Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:50:06ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2015-08-21T09:03:12Z2015-08-21T09:25:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17046This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/170462015-08-21T09:03:12ZPERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBINA
KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL
SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah siswa berkebutuhan khusus di SMP
PGRI Kasihan memiliki perkembangan kepribadian dan tingkah laku yang unik.
Siswa ini pastinya juga memiliki masalah-masalah individual. Berbagai
karakteristik anak berkebutuhan khusus membutuhkan penanganan ekstra dari
guru bimbingan konseling dalam pengembangan kecerdasan emosional dan
spiritual. Dengan demikian, peran guru bimbingan konseling di SMP PGRI
Kasihan sangat diperlukan guna membantu siswa berkebutuhan khusus agar dapat
berkembang secara optimal khususnya secara emosional dan spiritual.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil
latar SMP PGRI Kasihan Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, teknik
yang digunakan yaitu dengan model Miles dan Huberman. Sedangkan untuk
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Data dianalisis secara
deskriptif sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kondisi kecerdasan emosional dan
spiritual siswa berkebutuhan khusus memiliki sisi negatif dan positif yaitu:
Emosional; kurang dapat memanfaatkan emosi secara produktif, belum mampu
mengelola emosi, kurang percaya diri dan tidak berani menunjukkan potensi yang
dimiliki, namun mampu membina hubungan sosial dengan baik serta memiliki
sikap empati. Spiritual; belum mampu menjalankan ibadah, belum mampu
membaca Al-Qur’an, kurangnya akhlak dan perilaku yang baik, namun mampu
berbuat baik kepada kedua orang tua (Birrul Walidain). 2) Kontribusi guru
bimbingan konseling adalah dengan melakukan berbagai upaya agar siswa dapat
mengikuti arahan yang ada di sekolah maupun dirumah. Sedangkan perannya
sebagai: komunikator, pendamping, motivator dan penasehat, pembimbing dan
konselor, serta pembangun kerjasama dengan semua pihak. 3) Faktor penghambat
pelaksanaan bimbingan konseling meliputi: perbedaan latar belakang keluarga
siswa, perbedaan karakteristik individu siswa, dan keterbatasan waktu bimbingan.
Sedangkan faktor-faktor pendukungnya meliputi: semangat kerja guru bimbingan
konseling dalam memberikan perhatian, motivasi, bimbingan, dan pendampingan
secara kontinyu, adanya partisipasi dari semua pihak sekolah dan wali murid,
serta adanya kemauan siswa untuk berkembang ke arah positif.NIM. 11470104 ADITA PRAMANASARI2015-08-24T07:47:49Z2015-08-24T07:47:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17070This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/170702015-08-24T07:47:49ZPERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBINA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMP PGRI KASIHAN BANTUL YOGYAKARTALatar belakang penelitian ini adalah siswa berkebutuhan khusus di SMP
PGRI Kasihan memiliki perkembangan kepribadian dan tingkah laku yang unik.
Siswa ini pastinya juga memiliki masalah-masalah individual. Berbagai
karakteristik anak berkebutuhan khusus membutuhkan penanganan ekstra dari
guru bimbingan konseling dalam pengembangan kecerdasan emosional dan
spiritual. Dengan demikian, peran guru bimbingan konseling di SMP PGRI
Kasihan sangat diperlukan guna membantu siswa berkebutuhan khusus agar dapat
berkembang secara optimal khususnya secara emosional dan spiritual.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan mengambil
latar SMP PGRI Kasihan Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data, teknik
yang digunakan yaitu dengan model Miles dan Huberman. Sedangkan untuk
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Data dianalisis secara
deskriptif sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kondisi kecerdasan emosional dan
spiritual siswa berkebutuhan khusus memiliki sisi negatif dan positif yaitu:
Emosional; kurang dapat memanfaatkan emosi secara produktif, belum mampu
mengelola emosi, kurang percaya diri dan tidak berani menunjukkan potensi yang
dimiliki, namun mampu membina hubungan sosial dengan baik serta memiliki
sikap empati. Spiritual; belum mampu menjalankan ibadah, belum mampu
membaca Al-Qur’an, kurangnya akhlak dan perilaku yang baik, namun mampu
berbuat baik kepada kedua orang tua (Birrul Walidain). 2) Kontribusi guru
bimbingan konseling adalah dengan melakukan berbagai upaya agar siswa dapat
mengikuti arahan yang ada di sekolah maupun dirumah. Sedangkan perannya
sebagai: komunikator, pendamping, motivator dan penasehat, pembimbing dan
konselor, serta pembangun kerjasama dengan semua pihak. 3) Faktor penghambat
pelaksanaan bimbingan konseling meliputi: perbedaan latar belakang keluarga
siswa, perbedaan karakteristik individu siswa, dan keterbatasan waktu bimbingan.
Sedangkan faktor-faktor pendukungnya meliputi: semangat kerja guru bimbingan
konseling dalam memberikan perhatian, motivasi, bimbingan, dan pendampingan
secara kontinyu, adanya partisipasi dari semua pihak sekolah dan wali murid,
serta adanya kemauan siswa untuk berkembang ke arah positif.NIM. 11470104 ADITA PRAMANASARI