Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T13:50:16ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2015-09-30T04:21:52Z2015-09-30T04:21:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17309This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/173092015-09-30T04:21:52ZPANDANGAN SANTRI TERHADAP HAK & KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
(STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYYAH UMBULHARJO YOGYAKARTATerjadinya akad nikah akan menimbulkan beberapa akibat, diantaranya
hak dan kewajiban suami istri secara bersama, hak istri terhadap suami, dan hak
suami terhadap istrinya. Banyak tokoh agama, ilmuan dan cendekiawan membuat
kriteria-kriteria terhadap hak dan kewajiban suami istri. Para santri di pesantren
khususnya pesantren al-Luqmaniyyah biasanya memakai konsep hak dan
kewajiban suami istri yang bersumber dari kitab salaf atau biasa disebut kitab
kuning. Kitab salaf ini menjadi rujukan utama santri dalam menjawab semua
permasalahan yang ada. Ketika Kitab Salaf diyakini santri sebagai sumber dan
acuan paling baku untuk bisa menjawab berbagai persoalan kehidupan kapan dan
dimanapun, dalam waktu yang sama pemahaman santri terhadap Kitab Salaf
dihadapkan pada kecenderungan realitas sosial baru yang selalu berubah dan
berwatak pluralistrik.
Salah satu realitas baru yang berkembang adalah masalah gender dan
posisi perempuan, dalam hal ini pesantren seringkali dianggap sebagai basis dari
hegemoni patriarki, bahwa pendidikan pesantren melanggengkan adanya
marginalisasi dan sub-ordinasi terhadap perempuan. Terlebih lagi ketika
membahas hak dan kewajiban suami istri. Berdasarkan kondisi di atas penulis
tertarik untuk mendiskripsikan lebih jauh bagaimana pandangan santri terhadap
hak dan kewajiban suami istri dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap
pandangan santri tersebut.
Jenis penelitian ini adalah Field Research (penelitian lapangan) yang
bersifat Deskriptif-Analitis. Pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara,
obserfasi dan dokumentasi. Proses analisa yang digunanakan adalah analisa data
kualitatif dengan kerangka berfikir induktif. Kerangka induktif ini berupa
pendapat-pendapat Santri Pondok Pesantren al-Luqmaniyyah terhadap hak dan
kewajiban suami istri yang dijadikan sebagai premis khusus, kemudian
digeneralisasikan menjadi kesepakatan umum.
Dari penelitian, penulis menemukan bahwa pandangan santri putra
terhadap hak dan kewajiban suami terlihat lebih moderat dibanding dengan
pandangan santri putri. Misalnya hak suami dalam pelayanan. Santri putra
berpandangan bahwa suami tidak harus selalu mendapatkan pelayanan. Sementara
santri putri berpandangan suami berhak mendapatkan pelayanan dari istri tanpa
ada ketentuan lebih lanjut. Sistem 3UR (Kasur, Sumur, Dapur) yang menurut
budaya Indonesia dianggap sebagai kewajiban istri, menurut mayoritas santri
tidaklah sepenuhnya benar. Sistem 3UR adalah kewajiban yang dilaksanakan
secara bersama dan dikerjakan sesuai dengan kondisi masing-masing keluarga.
Pandangan santri terhadap hak dan kewajiban istri secara umum dapat
dikatakan sama. Namun ada sedikit perbedaan ketika memahami kewajiban
mengatur rumah tangga. Akan tetapi, dari hasil yang diperoleh mereka
berpandangan bahwa kewajiban rumah tangga ditanggung bersama. Para santri
juga memberikan kesempatan bagi istri untuk bisa berperan di ruang publik. Di
tinjau dari hukum Islam pandangan santri tersebut sudah sesuai karena mereka
mempertimbangkan madarat dan maslahah dalam menentukan hak dan kewajiban
suami istri yang sesuai dengan konteks sekarang.NIM 11350100 AHMAD GHOZALI