Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T08:32:15ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2015-10-26T01:33:05Z2015-10-26T01:33:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18014This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/180142015-10-26T01:33:05ZSISTEM PENETAPAN HARGA BUNGA MELATI TEH
DI KECAMATAN RAKIT
KABUPATENBANJARNEGARA JAWA TENGAH
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMBunga melati teh merupakan komoditas yang tidak dikonsumsi oleh
masyarakat setempat di Kecamatan Rakit Kabupaten Banjamegara, melainkan
digunakan sebagai campuran/pewangi daun teh oleh pabrik teh. Adapun pabrikpabrik
tersebut sangat jauh letaknya yaitu di kota Tegal dan Pekalongan. Di
samping itu pabrik juga tidak mau menerima bunga melati teh yang relatif sedikit
dari petani kecil. Jual beli bunga melati teh merupakan kegiatan rutin bagi
masyarakat Kecamatan Rakit. Dengan demikian petani tidak bisa menjualnya
sendiri, melainkan mclalui saluran perantara agen. Dalam hal ini agen adalah
pemasok bahan baku yang dikumpulkan dari petani, disamping barangnya banyak
juga berkaitan dengan kepercayaan pihak pabrik pada agen tersebut. Penetapan
harga, mcrupakan masalah utama dimana terjadi kctimpangan antara pihak
pembeli dengan penjual. Para agen ketika berhadapan dengan pembeli (pabrik),
tidak diberi kesempatan (kewenangan) untuk ikut mempertimbangkan harga, jadi
harga sepenuhnya ditentukan oleh pihak pembeli (pabrik). Pabrik sangat dominan
dalam menetapkan harga dan akibatnya petani sering merasa dirugikan ketika
harga yang ditetapkan tersebut tidak cocok; karena pada prakteknya, patokan
harga tersebut tidak dapat di ยท,Jbah sehingga tidak ada kebebasan lagi bagi agen
sebagai wakil petani untuk ikut menentukan harga tersebut. Selain itu, agen yang
diserahi sebagai wakil seharusnya menjelaskan mengenai harga yang dibayarkan
dari pabrik karena harga tersebut adalah statusnya sudah milik petani, namun
justru hal ini dirahasiakan dengan maksud agar dapat diambil keuntungannya.
Penelitian ini bersifat perskriptif yaitu memberikan penilaian terhadap
masalah penetapan harga bunga melati teh di Kecamatan Rakit Kabupaten
Banjamegara Jateng, untuk mengetahui dan menjelaskan proses pelaksanaan jual
beli bunga melati teh yang dilakukan uleh masyarakat Kecamatan Rakit
Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, untuk menjelaskan proses penyerahan
barang dan penetapan harga yang dilakuk.an antara petanj bunga melati teh dan
pembeli (pabrik) melalui agen menurut hukum Islam. Penelitian ini berdasarkan
pada penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yang berarti lebih banyak
melakukan pengkajian data primer dan data sekunder yang diperoleh dari
penelitian.
Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan
akad penetapan harga bunga melati teh adalah tidak sah karena ada hal yang tidak
terpenuhi yaitu hak petani untuk melakukan tawar menawar menjadi terhalang
oleh kekuasaan pembeli (petani tidak mempunyai posisi tawar). Dalam hal ini
dapat terlihat ketidakadilan dalam penetapan harga bunga melati teh tersebut
dengan alasan utama petani dengan tcrpaksa menerima kescpakatan penetapan
harga sepihak dari pihak OPS. Penyerahan bunga melati teh yang dilakukan oleh
para petani adalah sah, meskipun pada saat penyerahan barang belum ditentukan
harganya, karena dalam wakalah mutlak, muwakldl boleh menyerahkan barang
tanpa menentukan harga. Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan tersebut, maka
agen berkewajiban untuk memelihara barang dan melakukan aktifitasnya sebagai
penjual. Kerusakan yang teijadi disebabkan ketidakwajaran atau kesengajaan,
maka kerugian menjadi tanggungjawab agen, sedangkan kerusakan proses alami
karena adanya unsur ketidaksengajaan, maka kerugian menjadi tanggungjawab
petani.NIM.00380155 AYATULLAH ITSNAINI