Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T21:14:42ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2013-08-21T02:44:21Z2018-08-06T03:54:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9127This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/91272013-08-21T02:44:21ZKONSEP PENDIDIKAN MORAL DALAM SERAT DEWA RUCI KARYA
R. Ng YASADIPURA I DAN RELEVANSINYA DENGAN KONSEP
PENDIDIKAN MORAL DALAM ISLAMLatar belakang penelitian ini adalah perkembangan di era globalisasi
mengubah Jiwa bangsa Indonesia cenderung kearah dehumanisasi dan
mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam UU No.20 tahun 2003 Tentang
Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari pendidikan adalah
membentuk akhlak mulia. Sejalan dengan itu Islam sangat menjunjung pendidikan
akhlak. Proses interaksi antara Islam terhadap budaya Jawa memberikan warna
dan menjiwai karya sastra Jawa baru, sebagai sarana dakwah nilai dan ajaran
Islam. Serat Dewa Ruci, salah satu karya sastra yang mengandung nilai moral
Jawa yang berakulturasi dengan ajaran tasawuf Islam, sesuai dengan falsafah
hidup masyarakat Jawa. Oleh karena itu penelitian ini berupaya untuk mengetahui
konsep pendidikan moral yang terdapat didalamnya serta relevansinya dengan
konsep pendidikan moral dalam Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang berjenis kualitatifdeskriptif.
Penelitian ini mengambil obyek material penelitian kepustakaan dari
serat Dewa Ruci karya R. Ng. Yasadipura I maupun dokumen-dokumen lainnya
yang masih berkaitan. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan metode verstehen, metode interprestasi, metode
hermeneutika, dan metode abstraksi.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa konsep pendidikan dalam serat Dewa
Ruci ini menekankan pada pencapaian kasampurnan (insan kamil), yaitu
membentuk peserta didik agar dapat menjaga keselarasan sosial dengan cara
menempatkan diri pada tempat yang tepat dan diimbangi serta ditunjang dengan
keselarasan batin untuk mencapai kebahagiaan dan ketentraman hati (slamet).
Pencapaian kesejatian manusia tersebut yang ditandai dengan manunggaling
kawula Gusti memerlukan beberapa tahapan untuk mencapainya, yaitu syari’at,
tarekat, hakikat dan ma’rifat. Untuk itu diperlukan seorang guru yang nyata, baik
martabatnya, tahu akan hukum, beribadah, wira’i, bertapa, ikhlas, berlandaskan
pada Al-Qur’an, Hadist, Ijma’ dan Qiyas. Relevansi konsep pendidikan moral
dalam serat Dewa Ruci dengan konsep pendidikan moral dalam Islam dapat
terlihat dari berberapa aspek, yakni persamaan akan tujuan dari pendidikan moral
itu sendiri yang berupa untuk membentuk insan kamil yang dapat menciptakan
kesalehan individual, maupun kesalehan sosial, persamaan akan materi
pendidikan moral yang didasarkan pada kebutuhan lahir, batin dan sosial,
persamaan akan metode pendidikan yang perlu disesuaikan dengan perkembangan
lahir dan batin peserta didik, serta persamaan akan pandangan terhadap pendidik
yang mencapai derajat yang mulai yang harus memenuhi persyaratannya dan
terbentuknya hubungan dengan anak didik yang harmonis berdasarkan rasa cinta
dan kasih sayang.NIM. 09410190 ALMAS JUNIAR AKBAR