Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:44:09ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2019-04-18T07:55:54Z2019-04-18T07:55:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34698This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/346982019-04-18T07:55:54ZPENAFSIRAN SURAT AL-‘AS}R DALAM KITAB TAFSIR
AL-IBRIZ MENURUT KH. BISRI MUSTOFAKitab tafsir Al-Ibrîz Li Tarjumani Ma’rifati Tafsîr Al-Qur’ân Al-Âzîz
merupakan tafsir berbahasa Jawa dengan makna gandul atau biasa disebut dengan
pegon. Sebagaimana kajian yang telah ada sebelumnya, kajian tafsir ini mengacu
pada khazanah tafsir aksara melayu-jawi yang berciri khas spesifik aksara pegonpesantren.
Hal ini disebabkan oleh keterpengaruhan penafsir dengan lingkungan,
sosial budaya masyarakat pesantren yang mengitarinya. Padahal jika kita merunut
tahun 1980-an budaya aksara masyarakat Indonesia telah massif menggunakan
aksara roman atau latin. Inilah yang menjadi alasan mengapa penulis melakukan
kajian tafsir lokal-pegon yang berada di daerah Jawa. Selain itu, kitab ini menjadi
rujukan pengajian masyarakat Jawa pada pengajian jama’ah masjid dan dunia
pesantren. Adapun langkah-langkah penafsiran Bisri Musthofa bisa dikatakan
sangat sederhana sehingga memudahkan bagi kalangan awam dan pesantren
dalam memahami pesan-pesan al-Qur’an.
Kajian utama dalam skripsi ini adalah menemukan Penafsiran KH. Bisri
Musthofa terhadap QS. al-‘As}hr ayat 1-3 ditinjau dari unsur relevansi dan
orisinalitas yang terdapat dalam tafsir al-Ibrîz.Untuk membahas persoalan di atas,
penulis melakukan penelitian studi kepustakaan (library research), dengan
mengumpulkan dan mengolah data primer dan sekunder. Data primer dalam hal
ini adalah QS. al-‘As}hr ayat 1-3 dalam tafsir al-Ibrîz. Sedangkan data sekunder
adalah data-data yang relevan dengan penelitian ini dan sumber-sumber bukubuku
lain yang masih relevan dengan penelitian.
Hasil penelitian ini adalah: Pertama, metode ijmāli masih menjadi ciri dari
penafsiran al-‘As}hr ayat 1-3. Dan bahkan masih sekedar melakukan terjemah
tekstual dari bahasa Arab ke Bahasa Jawa. Kedua, QS. al-‘As}hr ayat 1-3
ditafsirkan demikian oleh KH. Bisri Mustofa:
“Demi waktu, atau demi waktu sore, Sesungguhnya manusia itu (berada)
pada kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal salih yang
tidak (berada) pada kerugian. Maka daripada itu kalian semua saling
mengingatkan, melaksanakan Iman, dan kalian semua saling mengingatkan
untuk menjauhi maksiat”.
Ketiga, QS. al-‘As}hr ayat 1-3 kajian relevansi teks QS. al-‘As}hr ayat 1-3: al-
‘As}hr merupakan surat yang berisi sumpah Allah pada adanya kepastian bahwa
manusia secara totalitas akan mengalami kerugian atas apa yang ia perbuat.
Kecuali manusia yang melaukan semua hal berikut: 1) Manusia hendaklah
menjadi orang yang beriman; atas segala kebenaran Islam yang disampaikan oleh
Rasulullah saw; 2) Manusia hendaklah melaksanakan perbuatan baik dan patut
sebagai cerminan Iman; 3) Saling mewasiati antara satu sama lain atas nilai
kebenaran Islam merupakan salah-satu pesan bagi muslim untuk bersikap kritis
dan sosial kepada sesama; 4) Agar nilai-nilai Islam senantiasa tersambung lintas
generasi harus diwujudkan dengan sabar. Karena sabar merupakan sifat yang
dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dari apa yang
dimiliki sebelumnya.NIM. 11530069 ALI MUSTAJAB