Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T08:56:55ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2020-07-21T06:19:28Z2020-07-21T06:19:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39779This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/397792020-07-21T06:19:28ZRelasi Al-asma' Al-Husna Pada Penutup Ayat Dengan Makna Ayat: (Kajian Semantik Atas Ayat-ayat Surah Al-Taubah)Pewahyuan al-Qur’an kepada Nabi menggunakan bahasa sebagai media
penyampaian. Konsekuensi dari fakta ini, al-Qur’an menjadi sebuah teks bahasa.
Kesadaran akan hal ini menjadikan linguistik sebagai kajian yang sangat vital
untuk mencapai makna yang terkandung di balik lapisan teks al-Qur’an tersebut.
Linguistik merupakan kajian ilmiah yang menggunakan bahasa sebagai objek
kajiannya. Tentunya, meneliti sebuah bahasa tidak dapat dipisahkan dengan
meneliti tentang makna. Bagaimanapun juga, ketika berpikir tentang bahasa
maka makna menjadi sebuah objek yang sangat penting. Dalam linguistik, kajian
yang intens membahas masalah makna adalah kajian semantik (semantic
aprroach).
Penelitian ini bersifat kepustakaan murni (library research) dengan
konsisten menggunakan al-Qur’an sebagai sumber primer dan semantik sebagai
metodologi yang dipakai. Di samping itu, kajian ini juga menggunakan beberapa
data sekunder yang diambil dari beberapa kitab leksikon Arab, tafsir, serta puisipuisi
Arab. Adapun metode analisis yang diterapkan yaitu deskriptif-analitis.
Penelitian ini terfokus pada kajian al-Asma>’ al-H{usna> yang sering kali
dijumpai menjadi penutup ayat. Dengan pegangan bahwa tak ada satupun dari
bagian al-Qur’an yang sia-sia tanpa maksud dan tujuan, penulis dalam penelitian
ini berusaha meretas ketabuan yang kadang dijumpai ketika berhadapan dengan
nama-nama Allah sebagai penutup ayat. Mengingat banyaknya ayat-ayat yang
tersebar ditutup dengan al-Asma>’ al-H}usna>, maka penelitian ini akan dibatasi
pada surah al-Taubah.
Dari hasil penelitian, dijumpai bahwa pilihan al-Asma>’ al-H{usna>’ tidak
selamanya memiliki makna yang monoton. Akan tetapi, nama-nama ini, setelah
melebur dalam gramatikal (konteks) ayat al-Qur’an, maka akan menimbulkan
ragam makna (sense) yang sesuai dengan fakta konteks yang ditempati dari
masing-masing ayat. Makna-makna tersebut akan terungkap setelah melihat
hubungan antar kata yang berada di sekitar kata fokus kajian, dalam hal ini
pilihan kata al-Asma>’al-H{usna>.
Hal tersebut dapat ditemukan di antaranya pada nomina sami>’. Secara
leksikal memiliki makna mendengar, akan tetapi dalam beberapa kasus ayat yang
bertalian dengan doa, sami>’ diartikan dengan mengabulkan. Begitu juga dengan
‘azi>z yang memiliki makna dasar menguatkan muncul pada konteks ayat yang
menceritakan keadaan genting Nabi. Begitu juga beberapa nomina lainnya
memiliki makna tergantung dari konteks ayat yang ditempatinya.NIM. 08530023 Ahmad Muttaqin