagangannya.
Cara yang mungkin dilakukan produsen atau penjual biasanya dengan
menjual produk jauh lebih murah dari harga pasar. Untuk beberapa saat mungkin
penjual tidak memperoleh keuntungan, bahkan penjual tersebut memborong
semua produk tersebut dengan maksud agar terjadi kekosongan barang di pasar,
yang akibatnya konsumen sangat bergantung kepadanya. Setelah saingannya
bangkrut, lambat laun si penjual tersebut mulai menguasai pasar dan
memonopolinya, maka dengan leluasa si penjual akan menaikkan harga dengan
harga yang tidak wajar. Tingginya harga jual diakibatkan oleh banyaknya
pennintaan. Apabila seorang penjual telah menguasai pasar maka penjual tersebut
akan membuat harga yang menghasilkan keuntungan lebih banyak dengan cara
menaikkan harganya. Dampak dari persaingan bisnis yang ketat antara para
pedagang menimbulkan kerugian yang besar bagi para konsumen selaku pihak
kedua dalam transaksi jual beli dengan menaikkan dan menurunkan harga
seenaknya tanpa memikirkan nasib para konsumen khususnya dari kalangan
masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Padahal pada dasamya kebutuhan akan
barang-barang primer/pokok antara konsumen yang satu dengan yang lainnya
adalah sama.
Pennasalahan yang timbul adalah bagaimana relevansi hadis tentang
keuntungan jual beli jika dikaitkan degan konteks kekinian, sehingga para
pedagang dapat mengambil keuntungan dalam transaksi jual beli dan tujuan dari
jual beli itu sendiri dapat terpenuhi.
Tujuan dari penelitian iru selain mengetahui relevansi hadis tentang
keuntungan jual beli jika dikaitkan dengan kontekS kekinian diharapkan dapat
bennanfaat bagi kajian hadis keuntungan jual beli lebih lanjut dan dapat
menambah khazanah literature studi hadis.
Hadis merupakan sumber tasyrl' kedua setelah al-Qur'an, pengkajian ulang
serta pengembangan pemikiran terhadap hadis perlu dilakukan dengan pemaknaan
kembali terhadap hadis. Salah satu hadis yang perlu dikaji adalah hadis yang
secara tekstual membolehkan mengambil keuntungan jual beli lebih dari seratus
persen. Setelah dikaji dengan menggunakan metode Ma'iinl al-lfadls", hadis
tentang keuntungan jual beli tidak hanya dipahami secara tekstual, tetapi bisa
dipahami secara kontekstual, faktor historis pada saat disabdakannya hadis ini
sangat membantu dalam memahami hadis secara benar.
Islam tidak memberikan batasan tertentu terhadap laba atau keuntungan
dalam perdagangan, hal ini diserahkan kepada masing-masing pedagang dan
tradisi masyarakat sekitar, dengan tetap memelihara kaidah-kaidah keadilan dan
kebijakan serta larangan memberikan ma<,iarat terhadap diri sendiri ataupun
terhadap orang lain.
XNIM . 0053 0094 A. BURHANUDDIN