Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T09:19:29ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-07-14T09:08:08Z2017-07-14T09:08:08Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26441This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/264412017-07-14T09:08:08ZTEOLOGI POLITIK
(STUDI TERHADAP PEMIKIRAN POLITIK KEAGAMAAN AMIEN RAIS)Tindakan politik tidak sepantasnya dilakukan dengan menghalalkan
berbagai macam cara dan mengesampingkan dimensi moral dan ajaran-ajaran
Tuhan serta kemaslahatan bersama. Tindakan politik dianggap baik dan benar jika
berguna bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali atau tanpa adanya pemihakan pada
pihak tertentu serta mengesampingkan pihak lain; Oleh karena itu, di sinilah
pentingnya meletakkan tindakan politik yang diwujudkan sebagai tindakan
mengatur rakyat atau menangani urusan mereka dan yang mendatangkan
mashlahat bagi mereka.
Pun demikinan, dalam dataran realitas. kegiatan politik tidak boleh
dilepaskan dari fondasi moral dan etika yang dianut oleh orang ataupun kelompok
yang terlibat dalam politik tersebut. Perlu untuk melakukan koreksi terhadap citra
politik yang dianggap sebagai kotor ini, karena kesan yang mencitrakan politik itu
kotor sebenarnya adalah politik yang tidak mengetahui landasan etik dan moral
agama itu sendiri.
Perilaku politik meyimpang atau kotor sedikit banyak dipengaruhi oleh
pemikiran politik Machiavelli yang mengajarkan bahwa politik yang baik adalah
politik yang pertama-tama politik yang berhasil mencapai tujuannya dengan tidak
harus bisa dibenarkan secara moral artinya kekuasaan harus dilepaskan dari tutel
moral dan teologi.
Amien Rais melalui pemikiran politiknya mencoba meluruskan
pemikiran politik atau tindakan politik yang menghalalkan berbagai macam cara.
Bahkan dia juga yang menganjurkan umat Islam untuk tidak takut dan tidak
menjahui politik. Amien Rais juga sependapat bahwa politik dapat didefinisikan
dengan berbagai cara, akan tetapi bagaimanapun dia didefinisikan, satu hal yang
sudah pasti politik menyangkut kekuasaan dan cara penggunaan kekuasaan.
Dalam kehidupan sehari-hari politik berhubungan erat dengan cara dan proses
pengelolaan pemerintahan suatu negara.
Amien Rais melihat, politik merupakan kegiatan yang sangat penting,
mengingat bahwa suatu masyarakat hanya bisa hidup secara teratur kalau ia hidup
dan tinggal dalam sebuah negara dengan segala perangkat kekuasaannya. Politik
sangat menentukan corak sosial, ekonomi, budaya. hukum dan berbagai aspek
kehidupan lainnya.
Dalam kenyataannya memang, persoalan politik menyangkut siapa yang
sedang mengejar apa, kemudian kapan dan bagaimana yang dikejar itu dapat
diperoleh. Akan tetapi apa sebenarnya yang mendasari apabila ada seorang
pejabat yang melakukan korupsi atau sebagian politisi menghalalkan berbagai
macam cara untuk mencapai tujuan?. Masih punyakah mereka dimensi moral
ataupun akhlak?. Pernahkah mereka bertanya mengapa dan untuk apa mereka
berpolitik itu?. Pertanyaan mengapa atau why itulah yang hilang dari perpolitikan
manusia modern, karena pertanyaan why sudah ditenggelamkan, tidak aneh hila
banyak politisi dan pejabat yang kehilangan arah. Pertanyaan why ini menurut
Amien Rais adalah pertanyaan yang perlu dijawab supaya politik benar-benar
punya acuan etika dan moral. Acuan etika dan moral yang bersumber dari ajaranajaran
Tuhan perlu dijadikan pedoman dalam berpolitik supaya politik tidak
dilakukan dengan cara-cara kotor dan mengahalalkan berbagai mac am cara dem i
meraih dan mempertahankan kekuasaan.
Sebagai seorang intelektual Muslim, Amien Rais mencoba meluruskan
dan selalu menekankan pada umat Islam supaya tidak terjebak ke dalam suatu
pemikiran kotor dan yang menganggap berpolitik bukan suatu yang dianjurkan
agama. Menurut Amien Rais Islam menganjurkan untuk menerjuni kegiatan
politik secara wajar, konstitusional, legal, terbuka dan demokratis, dengan
mengindahkan akhlak dan moral agama itu sendiri.
Amien Rais menambahkan, bahwa kegitan politik harus menjadi
kegiatan integral dari kehidupannya yang utuh. Mengherankan kalau ada Muslim
yang menjahui, apalagi membenci, kegiatan yang menemukan arah kehidupan dan
nasibnya misalnya menjahui kehidupan politik. Kehidupan dunia harus direbut
dan dikendalikan agar sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan. Oleh karena itu
aktivisme manusia tidak boleh lepas dari kesadaran beragama, karena segala
tingkah laku dan gerak-gerik manusia berada dalam pengawasan Tuhan, begitu
juga dengan aktivisme politik.
Pemikiran politik Amien Rais adalah pemikiran politik yang mencoba
Memperjuangkan ajaran-ajaran Tuhan dalam ranah politik atau pemikiran politik
yang membawa misi agama. Lantaran membawa misi agama maka meniscayakan
adanya ruang-ruang pararelisme antara teologi khususnya Islam dengan politik di
setiap pemikirannya.
Hal tersebut dapat dilihat dari Bahasa politik "dalam hal ini adalah
Islam" yang diposisikan sebagai legitimasi teologis-historis. Pemikiran-pemikiran
politik beliau yang diformulasikan dalam bahasa atau term-term politik yang
bermakna (meaning), beragumen (reason), memiliki kekuatan kritik yang justru
memperoleh referensi dalam bahasa politik Islam. Misalnya bahasa tauhid dan
amar ma'rufnahi mungkar yang diformulasikan dan dikonseptualisasikan sebagai
sumber peljuangan dalam menegakkan keadilan sosial. Sehingga legitimasi
teologis-ketuhanan digunakan untuk mengkritik segala bentuk praktek politik
yang menyimpang, ketidakadilan sosial, korupsi, kolusi, nepotisme dan
otoriterianisme yang dipraktekkan oleh orde baru. Melalui Pemikiran-pemikiran
politiknya, ketidaknormalan perilaku politik yang menyimpang dan menindas
didobrak. Puncaknya Amien Rais menggulirkan ide dan gagasan reformasi setelah
sekian lama rakyat Indonesia ini dihegemoni dan dieksploitasi oleh kekuasaan
politik orde baru.NIM. 0151 0823-00 BACHTIAR DWI KURNIAWAN