Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T10:16:18ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/http://digilib.uin-suka.ac.id/39086/1.hassmallThumbnailVersion/SAMPUL%20-%20%20Buku%20Islam%20di%20Temboro_Zainal%20Arifin.jpg2020-05-11T02:39:27Z2020-05-11T02:39:27Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39086This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/390862020-05-11T02:39:27ZISLAM DI TEMBORO
Model Kepemimpinan dan Strategi Kebudayaan Jamaah Tabligh dalam Pembentukkan KarakterKajian tentang kepemimpinan kiai sudah banyak dilakukan oleh para peneliti di beberapa pesantren Indonesia yang umumnya di pesantren Nahdlatul Ulama [NU]. Begitu pun juga dengan kajian-kajian tentang ideologi Jamaah Tabligh yang diinisiasi oleh Maulana Muhammad Ilyas di India, sebagai gerakan transnasional yang mengajarkan tentang Islam dari pintu ke pintu dan memusatkan kegiatanya di masjid-masjid. Gerakan Jamaah Tabligh adalah gerakan Islam yang telah tersebar ke beberapa negara dan memiliki banyak pengikut dari berbagai macam latar belakang. Jamaah Tabligh bukanlah gerakan formal yang memiliki struktur organisasi. Ikatan antar jamaah didorong oleh semangat berdakwah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah atau dikenal dengan Da’wah ‘ala Minhaj al-Nubuwwah.
Buku yang di tangan pembaca ini pada dasarnya merupakan ikhtiyar untuk menyelami model kepemimpinan spiritual yang berkembang di Pondok Pesantren al-Fatah Temboro (atau dikenal dengan Pesantren Temboro) yang menjadi basis pengembangan ideologi Jamaah Tabligh terbesar se-Asia Tenggara. Menggunakan pendekatan fenomenologis, buku ini juga ingin mengungkap strategi kebudayaan kiai Pesantren Temboro dalam membentuk karakter religius masyarakat Temboro sehingga desa ini dikenal dengan “Kampung Madinah”. Dilandasi dengan penelitian lapangan yang intensif, wawancara-wawancara yang mendalam, observasi partisipan, dan kajian teoritis atas literatur-literatur dan dokumen-dokumen yang terkait, penelitian dalam buku ini menemukan tiga otoritas kepemimpinan spiritual Pesantren Temboro, yaitu: (1) tradisional bersumber dari tradisi pendidikan pesantren, tradisi ideologi Jamaah Tabligh, dan tradisi tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah, (2) karismatik bersumber dari karisma dan karomah kiai, dan (3) rasional.
Buku ini juga menjelaskan dua peran utama kiai Pesantren Temboro, yaitu (1) cultural broker dalam menjaga tradisi Islam masyarakat Temboro dari pengaruh budaya negatif, dan (2) disseminator dalam mendiseminasikan ideologi Jamaah Tabligh melalui kurikulum pesantren, ceramah agama (bayan), amalan Intiqali (khuruj fi sabilillah), mudzakarah, amalan Maqami, Masturoh, nasehat, pengiriman jamaah, dan kaderisasi. Sedangkan implementasi strategi kebudayaan kiai Pesantren Temboro dapat membentuk lima budaya perilaku religius santri dan masyarakat Temboro, yaitu: (1) budaya keimanan ideologis, (2) budaya keislaman Normatif, (3) budaya pengalaman keagamaan sufistik, (4) budaya pengetahuan agama tekstual-moderat, pengetahuan rasional, dan (5) budaya amalan Maqami-Intiqali. Pembentukan perilaku religius dipengaruhi oleh kepemimpinan spiritual Tradisional-Karismatik-Rasional dan strategi kebudayaan Ideologi, Normatif, Sufisme, dan Rasional dalam pemaduan sistem Salafiyah dengan madrasah formal. Model kepemimpinan spiritual Pesantren Temboro ini berdampak pada perubahan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Temboro dalam bentuk (1) transformasi religius-mistik (sosial), mentradisi amalan Maqami-Intiqali (budaya), dan peningkatan ekonomi masyarakat dalam bentuk bisnis untuk memenuhi kebutuhan para santri dan Tabligi yang datang ke Pesantren Temboro untuk belajar Islam dan dakwah kepada kiai.
