Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:24:38ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-09-21T04:04:07Z2016-09-21T04:04:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22030This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220302016-09-21T04:04:07ZPERUBAHAN MAKNA NONGKRONG
(STUDI KASUS INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA DI KAFE BLANDONGAN)Budaya “nongkrong” sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat Indonesia.
Identik dengan secangkir kopi atau minuman yang enak dan menyegarkan fisik adalah
bentuk bagian dari pelengkap “nongkrong” itu sendiri. Nongkrong ialah hanya sebuah
aktivitas ringan untuk sekedar mengisi waktu luang, menghilangkan rasa capek,
melepas kepenatan, baik secara individu maupun komunal. Namun dalam
perkembanganya kafe dan kedai kopi saat ini bukan hanya sekedar sebagai tempat
orang ingin menikmati secangkir kopi namun sudah menjadi rumah kedua bagi
mahasiswa, komunitas, aktivis, pembisnis, penulis dan budayawan.
Di kafe atau kedai-kedai kopi juga sebagai perputaran arus informasi, setiap orang
bebas berinteraksi dan membicarakan hal apapun tanpa ada sekat, pembatasan dan
pretensi. Penelitian ini menjadi urgen karena bertujuan ingin mengetahui tujuan dan
pemaknaan “nongkrong” bagi sebagian banyak mahasiswa di Yogyakarta.
Menggunakan kajian penelitian lapangan dan mahasiswa sebagai subyek dalam
penelitian ini, yaitu demi menelaah interaksi sosial sekaligus perubahan makna yang
ada dan yang dilakukan mahasiswa di kafe Blandongan, Jln Sorowajan Baru,
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Dalam melakukan interaksi sosial menurut Cabin dan Dortier mengklasifikasinya,
bahwa interaksi yang ada di kafe atau kedai kopi masuk dalam kategori Mutualisme
dan Sosiality, yakni interaksi sosial yang saling menguntungkan. Hasil dari penelitian
ini bahwa, fenomena “nongkrong” dan interaksi sosial di kafe memiliki pemaknaan
baru, ruang sosial khas kaum anak muda khususnya mahasiswa. Gaya hidup dan rumah
kedua, tempat santai dan tempat berekpresi, kafe adalah bagian dari hidup masyarakat
urban di Yogyakarta. Adanya pergeseran makna “nongkrong” itu membawa
mahasiswa menciptakan simbol-simbol baru yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Mulai dari urusan menyelesaikan tugas kuliah hingga urusan ekonomis atau bisnis.
Pendek kata, kafe adalah budaya sekaligus simbol modernitas dalam proposi globalNIM. 12540027 AHMAD SYAIFULLAH