Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T01:07:57ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2014-06-30T03:42:09Z2015-08-21T03:48:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13145This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/131452014-06-30T03:42:09ZISLAMISASI NUSANTARA PERSPEKTIF NASKAH SEJARAH MELAYUIslamisasi Nusantara merupakan salah satu tema penting dalam kajian
sejarah Islam di Asia Tenggara. Proses masuk dan berkembangnya agama Islam
di kawasan Nusantara dapat diketahui dengan menganalisis karya sastra sejarah
seperti babad, hikayat, riwayat, dan tambo. Salah satu dari karya sastra sejarah
tersebut adalah kitab Sulâlah al-Salâthîn atau Sejarah Melayu yang ditulis oleh
Tun Seri Lanang, seorang Bendahara Kesultanan Johor pada awal abad XVII M.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana islamisasi Nusantara
berlangsung dan bagaimana peran raja dan ulama dalam islamisasi tersebut.
Dengan melakukan penelitian pustaka (library research), dan menggunakan teori
hermeneutika yang dikembangkan oleh Friedrich Schleiermacher, peneliti
berusaha memahami proses kedatangan, penerimaan, dan penyebaran agama
Islam di Nusantara dan menginterpretasikan berbagai simbol-simbol seperti
Iskandar Dzulkarnain, Nabi Khidzir, sultan, dan Bukit Siguntang Mahameru yang
terdapat di dalam Sejarah Melayu dengan melihat konteks historis dan kultural
penulisan naskah tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa Islam
sudah dipeluk oleh sebagian masyarakat Nusantara jauh sebelum abad XIII M.
Akan tetapi, islamisasi secara massif penduduk Nusantara terjadi setelah
berdirinya Kerajaan Samudera dan Kerajaan Malaka. Kedua kerajaan ini
merupakan kerajaan Islam yang berjasa besar dalam penyebaran agama Islam di
Nusantara. Kerajaan Malaka berhasil menyebarkan agama Islam ke beberapa
wilayah di kawasan Nusantara baik dengan cara damai maupun peperangan.
Pola islamisasi yang terdapat dalam naskah Sejarah Melayu menggunakan
pola top-down, yaitu Islam pertama-tama dipeluk oleh raja dan kemudian diikuti
oleh seluruh rakyatnya. Raja atau Sultan memiliki kedudukan yang sangat tinggi
di hadapan rakyatnya. Raja-raja tersebut memiliki gelar sebagai bayangan Tuhan
di muka bumi, sesembahan rakyat, dan keturunan Raja Iskandar Dzulkarnain.
Kebijakan raja dan dibantu oleh ulama dalam menjalankan pemerintahannya
merupakan kunci kesuksesan islamisasi tersebut. Selain sebagai guru agama, para
ulama juga menduduki jabatan-jabatan penting di kerajaan seperti sebagai
Penasehat Raja dan Qadhi. Selain itu, pemikiran politik Sunni berpengaruh besar
dalam penulisan Sejarah Melayu.NIM. 09123014 AZIZ