Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T09:32:20ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-08-26T02:19:32Z2016-08-26T02:19:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21812This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/218122016-08-26T02:19:32ZRESEPSI TERHADAP AYAT-AYAT AL-QUR’AN PADA MANAQIB SYAIKH ABD AL-QADIR AL-
JAILANI DALAM KITAB AL-NUR AL-BURHANI FI TARJAMATI AL-LUJJAINI AL-DANI
(STUDI KASUS JAMA’AH MASJID AOLIA, DUSUN PANGGANG III, DESA GIRIHARJO, KECAMATAN PANGGANG,
KABUPATEN GUNUNGKIDUL)Skripsi ini membahas tentang amalan manaqib Syaikh Abd al-Qadir al-
Jailani yang dijalankan oleh jama’ah Masjid Aolia, Dusun Panggang III, Desa
Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ritual ini dilaksanakan di Masjid Aolia Panggang
dan dihadiri masyarakat setempat ataupun masyarakat yang datang dari tetangga
desa, bahkan ada pula yang sengaja hadir dari luar Kabupaten Gunungkidul,
seperti dari Bantul, juga dari Purworejo Jawa Tengah. Jama’ah ini diasuh oleh
seorang kiai kharismatik yang memiliki jalur keturunan darah biru, juga ada
hubungan darah dengan beberapa kiai besar Jawa Tengah. Namanya Kiai Haji
Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau oleh masyarakat lazim dipanggil Mbah
Benu.
Alasan peneliti menulis judul ini adalah karena peneliti memiliki rasa
keingintahuan terkait bagaimana yang sebenarnya dialami oleh para jama’ah
Masjid Aolia Panggang dengan mengadopsi beberapa ayat tentang penghormatan
kepada wali Allah, yang kemudian beberapa ayat tersebut dipraktikkan dan
diistiqomahkan hingga tradisi ini telah berjalan sekitar 36 tahun belakangan. Yang
menjadi pertanyaan bagi penulis ialah kenapa masyarakat harus melaksanakan
amalan manaqib tersebut?, apakah tidak cukup dengan melaksanakan pembacaan
terhadap ayat suci al-Qur’an seperti diadakannya sema’an al-Qur’an, yang sudah
barang tentu bernilaikan pahala. Bukankah tradisi membaca manaqib Syaikh
Abdul Qadir al-Jailani ini sebagai amalan yang mengada-ada?
Selain itu, dalam kitab Al-Nur al-Burhani fi Tarjamati al-Lujjaini al-Dani
karangan alm. KH. Muslih ibn Abd al-Rahman ibn Qasid al-Haq Mranggen (al-
Maraqi), Demak, Jawa Tengah yang didalam pembacaan manaqib tersebut juga
diadakan pembacaan terhadap enam surat pendek, yaitu: al-Fatihah, al-Nas, al-
Falaq, al-Ikhlas, al-Qadr, al-Insyirah yang mana masing-masing dibaca sebanyak
tujuh kali. Dari beberapa ayat di atas, penulis akan mengelaborasi mengenai
bagaimana respon jama’ah Masjid Aolia terhadap ayat-ayat tersebut dan
mengimplementasikan dalam praktik. Apakah terdapat kepercayaan-kepercayaan
mengenai fadilah atau keutamaan dalam ayat-ayat atau surat-surat tersebut di atas.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Living Qur’an yang
menggunakan pendekatan sosiologis karena objek kajiannya adalah masyarakat.
Sehingga untuk lebih tepatnya kajian ini dilakukan dengan teori-teori sosial yang
berkenaan dengan hal tersebut. Kemudian untuk mendukung berjalannya
penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode wawancara,
dokumentasi dan observasi partisipatoris, sebagai bentuk riilnya adalah penelitian
lapangan.
Hasil dari penelitian ini yang penulis dapatkan selama mengikuti prosesi
amalan manaqib Syaikh Abd al-Qadir al-Jailani adalah bahwa mereka
melakukannya sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt., serta upaya
untuk mendalami agama dengan wejangan-wejangan, karena diujung amalan
manaqib pasti dilanjutkan dengan pengajian yang diasuh langsung oleh KH.
Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo. Selain itu forum juga dimanfaatkan untuk
menjalin silaturahim antar warga.NIM. 12530024 ARIF BUDIANTO2016-08-26T04:05:49Z2016-08-26T04:05:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21819This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/218192016-08-26T04:05:49ZRESEPSI TERHADAP AYAT-AYAT AL-QUR’AN PADA MANAQIB SYAIKH ABD AL-QADIR AL-
JAILANI DALAM KITAB AL-NUR AL-BURHANI FI TARJAMATI AL-LUJJAINI AL-DANI
(STUDI KASUS JAMA’AH MASJID AOLIA, DUSUN PANGGANG III, DESA GIRIHARJO, KECAMATAN PANGGANG,
KABUPATEN GUNUNGKIDUL)Skripsi ini membahas tentang amalan manaqib Syaikh Abd al-Qadir al-
Jailani yang dijalankan oleh jama’ah Masjid Aolia, Dusun Panggang III, Desa
Giriharjo, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ritual ini dilaksanakan di Masjid Aolia Panggang
dan dihadiri masyarakat setempat ataupun masyarakat yang datang dari tetangga
desa, bahkan ada pula yang sengaja hadir dari luar Kabupaten Gunungkidul,
seperti dari Bantul, juga dari Purworejo Jawa Tengah. Jama’ah ini diasuh oleh
seorang kiai kharismatik yang memiliki jalur keturunan darah biru, juga ada
hubungan darah dengan beberapa kiai besar Jawa Tengah. Namanya Kiai Haji
Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau oleh masyarakat lazim dipanggil Mbah
Benu.
Alasan peneliti menulis judul ini adalah karena peneliti memiliki rasa
keingintahuan terkait bagaimana yang sebenarnya dialami oleh para jama’ah
Masjid Aolia Panggang dengan mengadopsi beberapa ayat tentang penghormatan
kepada wali Allah, yang kemudian beberapa ayat tersebut dipraktikkan dan
diistiqomahkan hingga tradisi ini telah berjalan sekitar 36 tahun belakangan. Yang
menjadi pertanyaan bagi penulis ialah kenapa masyarakat harus melaksanakan
amalan manaqib tersebut?, apakah tidak cukup dengan melaksanakan pembacaan
terhadap ayat suci al-Qur’an seperti diadakannya sema’an al-Qur’an, yang sudah
barang tentu bernilaikan pahala. Bukankah tradisi membaca manaqib Syaikh
Abdul Qadir al-Jailani ini sebagai amalan yang mengada-ada?
Selain itu, dalam kitab Al-Nur al-Burhani fi Tarjamati al-Lujjaini al-Dani
karangan alm. KH. Muslih ibn Abd al-Rahman ibn Qasid al-Haq Mranggen (al-
Maraqi), Demak, Jawa Tengah yang didalam pembacaan manaqib tersebut juga
diadakan pembacaan terhadap enam surat pendek, yaitu: al-Fatihah, al-Nas, al-
Falaq, al-Ikhlas, al-Qadr, al-Insyirah yang mana masing-masing dibaca sebanyak
tujuh kali. Dari beberapa ayat di atas, penulis akan mengelaborasi mengenai
bagaimana respon jama’ah Masjid Aolia terhadap ayat-ayat tersebut dan
mengimplementasikan dalam praktik. Apakah terdapat kepercayaan-kepercayaan
mengenai fadilah atau keutamaan dalam ayat-ayat atau surat-surat tersebut di atas.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Living Qur’an yang
menggunakan pendekatan sosiologis karena objek kajiannya adalah masyarakat.
Sehingga untuk lebih tepatnya kajian ini dilakukan dengan teori-teori sosial yang
berkenaan dengan hal tersebut. Kemudian untuk mendukung berjalannya
penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode wawancara,
dokumentasi dan observasi partisipatoris, sebagai bentuk riilnya adalah penelitian
lapangan.
Hasil dari penelitian ini yang penulis dapatkan selama mengikuti prosesi
amalan manaqib Syaikh Abd al-Qadir al-Jailani adalah bahwa mereka
melakukannya sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt., serta upaya
untuk mendalami agama dengan wejangan-wejangan, karena diujung amalan
manaqib pasti dilanjutkan dengan pengajian yang diasuh langsung oleh KH.
Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo. Selain itu forum juga dimanfaatkan untuk
menjalin silaturahim antar warga.NIM. 12530024 ARIF BUDIANTO