Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-19T10:25:49ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2014-06-24T07:15:32Z2015-10-21T02:48:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13026This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/130262014-06-24T07:15:32ZINTERVENSI PEKERJA SOSIAL TERHADAP KLIEN DUAL DIAGNOSIS
DALAM RUANG LINGKUP THERAPEUTIC COMMUNITY DI PANTI
SOSIAL PAMARDI PUTRA (PSPP) “SEHAT MANDIRI” YOGYAKARTASeiring dengan maraknya kasus penyalahgunaan dan peredaran NAPZA,
Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) “Sehat Mandiri” yang merupakan salah satu
unit lembaga dibawah naungan Dinas Sosial DIY tetap konsisten memberikan
pelayanan sosial bagi para korban penyalahgunaan NAPZA, yang berupaya
untuk mengembalikan keberfungsian sosial klien yang menjadi korban
penyalahgunaan NAPZA dengan menjalankan metode Therapeutic Community
(TC), tak terkecuali bagi klien yang mengalami gangguan mental berat disertai
dengan penyalahgunaan NAPZA atau yang disebut dengan istilah dual
diagnosis. Dual diagnosis yang memiliki kriteria umum seperti memiliki masalah
yang lebih berat dan kronis, masa krisis yang dialami lebih lama, menjalani
treatment yang lebih lama, dan rentan terhadap relapse (kambuh). Hal ini
merupakan salah satu tema yang cukup menarik, mengingat penelitian tentang
dual diagnosis belum banyak ditemukan terlebih dalam ilmu kesejahteraan
sosial.
Penelitian ini berupaya mendeskripsikan intervensi yang dilakukan oleh
pekerja sosial terhadap klien penyalahguna NAPZA yang mengalami dual
diagnosis di Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) “Sehat Mandiri”. Selain itu,
dalam penelitian ini juga berupaya mendeskripsikan tentang dampak yang
dialami oleh klien dual diagnosis setelah menjalani proses rehabilitasi di PSPP
“Sehat Mandiri” Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam
penelitian ini yang menjadi informan adalah staf pejabat fungsional yaitu 1 orang
pekerja sosial yang menjadi pendamping klien dual diagnosis di Panti Sosial
Pamardi Putra “Sehat Mandiri”. Kemudian kelompok klien yang tergolong
mengalami dual diagnosis, sebanyak 3 orang klien dual diagnosis yang memiliki
kriteria gangguan yang berbeda, yaitu mengalami gangguan split personality,
skizofrenia, dan psikotik. Sedangkan obyek penelitian ini adalah masalah yang
diteliti yaitu proses dan tahap-tahap serta dampak dari intervensi pekerja sosial
terhadap klien dual diagnosis di Panti Sosial Pamardi Putra “Sehat Mandiri”
Yogyakarta. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis dan
pengecekan kebsahan data menggunakan metode triangulasi sumber data dan
triangulasi dokumentasi. Yaitu dengan mencocokan hasil wawancara dengan
observasi lapangan dan dokumentasi yang akan dibandingkan hasilnya.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa, dalam melakukan intervensi
terhadap klien dual diagnosis menggabungkan 3 unsur terapi yaitu Therapeutic
Community (TC), medis, dan psikologis yang dilakukan secara simultan. Adapun
3 jenis terapi bagi dual diagnosis yaitu terapi sekuensial, terapi paralel dan terapi
terintegrasi. Walaupun pada kenyataaanya, klien dual diagnosis tidak dapat
sembuh secara total, namun beberapa dampak dan perubahan ke arah yang
baik terjadi pada beberapa klien dual diagnosis di PSPP. Adapun dampak dan
perubahan tersebut dapat dilihat dari aspek medis yaitu penurunan dosis obat
dan aspek psikososial yaitu perubahan yang dapat dilihat dari sikap dan perilaku
klien dual diagnosis.NIM. 10250051 AJENG DIAH RAHMADINA