Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:51:07ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2019-12-30T06:37:21Z2019-12-30T06:37:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37135This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/371352019-12-30T06:37:21ZREVOLUSI MELATI DI TUNISIA: PELUANG POLITIK,
FRAMING, DAN STRUKTUR MOBILISASIPenelitian ini mengkaji Revolusi Melati di Tunisia yang memicu perubahan
massal dan drastis di Timur Tengah pada tahun 2010-2011 yaitu Arab Spring.
Dalam kurun waktu tersebut banyak rezim yang selama puluhan tahun mapan
goyah dan jatuh akibat gerakan perlawanan masyarakatnya. Keberhasilan
gerakan sosial di Tunisia mewujudkan revolusi dan memicu gelombang protes
di Timur Tengah menyisakan pertanyaan penting, bagaimana dinamika
gerakan protes di Tunisia sehingga mampu menumbangkan rezim Ben Ali?
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan utama tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan teori gerakan sosial Sidney Tarrow.
Tiga konsep yang digunakan untuk meneliti kemunculan dan dinamika
Revolusi Melati adalah peluang politik, framing, dan struktur mobilisasi.
Ketiga konsep tersebut digunakan untuk melihat interelasi berbagai elemen
dalam gerakan protes meliputi aktor, ide, peristiwa, dan organisasi. Penelitian
mendapat temuan bahwa munculnya gerakan protes dilandasi oleh
ketimpangan ekonomi dan sentralisme politik yang telah berlangsung lama di
Tunisia. Peluang perubahan muncul ketika Boazizi melakukan aksi bunuh diri
dan memicu gerakan protes yang tidak bisa dipadamkan oleh aparat
pemerintah.
Gerakan protes di Tunisia berhasil menjatuhkan rezim karena membentuk
struktur gerakan protes yang bisa mewadahi berbagai kelompok dan persoalan
masyarakat. Serikat buruh dan aktivis siber menjadi struktur penting dalam
pembentukan gerakan protes. Bergabungnya dua kelompok tersebut
memungkinkan mobilisasi protes offline dan online sekaligus. Dalam
perkembangannya gerakan sosial di Tunisia juga mentransformasi struktur dan
narasi protes seiring beragamnya elemen yang masuk. Masuknya asosiasi
pengacara ke dalam protes memungkinkan mobilisasi protes menjangkau
seluruh wilayah dan kelompok sosial di Tunisia. Dengan menghimpun
berbagai keresahan masyarakat dan menjaga tujuan-tujuan utama protes
seperti kesejahteraan, keadilan, dan kebebasan, gerakan sosial di Tunisia
mampu mengarahkan protes menjadi revolusi.NIM. 17200010143 Ahmad Jamaludin, S.H.