Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:19:47ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-12-27T00:55:32Z2016-12-27T00:55:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22629This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/226292016-12-27T00:55:32ZPENDIDIKAN SEKSUALITAS UNTUK ANAK USIA DINI ISLAM PERSPEKTIF ISLAM (Relevansi Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dan Yusuf Madani terhadap Pendidikan Anak Usia Dini)Seiring dengan maraknya seks bebas hingga terjadinya pelecehan seksual
pada anak menunjukkan pentingnya pendidikan seks sejak dini. Namun
pemberian pendidikan seks sejak dini ini masih dianggap tabu oleh banyak
kalangan apalagi jika diajarkan pada anak usia dini, perlu cara dan materi khusus
yang harus disampaikan sesuai dengan perkembangan anak. Sementara itu dalam
Islam pendidikan seks juga mendapat perhatian yang serius untuk diajarkan
kepada anak. Salah satunya, menurut tokoh muslim Abdullah Nashih Ulwan dan
Yusuf Madani. Penelitian ini berkaitan dengan bagaimana memberikan
pendidikan seks pada anak usia dini ditinjau dari pemikiran Abdullah Nashih
Ulwan dan Yusuf Madani. Sedangkan Fokus penelitian ini membahas mengenai
tiga hal pokok: 1) Bagaimana pemikiran pendidikan seks Abdullah Nashih Ulwan,
2) Bagaimana pemikiran pendidikan seks Yusuf Madani, 3) bagaimana relevansi
pemikiran pendidikan seks Abdullah Nashih Ulwan dan Yusuf Madani terhadap
pendidikan anak usia dini.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sedangkan jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research)
dengan menggunakan sumber data primer dari buku Tarbiyatul Aulad fi Al-Islam
karya Abdullah Nashih Ulwan dan buku At-Tarbiyah Al-Jinsiyyah lil Atfhal wa
Al-Balighin karya Yusuf Madani. Validasi data yang digunakan adalah triangulasi
data. Sedangkan proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
analisa data Descriptive Content Analysis.
Hasil penelitian ini antara lain menyimpulkan: Pertama, Pendidikan seks
menurut pandangan Abdullah Nasih Ulwan adalah upaya pengajaran, penyadaran
dan penerangan tentang masalah-masalah seksual kepada anak, sejak ia mengenal
masalah-masalah yang berkenaan dengan naluri seks dan perkawinan dengan
melalui metode penyadaran, peringatan dan pengikatan. Terkait materi pendidikan
seks, Abdullah Nashih Ulwan lebih banyak menjabarkan mengenai etika dalam
pendidikan seks seperti, etika meminta izin, etika melihat, etika melihat muhrim,
etika melihat, etika melihat wanita lain, etika melihat sesama jenis, etika
memandang anak laki-laki amrad (Anak Baru Gede), etika wanita melihat lakilaki
lain, etika melihat aurat untuk anak kecil.
Kedua, pendidikan seks menurut Yusuf Madani adalah memberikan
penekanan dan pembekalan kepada anak dengan kaidah-kaidah yang mengatur
perilaku seksual dan reproduksi yang mungkin menimpa kehidupan anak di masa
akan datang melalui metode pengenalan pendidikan seks dan fiqih pada anak,
meminta izin (isti’dzan), menahan pandangan dan menutup aurat, menjauhkan
anak dari aktivitas seksual, pemisahan tempat tidur, tempat tinggal yang layak,
larangan terhadap tindakan erotis, mengawasi kematangan seksual dini,
mengarahkan anak untuk memproduktifkan waktunya, mengajarkan kehalalan dan keharama dalam program-progranm media informasi, hukuman, pernikahan di
usia dini. Terkait materi pendidikan seks, Yusuf Madani banyak menjabarkan
mengenai hukum-hukum fikih, etika meminta izin, etika memandang dan lain
sebagainya. Sedangkan dalam hal kesehatan jasmani materi yang bisa
disampaikan berupa cara menjaga kebersihan organ seksual.
Ketiga, relevansi pemikiran seks Abdullah Nashih Ulwan dan Yusuf
Madani dapat kita lihat dari sisi konsep, metode dan materi, yaitu dengan
memberikan penyadaran kepada anak tentang eksistensi dirinya melalui
pengenalan anggota tubuh dan jenis kelaminnya serta pembekalan kepada anak
mengenai cara bersuci dan membersihkan najis setelah melakukan buang air besar
dan buang air kecil, serta membekali anak dengan perilaku berpakaian yang
menutup auratnya. Metode yang dapat diberikan melalui metode penyadaran,
peringatan, pengikatan, pemisahan tempat tidur, meminta izin (isti’dzan),
menutup aurat, menjauhkan anak dari aktivitas seksual dan tidakan erotis,
mengawasi perkembangan seksual anak. Sedangkan materi yang diberikan adalah
hal-hal yang berkaitan dengan etika dan hukum-hukum fikih dan kesehatan
jasmani pada anak. Sedangkan penerapannya di PAUD dengan mengintegrasikan
pendidikan seks pada tema “mengenal diriku”. Tema “mengenal diriku” dapat
dikembangkan lagi menjadi sub-sub tema baru yang sekiranya berkaitan.NIM. 1420430020 Ali Mukti