Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T13:15:08ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2024-02-01T22:21:17Z2024-02-10T08:25:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/63407This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/634072024-02-01T22:21:17ZKalijaga Tracer Study UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2023Kalijaga Tracer Study, yang kemudian disebut Kalijaga Tracer Study, merupakan agenda regular setiap tahun yang dilakukan oleh CENDI (Center for Entrepreneurship and Career Development) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pelaksanaan Kalijaga Tracer Study ini merupakan wujud komitmen dari pimpinan UIN Sunan Kalijaga untuk mendapatkan feedback dari alumni secara sistematis terstruktur, dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan keunggulan, meningkatkan kualitas, dan menindaklanjuti potensi pengembangan yang bisa dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas alumni UIN Sunan Kalijaga semakin "kaya" baik itu dari sisi akademik maupun non-akademik. Kalijaga Tracer Study 2023 menggunakan model exit cohort (berdasarkan angkatan lulus) sesuai dengan kebijakan dari DIKTI dan kesesuaian dengan borang akreditasi. Selanjutnya, Kalijaga Tracer Study menggunakan sistem berbasis website dengan laman devalumni. uin-suka.ac.id yang dikembangkan oleh PTIPD UIN Sunan Kalijaga. Butir-butir pertanyaan dalam Kalijaga Tracer Study telah disesuaikan dengan aturan DIKTI dan menjawab kebutuhan berbagai akreditasi baik itu nasional maupun internasional, dalam hal ini CENDI melakukan koordinasi intensif dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Kalijaga Tracer Study 2023 dilaksanakan dalam periode waktu Mei- Desember 2023, dengan melibatkan stakeholder yang berkaitan erat, yakni alumni, pengguna alumni, pengelola tracer di tingkat program studi dan fakultas, PTIPD, bidang kemahasiswaan dan kerja sama UIN Sunan Kalijaga, serta tim CENDI sebagai koordinator pelaksanaan tracer study. Responden pada Kalijaga Tracer Study 2023 adalah alumni UIN Sunan Kalijaga yang sudah lulus dua tahun, yakni alumni yang yudisium pada periode 1 September 2020-31 Agustus 2021. Kalijaga Tracer Study 2023 menargetkan seluruh populasi lulusan yang terbagi pada Pascasarjana dan delapan fakultas, yaitu, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Sosial dan Humaniora, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, baik itu pada jenjang sarjana dan magister. Jumlah populasi alumni yang menjadi target responden sebanyak 3951 orang dan yang berhasil dilacak sebanyak 2064 orang atau dengan kata lain response rate 52.24%. Meskipun terjadi penurunan response rate, namun jumlah alumni yang terlacak meningkat sebesar 3.4%. Berdasarkan hasil analisis, lulusan UIN Sunan Kalijaga memiliki masa studi yang sangat baik dimana 56.44% lulusan telah lulus dalam jangka waktu kurang dari sama dengan 4 tahun. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa masa studi mahasiswa pada program Sarjana paling lama 7 (tujuh tahun), program magister paling lama 4 (empat) tahun, dan program doktor paling lama 7 (tujuh) tahun. Kemudian merujuk pada Edaran Rektor Nomor B-1552.1/Un.02/KM.00.02/05/2020 tentang Perubahan atas Surat Rektor tentang Perpanjangan Masa Studi Bagi Mahasiswa yang Habis Masa Studi pada Semester Genap T.A. 2019/2020 tertanggal 19 Mei 2020, disampaikan bahwa bagi mahasiswa yang terdampak COVID-19 dilakukan pemberian tambahan masa studi selama 1 (satu) semester. Perpanjangan masa studi ini berlaku bagi mahasiswa: SI angkatan tahun 2013, S2 angkatan tahun 2016, dan S3 angkatan tahun 2013. Kebijakan ini berpengaruh pada masa studi responden Kalijaga Tracer Study 2023, dimana sebanyak 5.52% atau 114 lulusan terlacak memiliki masa studi lebih dari 7 tahun. Lulusan yang memiliki masa studi lebih dari 7 tahun ini, pada buku Kalijaga Tracer Study 2023 dikategorikan pada lulusan dengan masa tunggu kurang dari sama dengan 8 tahun dan tidak dinyatakan drop out. Sebanyak 70.40% lulusan telah mampu meraih IPK dengan rentang nilai 3.50-4.00, yang merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 64.80%. Peningkatan prestasi IPK ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang dilaksanakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berdasarkan hasil Kalijaga Tracer Study 2023 profil lulusan UIN Sunan Kalijaga adalah sebesar 54.95% atau 1154 lulusan UIN Sunan Kalijaga saat ini bekerja, 10.43% atau 219 orang berwirausaha, dan 6.52% atau 137 orang lanjut studi baik itu pada jenjang S2 (untuk lulusan program sarjana) dan jenjang S3 (untuk lulusan program pascasarjana).