Buku ini pada mulanya merupakan disertasi Doktor yang penulis perZainal Arifinhttp://digilib.uin-suka.ac.id/37251/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20Zainal%20Arifin%20-%20Tafsir%20Ayat-Ayat%20Manajemen%20AGUSTUS-FIX%20COVER.jpg2020-01-07T03:36:25Z2020-01-07T03:36:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37251This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/372512020-01-07T03:36:25ZTafsir Ayat-Ayat Manajemen
Hikmah Idāriyah dalam Al-Qur’anPenulisan buku “Tafsir Ayat-Ayat Manajemen Hikmah Idāriyah
dalam Al-Qur’an” ini didorong kegelisahan penulis dengan minimnya
referensi yang mengkaji tentang manajemen perspektif Al-Qur’an,
khususnya sebagai bahan ajar mata kuliah “Tafsir Ayat-Ayat
Manajemen”, salah satu mata kuliah wajib yang direkomendasikan oleh
Perkumpulan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (PPMPI)
Indonesia dalam kurikulum Program Studi (S1) Manajemen Pendidikan
Islam (MPI) se-Indonesia.
Hikmah adalah pengetahuan tentang baik dan buruk, serta
kemampuan menetapkan yang baik dan menghindar dari yang buruk Nabi Muhammad Saw bersabda, “Hikmah adalah dambaan seorang
muslim di mana dan dari siapa pun ia menemukannya maka dia lebih
wajar memilikinya.”3 Sedangkan pengertian hikmah menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) kebijaksanaan (dari Allah
Swt.), (2) sakti; kesaktian, dan (3) arti atau makna yang dalam; makna
yang terkandung di balik suatu peristiwa; manfaat.4 Maksud “Hikmah
Idāriyah” dalam buku ini adalah arti atau makna yang dalam (terkandung)
dalam al-Qur’an yang berkaitan tentang persoalan-persoalan manajemen
(idāriyah).
Pada prinsipnya, manajemen adalah kaidah yang menetapkan
pentingnya menyiapkan tempat untuk segala sesuatu dan menetapkan
segala sesuatu pada tempatnya.5 Di dalam proses manajemen terdapat
beberapa kegiatan yang disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen. Para
ahli manajemen berbeda pendapat tentang kegiatan-kegiatan dalam
fungsi manajemen. Dalam buku ini, penulis menggunakan fungsi
manajemen menurut John F. Mee yang terdiri dari empat kegiatan,
yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), motivasi
(motivating) dan pengawasan (controlling)Zainal Arifinhttp://digilib.uin-suka.ac.id/37250/2.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20Zainal%20Arifin%20-%20Manajemen%20Pengembangan%20Kurikulum%20PI-edited-22%20maret%202018.jpg2020-01-07T03:27:04Z2020-01-07T03:27:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37250This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/372502020-01-07T03:27:04ZMANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN
ISLAM: TEORI DAN PRAKTIKKurikulum adalah jantungnya pendidikan yang sangat
berpengaruh terhadap pengembangan kompetensi murid,
baik kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dengan kurikulum, lembaga pendidikan Islam dapat
memberikan pengalaman belajar bagi murid agar siap
menghadapi tantangan pada zamannya, sehingga
kurikulum perlu susun dan dikembangkan sesuai
kebutuhan murid dan seiring dengan perkembangan sains
dan teknologi.
Selama ini, banyak lembaga pendidikan Islam yang
hanya fokus pada kurikulum ilmu-ilmu keislaman
(tradisional) dan kurang mengapresiasi ilmu-ilmu sainshumaniora,
sehingga berdampak pada berkurangnya minat
masyarakat. Oleh karena itu, manajemen pengembangan
kurikulum penting dilakukan oleh lembaga-lembaga
pendidikan Islam untuk mengintegrasikan ilmu-ilmu
agama dan sains-humaniora agar tidak tertinggal oleh
perkembangan zaman dan ditinggal (tidak diminati) oleh
masyarakat (generasi) Milineal.Zainal Arifin2017-03-01T01:18:59Z2017-03-01T01:18:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24290This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/242902017-03-01T01:18:59ZTHE MODEL OF IMPLEMENTATION OF EDUCATION FOR
SUSTAINABLE DEVELOPMENT (ESD)
IN THE ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOLIn essence, man and nature is integrated, and in the rule of law or the laws of nature.
