Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T14:28:35ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2019-07-16T04:49:14Z2019-07-16T04:49:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35734This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/357342019-07-16T04:49:14ZISLAM DAN PERSOALAN IDENTITAS PADA ERA GLOBALISASI
(Studi Atas Pandangan dan Gerakan Hizbut Tahrir Indonesia dalam
l\'f~r~pons Globalisnsi)Globalisasi dalam beragam pemahamannya, tidak hanya membawa
komunitas atau masyarakat dunia bertemu dalam satu ruang global, tetapi juga
telah melahirkan fanatisme terhadap identitas. Karenanya, identitas menjadi
wacana yang hangat dibicarakan pada era ini. Setiap komunitas berusaha
menampikan identitas mereka masing-masing yang pada akhimya juga
menunjukkan penguatan identitas agama. Tragedi 9/11, munculnya Perda-perda
Syari' ah, dan lain sebagainya merupakan bagian dari contoh terse but.
Dari kenyataan itulah penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini,
penulis mengamati bagaimana penguatart identitas Islam itu terjadi dengan
mengamati pandangan dan gerakan Hizbut Tahrir Indonesia dalam merespons
globalisasi. Setelah mengetahui bagaimana pandangan Hizbut Tahrir Indonesia
terhadap globalisasi, sekilas penulis juga mengamati bagaimana gerakan yang
dibangun HTI untuk merespons globalisasi sesuai dengan pandangannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penulis menggunakan metode studi
kepustakaan (library research) yang menitikberatkan pada analisa terhadap datadata
dokume dan pustaka. Untuk menarnbah analisa, pencarian data juga
dilakukan dengan wawancara. Melalui metode ini disajikan dengan deskriptifanalitis
agar rnemperoleh analisa yang dalam.
Ada beberapa hal yang ditemukan dalam penelitian ini. Pertama,
globalisasi dalam pandangan Hizbut Tahrir merupakan penjajahan negara kafir.
Barat yang sekuler terhadap Islam hingga sekarang ini, seperti di Indonesia, lrak,
Afghanistan, dan di berbagai negeri Islam lainnya. Globalisasi sama dengan
hegemoni Barat. Dibalik globalisasi terdapat sekularisme sebagai ideologi yang
melahirkan nasioanlisme, kapitalisme, dan demokrasi. Kedua, selain
menggunakan penjajahan ekonomi, Barat melancarkan perang pemikiran untuk
menghancurkan Islam. Bagi HTI, dengan Barat dapat menghancurkan Islam. Oleh
karena itu, HTI merespons globalisasi dengan cara, pertama, memilih perang
pemikiran untuk melawan globalisasi. Karena Barat melemahkan Islam melalui
pemikiran, maka harus juga dilawan dengan pemikiran. Untuk mencapai itu,
gerakan penyadaran umat dilakukan oleh HTI dengan cara membetuk kelompokkelompok
(ha/aqah), penyebaran buletinjum'at, seminar, dan propaganda melalui
aksi massa. Kedua, adanya penguatan identitas Islam di dalam pandangan dan
gerakan HTI karena melihat bahwa globalisasi dimotori oleh negara Barat yang
nota bene adalah umat Kristen dan Yahudi. Pada kenyataannya negara-negara
Barat menghancurkan dan memeras negara-negara Islam melalui sistem
globalisasi. Khilafah Islamiyah dan kembali kepada syari 'at Islam merupakan
salah satu identitas Islam yang harus dimunculkan untuk merespons globalisasi.
Akhimya, globalisasi memberikan andi I dalam menguatkan pertalian
identitas kolektif dalam masyarakat Islam. Konflik dan benturan yang
meminggirkan kemudian memberikan dampak pada kontruksi identitas,
sebagaimana terlihat dalam gerakan Hizbut Tahrir Indonesia ketika merespons
globalisasi. Wa/lahu A 'lamNIM. 03541531-01 AGUSHILMAN