Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T10:12:15ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2023-04-06T05:36:14Z2023-04-06T05:36:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57791This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577912023-04-06T05:36:14ZKebahagiaan dan Kedamaian dalam Pandangan Integratif Perenungan Filsafat dengan Penghayatan SufistikFislafat dan tasawuf tidak harus dipertengtangkan, karena kontemplasi filosoif dan penghayatan sufistik bisa dipahami secara integratif. Kebahagiaan dan kedamaian dalam tulisan ini dipahami dari analisia integratif tersebut.- Alim Roswantoro2023-04-06T05:05:59Z2023-04-06T05:05:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57789This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577892023-04-06T05:05:59ZHermeneutika Filosofi dan Tanggapannya dalam dunia IslamHermeneutika adalah cara dan seni memahami teks baik tertulis maupun tidak tertulis berupaya membawa maksud teks masa lalu ke dalam makna yang dimengerti dalam konteks dunia sekarang. Ada dua tanggapan dari komunitas muslim terhadap hermeneutika, ada yang menerima dan ada yang menolak.- Alim Roswantoro2023-04-06T04:29:15Z2023-04-06T04:29:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57788This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577882023-04-06T04:29:15ZFilsafat Pendidikan Kemuhamadiyahan Membangun Relasi dan Konstruksi Keilmuan Filsafat Islam dan Pendidikan KemuhammadiyahanFilsafat pendidkan kemuhammadiyahan harus dibangun dari bangunan filsafat keilmuan Islam yang mendorong pada perlakuan etis emansipatoris, kepercayaan diri pada tradisi persyarakatan, sikap membuka diri dan menegintegrasikan nalar tekstual, ilmiah dan filosofis untuk penguatan Islam berkemajuan dalam pemikiran, berkebangsaan dan berpergaulan kosmopolitanis.- Alim Roswantoro2023-04-06T03:19:06Z2023-04-06T03:19:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57785This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577852023-04-06T03:19:06ZTiga Pilar Refleksi Diri Pengembangan Filsafat Islam dari Ijtihad Beberapa Filosof MuslimPengembangan filsafat Islam dari refleksi gagasan filososif eksistensialisme Muhammad Iqbal, kepercayaan peradaban sendiri yang transformastif Hasan Hanafi, pembacaan turats islam dalam jejaring komunikasi M ABid al-Jabiri dan nalar keislaman diskursif M. Arkoun berupaya menghadirkan filsafat Islam bisa berperan transformastif dalam mentradisikan keislaman yang membebaskan dan yang menyatukan semuanya.- Alim Roswantoro2023-04-06T02:59:19Z2023-04-06T02:59:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57784This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577842023-04-06T02:59:19ZKebebasan Manusia Tanpa Batas dalam Pandangan QadariyahTulisan ini menganalisis konsep kebebasan manusia tanpa Tuhan dalam eksistensialisme dari teori kebebasan manusia Qadariyah. Kebebasan manusia tanpa batas dalam dunia tanpa Tuhan tidaklah mungkin bisa dipahami, karena dalam pandangan Qadariyah bagaimana bisa manusia bebas secara mutlak, sementara dirinya penuh keterbatas baik pikiran maupun kehendak, dan dirinya tidak mungkin bisa melawan hukum alam.- Alim Roswantoro2023-04-06T02:34:16Z2023-04-06T02:34:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57782This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577822023-04-06T02:34:16ZRasionalisme Substansi Monistik dan Etika Naturalistik-Stoisistik dalam Pemikiran Filosofis Spinoza-- Alim Roswantoro2023-04-06T01:54:01Z2023-04-06T01:54:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57780This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577802023-04-06T01:54:01ZKekuasaan sebagai Diskursus dalam Pemikiran Michel FoucaultKekuasaan sebagai diskursus Foucault menegaskan bahwa kekuasaan selalu memproduksi pengetahuan, dan pengetahuan yang digulirkan selalu memiliki efek pada kekuasaan. Kekuasaan tidak bisa diseistematisasi dan dimiliki, karena ia selalu merupakan diskursus-diskursus diperbincangkan dan diperjuangkan eksistensinya dalam relasi kuasa antar kelompok.