Sebanyak 24.07% atau 429 lulusan sudah mendapatkan pekerjaan pertama sebelum lulus, 17.06% atau 304 lulusan memperoleh pekerjaan pertama dalam waktu 0-3 bulan, 15.10%. Sebanyak 38.39% atau 562 lulusan UIN Sunan Kalijaga memiliki kesesuaian bidang kerja dengan kompetensi bidang ilmu yang tinggi. Secara umum, penilaian alumni terhadap pengalaman belajar di UIN Sunan Kalijaga berada pada kriteria Baik dan Sangat Baik. Sebanyak 405 pengguna alumni telah teridentifikasi dan memberikan penilaian terhadap kompetensi lulusan. Berdasarkan hasil Kalijaga Tracer Study, pengguna alumni menilai kompetensi alumni pada kriteria Baik dan Sangat Baik. Selain itu, pengguna alumni juga memberikan masukan kepada UIN Sunan Kalijaga.- Al Makin dan Abdul Rozaki [Kata Pengantar]- Herninanjati Paramawardhani- Ahmad Salehudin- Noor Saif Muhammad Musaffi2023-04-18T21:09:27Z2023-04-18T21:11:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58113This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/581132023-04-18T21:09:27ZKomunitas Masjid Menjinakkan Globalisasi : Perlawanan Komunitas Masjid Saka Tunggal Banyumas, Masjid Raya Al Fattah Ambon, dan Masjid Agung Singaraja BaliBuku karya Ahmad Salehuddin, Moch. Nur Ichwan dan Dicky Sofjan ini membahas bagaimana komunitas atau jamaah di tiga masjid--Masjid Saka Tunggal Banyumas, Masjid Raya al-Fattah Ambon, dan Masjid Agung Singaraja Bali bergulat dengan tantangan lokal dan globalisasi. Komunitas lokal masjid-masjid itu adalah aktor-aktor kreatif dalam menjadikan masjid sebagai benteng kuat dalam menaklukkan dan menjinakkan globalisasi.- Ahmad Salehudin- Moch Nur Ichwan- Dicky Sofjan2022-06-27T04:44:43Z2022-06-27T04:44:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51438This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/514382022-06-27T04:44:43ZTeologi Kesehatan Pesantren: Strategi Pesantren Menghadapi Pandemi Covid-19Buku ini secara sepsifik bertujuan untuk tiga hal. Pertama, menyajikan dan menampilkan cara bagaimana pesantren menghadapi pandemi Covid-19, bukan untuk mengatakan bahwa cara pesantren lebih efektif dari cara-cara yang lain, khususnya cara kesehatan, tetapi sebagai masukan bahwa ada kelompok lain, khususnya pesantren, yang memiliki cara berbeda dalam menghadapi Covid-19. Kedua, mengetahui nalar teologis pesantren yang menjadikan mereka memiliki cara berbeda dalam mengahdapai pandemi Covid-19. Informasi ini penting untuk tidak saja mengetahui mengapa sebuah komunitas masyarakat memiliki cara berbeda dalam menghadapi pandemi Covid-19, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membangun strategi yang baik dan efektif menghadapi pendemi- Ahmad Salehudin- Abdul Mustaqim- Ahmad Baidowi- Nurul Hak- Saifudin Zuhri Qudsy- Mukhammad Hubbab Naufal2022-02-05T09:25:48Z2022-02-05T13:16:29Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49114This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/491142022-02-05T09:25:48ZTheology of Health of Quranic Pesantren in the Time of Covid-19Applying the dormitory system for thousands of santri (student of Islamic boarding
school in Indonesia), Quranic pesantren (Islamic boarding school) has been considered
as one of the main culprits in the spread of the coronavirus disease 2019 (COVID-19).
