Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T20:47:39ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2015-01-26T01:52:48Z2015-01-26T01:52:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15294This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/152942015-01-26T01:52:48ZPEMIMPIN IDEAL MENURUT AL-GHAZĀLĪPemimpin dan kepemimpinan merupakan tongkat keberhasilan dalam sebuah
orgagisasi maupun negara. Pemimpin adalah bentuk pengabdian dan pertanggung
jawaban perinsip-prinsip keimanan. Banyak bermunculan corak/ tipe pemimpin
diberbagai aspek kehidupan, baik pemimpin spiritual, pemimpin agama, maupun
pemimpin negara, yang mayoritas pemimpin tersebut meninggalkan dan memisahkan
esensi-esenti terpenting yang melekat pada seorang pemimpin. Pemimpin yang tidak
memenuhi kriteria seorang pemimpin, baik dari segi intelektual, keagamaan,
pengalaman, kepribadian, kecakapan dan lain sebagainya, sehingga mempengaruhi
kinerja kepemimpinan dan kegagalan sebagai seorang pemimpin, yang dapat
menghancurkan tatanan kehidupan masyarakat dan perpolitikan. Dalam Islam
pemimpin ideal telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad, sosok pemimpin yang
bergerak dalam berbagai aspek, pemimpin yang dijadikan sari tauladan bagi semua,
akan tetapi banyak dari pemimpin-pemimpin saat ini menjauh dari apa yang
dicontohkan Nabi Muhammad.
Abū Ḥamid Muḥammad ibn Muḥammad ibn Muḥammad al-Ghazālī al-Ṭūsī al-
Ṣāfi’i, dikenal sebagai al-Ghazālī seorang hujjah Islam (1058-1111 M) dengan
konsep pemikiran pemimpin yang lebih mendalam menekankan pada aspek
substansial nilai ajaran agama daripada segi-segi formal-simbolik, menyatukan apa
yang telah dipisahkan dari sosok pemimpin, pemimpin haruslah datang dari rakyat
dengan pilihan rakyat. Diperlukan tiga rumusan masalah untuk mencapai pemimpin
ideal yang al-Ghazālī maksud; pertama, apa konsep pemimpin ideal menurut al-
Ghazālī? Kedua, adalah apa tipe pemikiran kepemimpinan al-Ghazālī? dan yang
ketiga, apa relevansi pemikiran al-Ghazālī bagi kepemimpinan di Indonesia?
Metode penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian berbasis pustaka
(Library Research), menggunakan metode Sosial-Fenomenologi Alfred Schutz,
Fenomenologi Max Scheler, Fenomenologi, dan menggunakan intertekstual Julia
Kristeva.
Tipe pemimpin ideal menurut al-Ghazālī adalah pemimpin akhlak, yang
disebut sebagai pemimpin sejati. Pemimpin yang adil, serta memiliki integritas,
penguasaan dalam bidang ilmu negara dan agama. Intelektualitas, agama, dan akhlak
memiliki pengaruh dan peranan besar pemimpin, serta mampu mengobati kehancuran
dan kerusakan dalam diri bangsa Indonesia dan membawa masyarakat yang adil
makmur dengan ditopang moral yang bersendikan agama.
NIM. 1220510075 ADE AFRIANSYAH S.FIL.I