Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:56:21ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2014-03-27T01:03:35Z2016-09-26T09:00:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11394This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/113942014-03-27T01:03:35ZPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN KURS
TERHADAP BETA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG
MASUK DALAM DAFTAR EFEK SYARIAH (DES)
Krisis ekonomi global pada tahun 2008 yang terkait dengan subprime
mortgage dan diikuti dengan bangkrutnya bank investasi terbesar AS Lehman
Brothers, menyebabkan perekonomian dunia porak-poranda. Hal tersebut secara
langsung berimbas pada kinerja pasar modal di Indonesia yang ditandai dengan
anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara tajam. Investor asing
terpaksa menarik dananya (deleveraging) dari Indonesia dikarenakan mereka
mengalami kesulitan likuiditas. Selain itu, anjloknya pasar modal juga didorong
kuat oleh perilaku investor risk aversion yang memicu terjadinya flight to quality
dari aset yang dipandang berisiko ke aset yang lebih aman. Risiko dalam saham
dibagi menjadi: risiko tak sistematik (unsystematic risk) dan risiko sistematik
(systematic risk). Risiko sistematik diukur dengan koefisien beta. Beta saham
menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu sekuritas maupun portofolio
terhadap perubahan-perubahan pasar. Sebagai pengukur risiko, beta dapat bernilai
negatif yang berarti kenaikan perolehan pasar menyebabkan penurunan perolehan
saham (arah perolehan saham berlawanan dengan arah perolehan pasar). Oleh
karena itu, beta saham sangat sensitif terhadap fluktuasi pasar yang disebabkan
oleh perubahan kondisi ekonomi makro seperti: tingkat suku bunga, inflasi, dan
kurs.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh tingkat suku bunga, inflasi dan perubahan nilai kurs terhadap beta
saham pada perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data persentase bulanan untuk tingkat suku
bunga, inflasi dan kurs, sedangkan data beta saham adalah satuan beta saham
bulanan perusahaan pertambangan di DES. Data yang digunakan dengan periode
Januari 2010 - Desember 2011 dan diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia
Fakultas Ekonomi UII, dan website Bank Indonesia (www.bi.go.id).
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka dilakukan pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi linear berganda, uji F-statistik dan uji t-statistik,
pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian secara simultan dengan uji-F menunjukkan
bahwa tingkat suku bunga, inflasi, dan kurs Dollar AS secara bersama-sama dan
signifikan mempengaruhi beta saham. Hasil penelitian secara parsial dengan uji-t
menunjukkan bahwa hanya tingkat suku bunga yang terbukti tidak signifikan
terhadap beta saham, sedangkan inflasi dan kurs terbukti berpengaruh positif
signifikan terhadap beta saham.
NIM. 08390072 ANJAR WIJAYA PRATAMA