Such assumption is created solely from the applicable health protocols and protective
measures to avoid COVID-19 transmission in pesantren. As a matter of fact, pesantrens are
known to have applied a distinctive way of coping with COVID-19. This study aims to
elucidate the theology of health of Quranic pesantren in the face of COVID-19. Research data
were generated through observational method on three Quranic pesantrens in Yogyakarta,
interviews with caregivers, the COVID-19 task force of the pesantren, santri and
documentation related to the handling of COVID-19 in the three pesantrens. The results
showed that the Quranic pesantren as a subculture has a distinctive way of dealing with
COVID-19 pandemic by integrating modified health protocols in accordance with the
actual conditions of the pesantren and by applying rituals of Islamic spirituality by reciting
verses of the Qur’an, salawat (prayers for the Prophet), prayers and hizib (prayer for
salvation and rejecting calamities). Three pesantrens chose these methods by drawing on the
belief that COVID-19 is God’s creature and, thus, it only works on God’s orders and will
stop if God wills. In line with this, this study suggests a method for handling COVID-19 by
not only emphasising the health protocols and medical procedures but also taking
into account the importance of local wisdom.- Ahmad Baidowi- Ahmad Salehudin- Abdul Mustaqim- Saifuddin Z. Qudsy- Nurul Hak2022-02-05T09:13:40Z2022-06-06T04:48:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49113This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/491132022-02-05T09:13:40ZTeologi Kesehatan Pesantren : Strategi Pesantren Menghadapi Pandemi Covid-19Buku ini secara sepsifik bertujuan untuk tiga hal. Pertama,
menyajikan dan menampilkan cara bagaimana pesantren menghadapi
pandemi covid -19, bukan untuk mengatakan bahwa cara pesantren
lebih efel<tif dari cara-cara yang lain, khususnya cara kesehatan, tetapi
sebagai masukan bahwa ada kelompok lain, khususnya pesantren,
yang memiliki cara berbeda dalam menghadapi covid-19. Kedua,
mengetahui nalar teologis pesantren yang menjadikan mereka
memiliki cara berbeda dalam mengahdapai pandemi covid -19.
lnformasi ini penting untuk tidak saja mengetahui mengapa sebuah
komunitas masyarakat memiliki cara berbeda dalam menghadapi
pandemi covid-19, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk membangun strategi yang baik dan efektif
menghadapi pendemi covid-19. Ketiga, buku ini menjadi semacam
referensi bagi pemnagku kebyakan untuk merumuskan asimitris
approach dalam merumuskan strategi menghadapi pandemi covid-19- Ahmad Salehudin- Abdul Mustaqim- Ahmad Baidowi- Nurul Hak- Saifuddin Zuhri Qudsy- Mukhammad Hubbab Nauval2021-10-14T04:56:32Z2023-08-15T07:10:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45419This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/454192021-10-14T04:56:32ZMENANAM BENIH DI LADANG TANDUS Potret Sistem Produksi Guru Agama Islam di IndonesiaRadikalisme dan ekstremisme masih menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Ancaman ini terlihat jelas dengan berkembangnya paham intoleransi dan radikalisme di berbagai kalangan, khususnya generasi muda. Beberapa penelitian menemukan bahwa gejala intoleransi dan radikalisme juga berkembang di ranah sekolah, khususnya SLTA, dan perguruan tinggi. Perkembangan Intoleransi dan radikalisme ini seiring dengan semakin meningkatnya semangat religiositas umat Islam dan maraknya salafisme global. Untuk kasus di Indonesia, kondisi ini juga diperparah oleh buruknya demokrasi, pemerataan pembangunan, dan penegakan hukum (law enforcement) yang tidak Buku ini merupakan laporan hasil penelitian yang melihat sejauh mana Prodi PAI di PTKI mampu menjadi bagian dari lembaga peneguh ideologi negara dan penyemai pandangan agama yang moderat. Riset ini juga menelusuri sejauh mana kurikulum, metode, proses belajar di Prodi PAI dan lingkungan kampus mampu menghasilkan guru-guru agama yang berorientasi pada pendidikan moral di tengah masyarakat multikultur. Secara umum, penelitian ini berusaha untuk melihat ketahanan Prodi PAI dalam menangkal tantangan arus islamisme, khususnya intoleransi dan radikalisme, yang sedang melanda Indonesia.- Muhammad Wildan- Abdur Rozaki- Ahmad Muttaqin- Ahmad Salehudin- Alimatul Qibtiyah- Fatimah Husein- Rachmad Hidayat- Sekar Ayu Aryani- Sukiman2021-06-19T02:54:22Z2021-06-19T02:54:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42504This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/425042021-06-19T02:54:22ZTheology of health of Quranic pesantren in the time of COVID-19Applying the dormitory system for thousands of santri (student of Islamic boarding
school in Indonesia), Quranic pesantren (Islamic boarding school) has been considered
as one of the main culprits in the spread of the coronavirus disease 2019 (COVID-19).
