Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:25:43ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2013-05-14T09:20:56Z2018-07-27T08:17:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7682This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/76822013-05-14T09:20:56ZTAFSIR AL-JAILANI
(TELAAH OTENTISITAS TAFSIR SUFISTIK ABD AL-QADIR ALJAILA
NI DALAM KITAB TAFSIR AL-JAILANI)
Khazanah tafsir al-Quran semakin kaya ketika Markaz Jilani li al-Buhus\ al-
‘Ilmiyyah tahun 2009 menerbitkan karya berjudul Tafsir al-Jailani yang diakui
sebagai buah tangan ‘Abd Qadir al-Jailani. Penerbitan karya ini berdasarkan
temuan manuskrip oleh Fad{il al-Jailani selaku editor di 70 perpustakaan pada 20
negara dan menemukan 17 karya al-Jailani. Beberapa pengarang Mu’jam
menyatakan bahwa tafsir ini karya Ni’matullah bin Mahmud al-Nakhjuwani. Di
sisi lain model gaya bahasa dalam Tafsir al-Jailani tidak sebagaimana biasanya
al-Jailani menulis. Sedangkan corak tasawuf yang terkandung sepertinya juga
tidak selaras dengan yang dianut al-Jailani.
Berangkat dari asumsi dasar inilah kemudian penulis mengangkat ke
permukaan persoalan mengenai otentisitas tafsir sufistik ‘Abd al-Qadir al-Jailani
dalam kitab Tafsir al-Jailani. Penelitian ini menggunakan metode diskriptifanalitis
dengan model paradigma internal dan eksternal Thomas Michel.
Mengingat buku tafsir ini masih tergolong baru untuk diteliti maka rumusan
masalah pertama yang penulis angkat ialah bagaimana gambaran umum tafsir al-
Jailani ? Kemudian beranjak pada bagaimana otentisitas penafsiran Tafsir al-
Jailani ?
Dari penelitian tersebut terungkap bahwa susunan Tafsir al-Jailani meliputi
pembuka surat (fatihah al-surat), tafsir rasionalis berpola tahlili dengan corak
sufistik, kesimpulan sederhana dan penutup surat (khatimah al-surat). Tafsir al-
Jailani kadang menafsirkan ayat dengan memandang aspek zahir ayat, terutama
pada wilayah ayat hukum. Meski demikian terkadang juga ditafsirkan dengan
model makna batin. Sedangkan ayat yang ditafsirkan model esoterik cenderung
filosofis mirip model falsafi.
Hasil perbandingan antara penafsiran dalam Tafsir al-Jailani dengan karya
lain al-Jailani terdapat kesamaan dan perbedaan. Namun demikian perbedaannya
lebih dominan. Mengenai konsepsi tasawuf yang terkandung dalam Tafsir al-
Jailani cenderung mengarah pada faham hulul dan wahdat al-wujud. Indikator ini
muncul saat nampak banyak sekali kesimpulan dari penafsiran yang mengajak
pada laku fana’, meninggalkan nasut menuju lahut. Di sisi lain muncul konsep
emanasi dan konsep dualisme sifat ketuhanan yang kontradiktif sebagaimana
yang diyakini Ibnu ‘Arabi.
Melalui telaah peneliti terhadap berbagai ciri khas Tafsir al-Jailani dan
perbandingan tersebut, patut ditarik benang merah bahwa penafsiran dalam
Tafsir al-Jailani patut diduga bukanlah hasil penafsiran ‘Abd al-Qadir al-Jailani
(471-561 H).NIM. 09532002 ABDURROHMAN AZZUHDI