Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:59:14ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-07-03T06:27:30Z2017-07-03T06:27:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25685This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/256852017-07-03T06:27:30ZHADIS-HADIS TENTANG FITNAH AL-MASIH AL-DAJJAL
(Studi Ma'ini al-hadis)Tidak sedikit yang menafsirkan al-Masih al-Dajjal sebagai kekuatan gaib,
baik mewujud dalam bentuk setan, maupun yang mewujud dalam bentuk lain.
Tidak kecuali dikarenakan pernyataan Rasulallah saw; tiada perkara maha dahsyat
sejak terciptanya Adam sampai terjadinya kiamat terkecuali oleh fitnah al-Masih
al-Dajjal.
Hadis-hadis tentang fitnah al-Masih al-Dajjal ini adalah hadis yang
berdasarkan ru'ya atau kasyaf Nabi, yang membutuhkan penafsiran. Karena hadis-hadis
yang membicarakan seputar masalah eskatalogis dianggap tegas namun
belum sempurna. Maka redaksi hadis menuntut suatu pemaknaan kongkrit yang
sesuai dengan realitas kehidupan sekarang. Dengan menggunakan metode
pamaknaan hadis (ma'ani al-hadis) diharapkan dapat menjawab permasalahan-permasalahan
ini.
Fitnah dalam pemaknaanya dapat diartikan sebagai ujian/cobaan. Sabda
Rasulallah di atas, memunculkan perbedaan pendapat. Pendapat pertama
beranggapan sebagai fenomena menuju kehancuran. Kehancuran yang dimaksud
tak lain adalah gejala sosial yang tidak lagi mengindahkan kaidah-kaidah agama
maupun norma sosial. Pendapat lain beranggapan bahwa fitnah al-Masih al-Dajjal
merupakan sesosok berupa raksasa besar, penipu, pembohong, serta yang buruk
kelakuan yang datang kedunia apabila kiamat sudah dekat.
Selanjutnya, penulis dalam memberikan makna terhadap hadis-hadis
tentang fitnah al-Masih al-Dajjal yang akan dijadikan kajian kali ini menggunakan
metode yang cukup mengena pada sasaian. Dengan kata lain, terlebih dahulu
mempelajari kata-kata yang dianggap sukar dengan kajian Gaiib al-hadis
kemudian memahami kalimat dengan kajian Hakiki-Majazinya. Dengan demikian
diharapkan mampu memberikan pesan moral yang dikandung dalam hadis Serta
tidak kalah pentingnya memakai analisis logika induktif; menganalisa,
merekontruksi dan memberikan penyimpulrataan makna terhadap hadis-hadis
yang terkait.
Adalah benar adanya perbedaan pendapat yang telah terjadi bukan suatu
yang kontradiktif sebenarnya. Karena fitnahnya merupakan kebohongan fitnah al-Masih
al-Dajjal yang menyilaukan pandangan umat manusia dari ketentuan ajaran
agama. Hal ini karena model fitnah yang ditawarkan kepada manusia bersifat
manusiawi, tidak menggunakan pemaksaan.NIM.00530193 Abdul Mu'in