Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T15:53:28ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2014-09-15T01:23:35Z2014-09-15T01:23:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13950This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/139502014-09-15T01:23:35ZPERUBAHAN PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT TEGAL
KOPEN BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA
Perilaku seseorang selalu menjadi bahasan menarik, karena perilaku seseorang
menjadi ukuran bagaimana seseorang itu dapat dikatakan mempunyai moral. Perilaku
seseorang dapat dikatakan baik jika sesuai dengan koridor norma agama dan sosial,
begitu sebaliknya jika perilaku bertentangan dengan norma agama dan sosial, maka
dapat dikatakan perilaku itu menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku menyimpang
adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut masyarakat.
Perilaku menyimpang adalah benturan ketidak sesuaian (konformitas) dengan norma
sosial ataupun value yang sudah mengkristal pada masyarakat, sehingga direaksi oleh
masyarakat berupa sanksi. Secara umum, macam-macam penyimpangan perilaku
yang terjadi dalam masyarakat, seperti madat, minum, main, maling, dan madon,
yang kemudian dalam masyarakat jawa populer dengan sebutan MO-LIMO. Perilaku
menyimpang menjadi permasalahan yang perlu dicarikan solusinya mengingat
perilaku ini menghambat stabilitas sosial. Perilaku menyimpang bisa menyerang
siapa saja tanpa membedakan tua ataupun muda. Di kampung Tegal Kopen
penyimpangan perilaku juga terjadi, halnya berjudi dan minum-minuman keras.
Melihat problematika di atas, masyarakat pada awalnya kurang peduli dengan catatan
tidak menggangu namun, perilaku berjudi dan minum-minuman keras membuat
keresahan dalam masyarakat sehingga masyarakat bertindak untuk mengatasi
problematika ini.
Melihat perilaku yang demikian, maka harus dilihat keadaaan sosial di kampung
Tegal Kopen dan faktor yang mengakibatkan perilaku mereka berubah. Keadaan
sosial di kampung Tegal Kopen bermacam-macam, begitu pula faktor yang
mengakibatkan mereka berubah. Melihat hal tersebut, digunakan metode sosiologi
tentang tindakan sosial Max weber, Talcot Parson, beserta kesadaran Sigmund freud
namun, pada teori kesadaran lebih ditekankan efek yang mempengaruhinya.
Bentuk keadaan sosial di kampung Tegal Kopen meliputi; pertama perilaku, seperti
berjudi dan mabuk. kedua agama dan ketiga interaksi. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi perubahan perilaku, yakni tindakan warga berupa laporan ke POLRI
dan dilanjutkan tindakan kepolisian. Warga juga mempunyai tindakan lain, yakni
himbauan, pendekatan, dan agama. Selain itu, adanya kesadaran pribadi. Kesadaran
ini tumbuh dari pikiran sendiri dan adanya kontak sosial yang mempengaruhi mereka.
Kesadaran membuat mereka berubah secara totalitas sehingga perilaku berjudi dan
mabuk tidak terulang kembali hingga saat ini. Di samping kesadaran, tindakan warga
juga mempunyai andil dalam membentuk sistem sosial sehingga perubahan perilaku
yang di idealkan dapat terealisasi. Selanjutnya, penulis tidak menemukan perbuatan
judi dan miras di kampung Tegal Kopen. Untuk permainan kartu remi masih ada dan
perlu ditegaskan, dalam bermain kartu remi tidak menggunakan uang, hanya yang
kalah dan menang mereka catat disebuah kertas. Hal tersebut guna mendapatkan
sanksi, biasanya berupa mengocok kartu.
NIM. 09523005 DANANG TRIATMOJO