Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:29:46ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2015-10-28T07:33:38Z2015-10-28T07:33:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17734This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/177342015-10-28T07:33:38ZKESENIAN REBANA DI DESA PANIMBO KECAMATAN
KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN
(Studi Tentang Perubahan Budaya)Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin atau akal budi
manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Kebudayaan sendiri
mempunyai wujud, wujud dari kebudayaan itu meliputi peralatan dan
perlengkapan hidup (atau tekhnologi), sistem kekerabatan dan organisasi sosial,
sistem mata pencaharian hidup, bahasa, ilmu pengetahuan, kepercayaan dan
kesenian. Dari kebudayaan itu kemudian muncul berbagai macam kesenian musik
yang ada pada masyarakat.
Kesenian rebana Desa Panimbo merupakan sebuah musik bernafaskan
Islam yaitu dengan melantunkan shalawat-shalawat atau do’a-do’a, karena di
dalamnya mengandung puji-pujian kepada Allah dan Rasulullah, serta diiringi alat
musik terbangan. Telah terjadi perubahan pada grup, berawal dari Nurul Hikmah
menjadi Syifa’un Nada, selanjutnya menjadi New Syifa, di dalamnya masih ada
personil yang menetap (Sarwi, Tomo, pak Win) dan ikut mempertahankan
kelompok kesenian musik tersebut sampai akhirnya kesenian rebana hadir dengan
tampilan yang berbeda. Di dalam perubahan itu, grup Nurul Hikmah yang tadinya
beraliran rebana, kemudian menjadi Syifa’un Nada yang beraliran kasidah
modern. Setelah itu, berubah lagi menjadi New Syifa yang beraliran musik
dangdut. Grup ini selain menguasai kasidah juga menguasai dangdut.
Hal ini menarik untuk diteliti disebabkan mengandung permasalahan
yang muncul, kesenian rebana Desa Panimbo ini masih tetap bertahan hingga
sekarang di balik banyaknya budaya modern yang masuk. Biasanya suatu
kelompok kesenian rebana akan pentas dengan satu aliran musik sampai acara
selesai. Pada perkembangannya, pementasan kesenian rebana Desa Panimbo
mengalami perubahan. Hal itu terjadi pada pertengahan acara yang tiba-tiba
pementasan berganti aliran menjadi dangdut setelah memasuki 5 lagu. Begitu juga
yang terjadi pada Syifa’un Nada yang beraliran kasidah modern. Ini yang
membedakan dengan kelompok kesenian rebana lain yang hanya menguasai satu
aliran musik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode pendekatan Antropologi dan Sosiologi. Pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi pada saat aktivitas budaya berlangsung, wawancara,
dan pengambilan dokumentasi berupa foto. Setelah itu analisis data dilakukan
dengan mengurai dan menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan,
kemudian uraian dan tafsiran tersebut ditarik kesimpulannya.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa kesenian rebana Desa Panimbo
bermaksud untuk dakwah bernafaskan Islam, pada akhirnya menjadi kesenian
yang dikomersilkan. Hal itu karena dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern.
Namun dengan begitu kelompok kesenian rebana Desa Panimbo dapat tetap
bertahan sampai sekarang. Selain itu, dengan melakukan inovasi mereka
mendapat pemasukan lebih banyak dari sebelumnya. Pesan moral yang
terkandung yakni mengajak berinovasi untuk tetap mempertahankan budaya agar
tidak tergeser oleh budaya asing yang masuk. Oleh sebab itu dari hasil penelitian
ini diharapkan hasil penulisan skripsi ini dapat digunakan sebagai salah satu
sumber kepustakaan yang berupa penulisan tentang kesenian rebana.NIM 101 200 26 DAWAM HADINOTO