Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:29:35ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2019-07-19T06:36:52Z2019-07-19T06:36:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35927This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/359272019-07-19T06:36:52ZHAK ASASI MANUSIA DALAM HUKUM ISLAM
(STUDI PEMIKIRAN ABDULLAH AHMED AN-NA'IM
DAN MUHAMMED ABID AL-JABIRI)lsu global tentang HAM memang kian hari kian ramai dibicarakan orang.
Berbagai tanggapan pun datang dari berbagai kepentingan. Berkaitan dengan
Deklarasi HAM Universal PBS, dari kalangan Muslim ada yang menaggapi dengan
menolak secara tegas, ada yang menanggapi secara sinis, ada yang mencari sintesis
antara nilai-nilai Islam dan nilai-nilai modem, dan ada juga yang menerima secara
mentah-mentah (sekularis). Abdullah Ahmed An-Na'im dan Muhammed Abid aiJabiri
adalah tcrmasuk tokoh yang bcrusaha mcncari sintcsis kcmodcrnan itu. Akan
tetapi, kalau an-Na'im mencoba mendekontruksi syari'ah karena tidak sesuai dengan
konstitusi modern (diskriminasi terhadap perempuan dan non-Muslim), dengan
prinsip evolusionernya Taha, yakni ayat-ayat Makkah me-nasakh ayat-ayat Madinah.
Karena ayat-ayat Makkah mengandung prinsip persamaan dan kebebasan
sebagaimana tercennin dalam asas HAM. Sementara al-Jabiri berusaha
menyandingkan HAM universal dalam otoritas Erofa dengan nilai-nilai universal
HAM dalam otoritas Islam. Baginya tradisi Arab harus dilihat secara objektif dengan
dua syarat yang ditawarkan yakni, asbah an-nu::ul dan maqasid. Dengan begitu,
budaya HAM akan mengakar dalam kesadaran Arab kontemporer dan menjadi
kebutuhan bangsa Arab, sesuai dengan cita-citanya yang ingin menjadikan Islam
sebagai ruh bagi bangsa Arab. An-Na'im dan al-Jabiri adalah kedua pemikir yang
bercorak liberal, namun dalam konsep HAM mereka mempunyai pemikiran yang
berbeda
Hal tersebut memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyingkap
pemikiran an-Na'im dan ai-Jabiri tentang HAM, Bagaimana kerangka berpikirnya,
konsep HAM dan argumentasinya, dan implikasi pemikiran tersebut terhadap
penetapan hukum Islam.
Dikarenakan penelitian ini merupakan kajian pemikiran, maka pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan rasionalistik, yaitu pendekatan yang digunakan
untuk memetakkan/mengklasifikasikan pemikiran keduanya dalam responnya
terhadap HAM universal. Di samping itu, untuk melihat bagaimana implikasi
pemikirannya itu terhadap penetapan hukum.
Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa an-Na'im
menggunakan pendekatan hermenutik dan antropologi terhadap al-Qur'an. Dengan
kedua pendekatan itu digunakan untuk mengembangkan gagasan teori evolusi Taha.
Yakni ayat-ayat Makkah me-nasakh ayat·ayat Madinah. Sedangkan al-Jabiri dalam
melihat teks sangat dipengaruhi pemikir strukturalis Prancis, terutama arkcologi dan
epistem Focault. Dalam epistemnya- bayan~ hurhani, dan irfani- ai-Jabiri sangat
respek terhadap bayani dan burhani, namun menaruh kecurigaan dan psimis terhadap
irfani. An-Na'im dalam merespon HAM termasuk respvns!l-rekvnstrukt[f; sedangkan
al·Jabiri adaftif-dekonstruktif Dalam dasar argumennya, an-Na'im menghapus
awliya dan qawwama, karena mendiskriminasikan kaum perempuan dan non·
Muslim. Sedangkan aJ.Jabiri menggunakan at-birr, zakat, dan al-afw untuk memberi
jaminan terhadap golongan yang didiskriminasikan (perempuan dan non-Muslim).NIM: 99363562 AH. ZUHRI INDRA P.