- Alim Roswantoro2023-04-06T01:45:23Z2023-04-06T01:45:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57779This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577792023-04-06T01:45:23ZKeberagamaan Otentik dalam Eksistensialisme ReligiusKarya ini membahas eksistensialisme religius dan kritiknya terhadap konseptualisasi rasional-objektif keberagamaan dalam filsafat untuk menawarkan keberagamaan yang tumbuh dalam ketelibatan personal manusia dalam penghayatan keagamaan yang otentik dari dimensi sebelah dalam manusia bukan dari cerminan konsep objektif keberagamaan dari filsafat-filsafat esensialisme. Tulisan ini juga menunjukkan beberapa implikasi dari karekater dasar keberaamaan otentik pada keberagamaan kontemporer.- Alim Roswantoro2023-04-06T01:37:00Z2023-04-06T01:55:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57778This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577782023-04-06T01:37:00ZPrinsip-prinsip Moral dalam Ajaran Moral dan Etika Islam untuk conflict Resolution dan Peace BuildingBuku ini membahas tentang prinsip-prinsip moral yang dirumuskan dari ajaran moral dalam agama Islam dan pemikiran-pemikiran etika dari para filosof. Prinsip-prinsip moral Islam yang ditemukan secara universal inline dengan prinsip-prinsip moral dalam proses resolusi konflik dan pembangunan perdamaian. Prinsip-prinsip moral berkontribusi besar dalam penangan konflik dan pengkondisian dari dalam individu atau kelompok yang terlibat dalam konflik dan upaya pembangunan perdamaian, selain aplikasi prinsip-prinsip moral Islam dalam kepribadian para negosiator dan mediator bisa mendorong suksesnya penanganan konflik dan pembangunan perdamaian.- Alim Roswantoro2022-02-10T12:34:02Z2022-02-10T13:27:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49190This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/491902022-02-10T12:34:02ZPengantar Singkat Filsafat SosialHubungan konsep sosial dari para filosof tampak dengan kuat terkait erat dengan dan sekaligus terdinamisir oleh konteks historis masyarakat mereka masing. Hampir setiap filosof mengapresiasi apa yang telah dicapai oleh masyarakat yang melingkupi pemikirannya, tetapi di samping itu juga memberikan kritik-kritik yang dipandangnya lemah dari sudut pandang rasa keadilan untuk semua warga masyarakat.
Perbedaan bentuk dari model sosial yang diusung masing-masing filosof tentu ditemukan dalam pemikiran mereka, tetapi dari segi spirit dan prinsip sosialitas yang ingin dibangun, semua filosof sosial tampak berusaha keras menghadirkan keluasan rasa keadilan. Meskipun, menurut filosof tertentu, biasanya yang belakangan, filsafat sosial para filosof sebelumnya dipandang masih memiliki kekurangan-kekurangan dalam menggagas keadilan sosial, namun tidak bisa bahwa sebagian filosof sosial dikatakan tidak berkeadilan dalam pemikiran-pemikiran sosialnya dan sebagian yang lain jauh lebih adil.
Melihat kenyataan dinamika kehidupan masyarakat manusia, terbukti bahwa manusia memang makhluk sosial. Dinamika filsafat sosial yang tercermin dari produk-produk pemikiran sosial para filosof, memperkuat ciri makhluk sosial ini. Para filosof sosial yang diberikan dalam buku ini dimaksudkan untuk memahami filsafat sosial dari dinamika konseptual sosialitas dari jaman yang satu ke jaman berikutnya. Buku ini tidak dimaksudkan untuk memahami filsafat sosial secara mendalam, melainkan hanya untuk mengantarkan secara ringkas apa yaang dimaksud filsafat sosial dengan mengenali konsep-konsep dasar filsafat sosial para filosof dari Plato hingga Popper- ALim Roswantoro2013-07-01T10:15:28Z2013-07-01T10:15:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8438This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/84382013-07-01T10:15:28ZEKSISTENSIALISME TEISTIK MUHAMMAD IQBALExistentialism is one of great schools of thought in philosophy. The internal dynamic
of this philosophy in Western philosophy is very complex as well. It can be divided
into two extreme isms, that is, atheistic or non religious existentialism and theistic or
religious existentialism. In reverse, in the history of Islamic philosophy, Moslem
philosophers whose philosophies can be characterized as existentialism are still very
rarely. But it does not mean that existentialistic philosophy cannot be found in the
history of Islamic philosophy. Muhammad Iqbal is one of Moslem existentialists.
Even though he never call himself as existentialist, but his philosophical thoughts
denote the basic characters of existentialism. The article tries to show the arguments
from which Iqbal can be established as existentialist or especially theistic or religious
existentialist.- ALIM ROSWANTORO