Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T08:20:09ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-07-13T01:10:20Z2017-07-13T01:10:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25888This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/258882017-07-13T01:10:20ZKEHUJAHAN HADIS AHAD DALAM MASALAH AQIDAH
(Studi Perbandingan antara Pernikiran lbnu Taimiyah dan Muhammad Nasir al din al albani)Dalam Skripsi ini penulis akan memhahas tentang kehujahan hadis ahad
dalam masalah aqidah yang memang masih mcnjadi polemik di antara sebagian
ulama. Hal ini tidak hanya disebabkan karena eksistensi hadis ahad itu sendiri
yang menurut pandangan sebagian ulama hanya menghasilkan prasangka (zann al subut), tapi juga dengan adanya sekelompok orang yang cenderung mereka
tidak mengakui hadis ahad terlebih lagi bila menjadi hujah dalam masalah aqidah.
Tapi anehnya mereka malah menjadikannya hujah dalam masalah-masalah fiqih.
Mereka telah mernisahkan antara aqidah dan hukum (fiqih). Padahal bila
ditelusuri lebih jauh temyata pemisahan ini tidak terdapat dalam al-Qur'an dan alSunnah.
Namun demikian kemunculan hadis ahad tidak bisa terlepas dari
pembahasannya orang-orang filsafat dan ahli kalam, karena mereka juga
mencoba memunculkan kaidah pemhedaan antara mutawiitir dan ahad serta
herhujah dengan hadis ahad dalam masalah hukum dan tidak dalam masalah
aqidah.
Dari beberapa pemikiran tokoh ulama ahli hadis mengenai hal itu, penulis
mencoba untuk mengangkat pemikiran Ibnu Taimiyah dan Mu~ammad Na~ir al-
01 n ai-Aibani. Walaupun kcduanya sama-sama mengaku sebagai tokoh salafyang
selalu mendakwahkan aqidah yang dhaif, namun mereka mempunyai pemikiran
tersendi ri tentang hadis ahad terutama mengenai syarat dan kehujahannya dalam
masalah aqidah.
Perbedaan pengalaman dan zamannya masing-masing kiranya berperan
dalam pembentu.kkan dan perkembangan intelektual masing-masing, khususnya
dalam bidang hadis. lbnu Taimiyah yang dikenal sebagai seorang mutakallim dan
tokoh Hanabilah yang paling berpengaruh, cenderung terlalu ketat berpegang
teguh kepada hadis-hadis yang berstandar ->·a!Jll;. Sedangkan Mu~ammad Na~ir aiDI
n al-AI bani sebagai seorang kritikus hadis sangat berhati-hati dalam meneliti
dan mengkaji sebuah hadis.
lbnu Tairniyah dan Mut~ammad Na~ir ai-Di n al-Albani keduanya samasama
mengakui kehujahan hadis iil;iid dalam masalah aqidah, karena berfaidah
'ilmu qal 'l atau 'ilmu yaqlnl, tc~api dengan syarat harus memenuhi persyaratan
,.. · a]Jl!J. Akan tetapi dalam melihat persyaratan :'>af:JJ]J ini mereka agak berbeda. Hal
ini tcntunya disebabkan karena cara pandang atau sikap mereka terhadap hadis
yang berbeda pula. lbnu Taimiyah yang cenderung jarang memberikan penilaian
sendiri terhadap hadis yang menjadi penelitiannya. Ketika beliau mengemukakan
suatu hadis, bcliau telah mcnunjukkan sanad tanpa mengkaji matannya. Sehingga
bcliau hanya memfokuskan pada kualitas sanad dan cenderung mengabaikan
terhadap kualitas matan hadis. Sementara Mu~ammad Na~ir al -01 n ai-Aibani
lebih sclcktif dan berhati-hati dalarn menunjukkan sanad dan mengkaji matan
sebuah hadis yang menjadi pcnelitiannya. Sehingga beliau benar-benar
mcrnperhatikan kualitas sanad dan matan hadis.
Maka berdasarkan perbedaan pcngalaman intelektual dan cara pandang
atau sikap terhadap bidang hadis inilah yang tentunya memberikan pengaruh
terhadap pemikiran yang dikemukakan oleh mereka, terutama mengenai syarat
dan kehujahan hadis ahad dalam masalah aqidah ini.NIM. 99532898 DANIEL RAMDANULANSYAH