Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:57:54ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2014-12-02T01:48:08Z2015-07-24T03:15:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14803This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/148032014-12-02T01:48:08ZAL INSHA' AL TALABI FI SURAT AL MUJADILAH (DIRASAH TAHLILIYYAH TADAWULIYYAH)Al-Qur’an merupakan kitab suci yang tidak pernah habis untuk
dikaji, baik dari prespektif tafsir, hukum, sosial, sastra, bahasa, dan budaya.
Ayat-ayat yang tertera di berbagai surat dalam al-Qur’an idealnya dapat
dipahami oleh umat Islam pada khususnya dan umat manusia pada umumnya,
agar pesan yang terkandung dalam al-Quran dapat dicerna dengan baik.
Sehingga apa yang dimaksudkan oleh Allah dapat dipahami secara
komperhensip oleh umat manusia.
Dalam bahasa Arab kalimat dikenal dengan nama Kalam Ali Jarim,
membagi kalam menjadi dua; (1) kalam khabar, dan (2) kalam insya’. Kalam
insya’ terbagi menjadi dua; (a) insya’ tholabi, dan (b) insya’ ghairu thalabi.
Insya’ thalabi terbagi menjadi lima macam; (a1) Al-Amru (kalimat perintah),
(a2) An-Nahyu (kalimat larangan atau bentuk ingkar pada kalimat perintah),
(a3) Al-Istifham (kalimat tanya), (a4) At-Tamanny (kalimat mengandai), dan
(a5) An-Nida (kalimat seru).0
Piranti dalam mengungkapkan fungsi kalimat dalam hal ini dikenal
dengan nama teori tindak tutur yang dikenalkan oleh John Austin (1111-1161). Dalam penulisan ini, peneliti tidak akan membicarakan dan membahas tentang semua bentuk kalimat. Namun membahas tentang kalimat bermodus perintah (amr), larangan (nahy) dan tanya (istifham) dengan pendekatan teori
tindak tutur dan objek materialnya berupa surat al-Mujadilah
NIM. 09110068 DARUL QOLBI