The earth and the mountain, land, forest, and desert, river and lake, strait and ocean are just part
of nature. When people do good for nature the means to do good to himself, and vice versa. 1
Environmental damage can be caused because there are naturally those that are due to human
activities, such as: earthquake, flood, storm, population growth is not balanced with the existing
capacity on the islands (the residence), irregular movement of people, stupidity residents about
the meaning of health, neglect factories, companies or industries to waste it generates, weakness
or lack of understanding in the welfare of the citizens of each, taking out the trash, water, cigarette
butts carelessly, motor vehicle exhaust fumes, silt erosion, discharges of radioactive material of
NPP, chlorinated hydrocarbon seepage and fertilizers in agriculture and forestry. 2
The problems are that concerns mankind postmodern now. The problems are how man can
save the Earth from destruction caused by human as well as damage caused by natural factors. M.
Imam Zamroni said, the pattern of human life on this earth also tend to use and exploit rather than
conserve resources on the face ofthis earth. From year to year, Indonesia has always been lost forest
1.6 sd 3.5 million ha of forest, which then decrease the capacity of the soil water availability, as
we are experiencing drought dry season, when the rainy season we suffered floods and landslides.
Moreover, due to illegal logging Indonesia injured 20 trillion annually. The implication, various
kinds of disasters that hit the nation in recent years more and more frequent. Such as landslides,
floods, forest fires, destruction of coral reefs, earthquakes, and tsunamis. This phenomenon is a
clear evidence that the pattern of human life on this earth more to exploit than on preserving
existing resources. Which resulted in the depletion of natural resources available in this archipelago.
3 Therefore, it is necessary for everyone ecological awareness. Ecological consciousness built on
universal values to always keep and preserve life for environmental sustainability.ZAINAL ARIFIN2017-03-21T03:06:47Z2017-03-21T03:06:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24209This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/242092017-03-21T03:06:47ZTHE EDUCATIONAL IDEOLOGY OF INDONESIAN AND MALAYSIAN PESANTRENS: A STUDY OF AL MUNAWIR AND PASIR TUMBOHABSTRACT
The research mainly focuses on the comparative analysis towards the ideology and epistemology applied in Al Munawir Krapyak, Yogyakarta, Indonesia and Pasir Tumboh, Kelantan, Malaysia; both are pesantrens or traditional education institution-also called islamic boarding school. The study denotes that the curriculum utilized in al munawir pesantren is integrated Islam and science. While Pasir Tumboh employs the classical curriculum called kitab Jawi (Melayu). The epistemological base of curriculum of Al Munawir is Burhani-Irfani (demonstrative-gnostic) which in turn leads to transcendental contextual mindsets. It is rational religious ideology that modifies the methodology of Ahlussunnah Waljamaah emphasizing moderate and open-minded islamic teaching. On the other hand, the epistemological base of curriculum of Pasir Tumboh is Bayani-Irfani (explanative-gnostic) producing religious conservative ideology which is textual-trancendental, pseudo-exclusive and normative in observing the methods of ahlussunnah waljamaah.
Keywords: Religious-Rational, Conservative-Religious, Bayani-Burhani, and Irfani.
ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud membandingkan ideologi dan epistemologi al-Munawir Krapyak Yogyakarta Indonesia dengan Pasir Tumboh Kelantan Malaysia. Keduanya merupakan pesantren atau institusi pendidikan tradisional atau dikenal dengan pesantren. Penelitian ini menunjukkan bahwa kurikulum di pesantren al-Munawir meliputi kurikulum inti, tambahan, dan integrasi. Sedangkan pondok Pasir Tumboh menggunakan kurikulum klasik (tradisional)yang dinamakan kitab Jawi (Melayu). Basis epistemologi kurikulum al-Munawir adalah burhani-irfani (demonstrasi-gnostik) yang berdampak pada pemikiran rasional-transendental. Ideologi rasional religius ini dimodifikasi dari manhaj Ahlusunnah Waljamaah yang menekankan pada pendidikan Islam yang moderat dan terbuka. Sedangkan basis epistemologi kurikulum Pasir Tumboh adalah bayani-irfani (eksplanatif-gnostik) yang melahirkan ideologi religius konservatif dan berdampak pada pola pemikiran tekstual-transendental, psedo-ekslusif, normatif dalam bingkai manhaj Ahlusunnah Waljamaah.
Kata Kunci: Rasional - Religius, Konservatif Religius, Bayani, Burhani, dan IrfaniAhmad RodliImam MachaliZainal Arifin