Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T09:49:13ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2019-07-11T04:17:37Z2019-07-11T04:17:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35638This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/356382019-07-11T04:17:37ZSTUD I KOMP ARA TIF HUKUM KEW ARISAN ISLAM DAN HUKUM
KEWARISAN ADAT MINANGKABAU DI KELURAHAN UJUNG
BATUNG KECAMATAN PARIAMAN TENGAH SUMBARKewarisan merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat diperhatikan
dalam agama Islam. Dalam agama Islam melaksanakan pembagian harta warisan
hukumnya wajib. Hal ini telah ditetapkan di dalam al-Qur'an dan hadis Nabi
SAW. Agama Islam juga telah mengatur bagaimana cara pelaksanaan dari hukum
kewarisan baik itu cara pembagiannya, ahli waris, sebab mendapat harta warisan,
hilangnya hak untuk mewarisi dan lain sebagainya.
Minangkabau merupakan suatu daerah yang berpenduduk 100 %
beragama Islam dan juga dikenal dengan falsafahnya adat basandi sara ', sara'
basandi kitabullah (adat bersendi sara', sara' bersendi kitabullah) juga
mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap permasalahan kewarisan.
Dimana dalarn pelaksanaan kewarisan, Minangkabau mempunyai hukum adat
yang kuat, yang mengatur masalah kewarisan. Namun demikian, antara hukum
Islam dan hukum adat Minangkabau terdapat perbedaan dalam sistem dan juga
pelaksanaannya. Dalam agama Islam hak ahli waris terhadap harta warisan telah
ditetapkan sesuai dengan bagiannya masing-masing. Misalnya bagian anak lakilaki
lebih besar dari bagian anak perempuan. Akan tetapi dalam hukum kewarisan
adat Minangkabau tidak ada ketentuan yang seperti ini. Hak kewarisan secara
tradisi turun kepada kaum perempuan. Hal ini bila kita teliti tentunya sangat
bertentangan dengan. falsafah adat Mirrangkabau itu scndiri.NIM. 01360611 AGUSTRI