Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T10:43:49ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-04-27T04:46:28Z2016-04-27T04:46:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20482This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/204822016-04-27T04:46:28ZPENDIDIKAN PRENATAL MENURUT IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAH
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERKEMBANGAN POTENSI ANAK
(STUDI KITAB TUHFAH AL-MAUDŪD BI AHKĀMI AL-MAULŪD)Arief Rifkiawan Hamzah, Pendidikan Prenatal Menurut Ibnu Qayyim Al-
Jauziyyah dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Potensi Anak (Studi Kitab
Tuhfah al-Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd), Tesis, Yogyakarta: Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Latar belakang yang membuat menarik penelitian ini adalah 1) orang tua
sebagai pendidik pertama dan utama mengharapkan kehadiran anak yang baik, 2)
orang tua harus melaksanakan pendidikan, 3) pendidikan prenatal sebagai
pondasi, 4) untuk memberi masukan mengenai pendidikan anak dalam Islam, Ibnu
Qayyim Al-Jauziyyah memberikan perhatian yang sangat besar dengan
menghadirkan karya monumental dalam mendidik anak, yaitu kitab Tuhfah al-
Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd, 5) kitab Tuhfah al-Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd
membahas mengenai pendidikan anak prenatal, dikaitkan dengan kedokteran dan
psikologis. Dari deskripsi lima poin tersebut, peneliti merasa gelisah dengan
dinamika pendidikan di lingkungan keluarga saat ini. Kegelisahan ini peneliti
uraikan yang meiputi 1) ternyata sebagian orang tua belum mengetahui,
memahami, dan melaksanakan dengan baik mengenai pendidikan prenatal dalam
kitab Tuhfah al-Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd, 2) keluarga yang dibangun belum
mencapai kategori sakinah, 3) perkembangan potensi anak kurang maksimal.
Tujuan penelitian yaitu: 1) untuk mengetahui pendidikan prenatal menurut
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Tuhfah al-Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd,
2) untuk mengetahui implikasi pendidikan prenatal dalam kitab Tuhfah al-
Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd terhadap kursus calon pengantin, 3) untuk
mengetahui implikasi pendidikan prenatal dalam kitab Tuhfah al-Maudūd bi
Ahkāmi al-Maulūd terhadap perkembangan potensi anak.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang berupa
studi kepustakaan. Pendekatan penelitian ini memakai pendekatan psikologi
behavioristik dan humanistik. Sumber data primer tesis ini adalah kitab Tuhfah al-
Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, sedangkan
sumber skundernya berupa kitab-kitab lain karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.
Peneliti menghimpun data melalui teknik pengumpulan data dokumentasi. Proses
analisis data melalui tiga tahap, yaitu 1) penetapan jenis penelitian, 2) pemilihan
dan penetapan data primer, 3) mengaitkan dengan pengatahuan yang kontekstual.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini
berkesimpulan bahwa 1) Konsep pendidikan prenatal yang ditawarkan oleh Ibnu
Qayyim yang hidup pada tahun 691-751 H. dimulai dari pemilihan jodoh dengan
kriteria yang sangat sesuai dengan anjuran agama: cantik/tampan, terhormat, dan
subur. Selanjutnya adalah menikah, anjuran memohon anak kepada Allah, masa
kehamilan (untuk mendapatkan keturunan dan menghindarkan dari perbuatan
tercela) dan pertumbuhan janin (nuthfah, mudghah dan ‘alaqah, serta
terbentuknya segala organisme seperti telinga, mata, mulut, tenggorokan),
penentuan jenis kelamin, ketentuan Allah terhadap Anak, kewajiban orang tua
terhadap anak yang dikandung (memberi makanan yang halal dan bergizi,
mendesain lingkungan yang nyaman, dan mendidik anak), dan hal-hal yang
mempengaruhi pendidikan prenatal. 2) Pendidikan prenatal menurut Ibnu Qayyim
viii
Al-Jauziyyah tersebut berimplikasi terhadap kursus calon pengantin yang
dilaksanakan oleh lembaga yang berwenang. Implikasi tersebut berupa implikasi
secata teoritis dan praktis, adapaun secara teoritis adalah tujuan dan materi kursus
calon pengantin lebih luas cakrawalanya, yaitu berorientasi kepada pemilikan,
perawatan, dan pengembangan anak masa prenatal. Sedangkan implikasi secara
praktis adalah a) suscatin lebih diperhatikan pelaksanaannya; b) partner kerjasama
suscatin lebih banyak; c) peminat suscatin akan lebih banyak; d) peserta suscatin
lebih memperhatikan pasangannya; e) tumbuhnya kesadaran peserta dan memiliki
niat kuat membangun keluarga sakinah; f) suscatin bisa menjadi gerakan untuk
meminimalisir merebaknya LGBT. 3) Pendidikan prenatal yang termaktub dalam
kitab Tuhfah al-Maudūd bi Ahkāmi al-Maulūd ini berimplikasi terhadap
perkembangan potensi anak. Implikasi teoritis adalah perhatian terhadap potensipotensi
yang Allah berikan itu ditunjukkan dengan pendidikan prenatal.
Sedangkan secara praktis, orang tua semakin intens untuk melaksanakan
pengembangan potensi anak, seperti potensi keimanan, potensi emosi, potensi
berpikir (otak), dan potensi fisik bisa berkembang sebagaimana mestinya. Potensi
keimanan pada anak menjadi lebih kokoh dan hal tersebut bisa membuat dirinya
selalu mengakui bahwa Allah adalah Tuhannya, dan dia akan selalu bergantung
kepada Allah atas segala kondisinya. Pada periode prenatal ini perkembangan
otaknya juga bisa dimaksimalkan, dia akan lebih cerdas dibandingkan dengan
teman-teman seumurannya. Kecerdasan tersebut sebagai dampak secara nyata dari
pendidikan prenatal yang dilakukan oleh orang tuanya, dia bisa cepat tanggap,
paham, dan cepat menghapal sesuatu. Sama juga dengan otak, perkembangan
potensi fisik lebih ke arah kesehatan dan berfungsinya setiap organisme anak.NIM. 1420410044 ARIEF RIFKIAWAN HAMZAH, SPDI