Such assumption is created solely from the applicable health protocols and protective
measures to avoid COVID-19 transmission in pesantren. As a matter of fact, pesantrens are
known to have applied a distinctive way of coping with COVID-19. This study aims to
elucidate the theology of health of Quranic pesantren in the face of COVID-19. Research data
were generated through observational method on three Quranic pesantrens in Yogyakarta,
interviews with caregivers, the COVID-19 task force of the pesantren, santri and
documentation related to the handling of COVID-19 in the three pesantrens. The results
showed that the Quranic pesantren as a subculture has a distinctive way of dealing with
COVID-19 pandemic by integrating modified health protocols in accordance with the
actual conditions of the pesantren and by applying rituals of Islamic spirituality by reciting
verses of the Qur’an, salawat (prayers for the Prophet), prayers and hizib (prayer for
salvation and rejecting calamities). Three pesantrens chose these methods by drawing on the
belief that COVID-19 is God’s creature and, thus, it only works on God’s orders and will
stop if God wills. In line with this, this study suggests a method for handling COVID-19 by
not only emphasising the health protocols and medical procedures but also taking
into account the importance of local wisdom.- Ahmad Baidowi- Ahmad Salehudin- Abdul Mustaqim- Saifuddin Z. Qudsy- Nurul Hak2021-03-01T11:25:47Z2022-01-06T23:34:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42081This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/420812021-03-01T11:25:47ZKALIJAGA TRACER STUDY 2020Kalijaga Tracer Study (selanjutnya ditulis KTS) merupakan
agenda rutin tahunan yang dijalankan oleh CENDI (Center for
Entrepreneurship and Career Development) UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Pelaksanaan KTS merupakan komitmen dari
pimpinan UIN Sunan Kalijaga untuk mendapatkan feedback dari
alumni secara sistematis terstruktur, dan berkelanjutan. Hasil KTS
digunakan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap
pencapaian secara terus menerus, dan reorientasi tujuan kebijakan
yang dikontekstualisasikan dengan perubahan masyarakat yang berlangsung secara dinamis. Hal seperti ini yang dilakukan oleh
perguruan-perguruan tinggi di negara maju sehingga eksistensinya
diakui karena alumni yang dihasilkan kompatibel dengan
kebutuhan masyarakat yang terus berubah.- Siti Rohaya- Lindra Darnela- Ahmad Salehudin2021-02-09T05:50:42Z2022-12-19T20:32:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41998This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419982021-02-09T05:50:42ZTEOLOGI KESEHATAN PESANTREN - Studi atas Penyikapan dan Peran Pesantren di Yogyakarta Terhadap Pandemi Covid-19Pesantren al-Quran, dengan kehidupan berbasis asrama dan jumlah santri mencapai ribuan, dianggap menjadi persoalan dalam penyebaran covid-19. Asumsi ini hanya berdasarkan pada prosedur protokol kesehatan dan cara-cara medis semata. Faktanya pesantren memiliki konsep yang autentik dalam menghadapi covid-19. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan teologi kesehatan pesantren dalam menghadapi covid-19. Data penelitian ini bersumber dari observasi terhadap tiga pesantren al Quran di Yogyakarta, wawancara dilakukan kepada pengasuh, satgas Covid-19 pesantren, dan santri, ditambah data dokumentasi, terkait dengan penanganan covid-19 di ketiga pesantren tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren al-Qur’an sebagai sebuah subkultur memiliki cara yang distingtif dalam menghadapi pandemi covid-19, yaitu memadukan protol kesehatan yang dimodifikasi sesuai dengan kondisi objektif pesantren dan lelaku spiritual berupa bacaan ayat-ayat al-Quran, shalawat, doa-doa dan hizib. Hal ini dilakukan oleh ketiga pesantren tersebut berdasarkan keyakinan bahwa covid-19 sebagai makhluk Tuhan hanya bekerja atas perintah Allah dan akan berhenti jika Allah menghendaki. Sejalan dengan itu tulisan ini menyarankan agar penanganan covid-19 tidak hanya menggunakan teknis operasional prosedur kesehatan semata, melainkan juga mempertimbangkan pentingnya kearifan lokal- Ahmad Salehudin- Abdul Mustaqim- Ahmad Baidow- Nurul Hak- Mukhammad Hubbab Nauval2019-01-30T06:34:01Z2019-01-30T06:34:01Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32772This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/327722019-01-30T06:34:01ZMonitoring Pelayanan Publik: Organisasi Masyarakat SipilSalah satu problem dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah adanya kesenjangan antara program refromasi birokrasi yang dicanangkan pemerintah dengan harapan masyarakat. Problemnya adalah masyarakat seringkali acuh tidak acuh terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi. penyebabnya ada dua macam. Pertama, karena memang ketidak-pedulian masyarakat. Kedua, ketidak tahuan masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Buku ini memberikan panduan bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif untuk melakukan monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi.Ahmad Norma Permata- Ahmad SalehudinMUNAWAR AHMADIzzul Haq