Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T09:41:55ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-07-26T04:33:04Z2017-07-31T07:16:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26886This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/268862017-07-26T04:33:04ZWARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM:
STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN WAHBAH AZ-ZUḤALÎ DAN YÛSUF
AL-QARAḌÂWÎMeskipun ketentuan hukum waris beda agama ini dalam Islam sebenarnya
telah lama digulirkan, bahkan ketika Nabi Muhammad saw. masih hidup, namun
belum ada titik terang mengenai waris beda agama sekarang ini. Bukti masih ada
perbedaan pemikiran terkait masalah waris beda agama disini yaitu antara
Wahbah az-Zuḥailî dan Yûsuf al-Qaraḍâwî. Wahbah az-Zuḥailî melarang adanya
waris beda agama, namun Yûsuf al-Qaraḍâwî dengan fiqh minoritasnya menolak
kemutlaqan larangan waris tersebut, melainkan larangan yang hanya kepada kafir
ḥarbî saja. Dari beberapa penjelasan di atas diketahui bahwa hukum waris beda
agama dalam Islam masih diperdebatkan adanya, dimana perbedaan pendapat
antara Wahbah az-Zuḥailî dan Yûsuf al-Qaraḍâwî inilah yang kemudian membuat
penyusun tertarik untuk meneliti lebih jauh, akademis, dan proporsional terhadap
pemikiran kedua tokoh ini. Dari perbedaan pemikiran tentang waris beda agama
disini perlu diketahui lebih lanjut mengenai pendapat secara menyeluruh antara
Wahbah az-Zuḥailî dan Yûsuf al-Qaraḍâwî tentang waris beda agama, latar
belakang perbedaan pendapat antara kedua tokoh tersebut, serta relevansi
pemikiran antara kedua tokoh tersebut tentang waris beda agama khususnya
dalam konteks keindonesiaan.
Jenis penelitian ini adalah Library Research, yaitu jenis penelitian yang
dilakukan dan difokuskan pada penelaahan, pengkajian, dan pembahasan literaturliteratur,
baik lasik maupun modern khususnya karya Wahbah az-Zuḥailî dan
Yûsuf al-Qaraḍâwî sebagai objek dari penelitian ini. Penelitian ini bersifat
deskriptif, analitik, komparatif, yaitu menjelaskan, memaparkan, dan menganalisis
serta membandingkan pemikiran kedua tokoh secara sistematis terkait suatu
permasalahn dari kedau tokoh yang memiliki latar belakang dan pemikiran dan
pemikiran yang berbeda. Adapun pendekatan yang digunakan oleh penyusun
adalah pendekatan uṣûl al-fiqh dengan menggunakan teori muṭlaq dan muqayyad.
Pendekatan dan teori diatas untuk mengetahui perbedaan pemikiran dan latar
belakang yang menyebabkan kedua tokoh ini berbeda.
Dalam waris beda agama ada perbedaan pandangan dua ulama fiqh
kontemporer, yaitu antara Wahbah az-Zuḥailî dan Yûsuf al-Qaraḍâwî. Dalam
perbedaan ini Wahbah az-Zuḥailî menolak adanya waris beda agama secara
mutlak karena pemahamannya akan hadis Nabi saw. Karena Wahbah az-Zuḥailî
memandang hadis nabi ini secara mutlak, jadi pengartian kata kafir dalam hadis
itu diartikan secara menyeluruh untuk semua orang kafir tanpa terkecuali.. Namun
Yûsuf al-Qaraḍâwî berpandangan lain dari hadis Nabi saw, bahwa dalil itu tidak
dapat di artikan secara mutlak. Karena menurutnya hadis nabi saw masih
mempunyai makna yang luas. Teori yang dianggap sebagai teori penafsiran hadis
secara muqayyad disini menyebabkan kata kafir dalam hadis itu dapat ditakwil
sebagaimana pentakwilan pengikut mazhab Ḥanafî. Pentakwilan disini
mengkhususkan kata kafir dari kata kafir menjadi kafir ḥarbî saja. Teori Yûsuf al-
Qaraḍâwî ini relevan di Indonesia dikarenakan Indonesia sendiri mengakui agama
selain agama Islam itu sendiri.NIM. 11360057 AHMAD MUSADAT