Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T05:59:16ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2015-08-03T01:24:05Z2015-08-03T01:24:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16566This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/165662015-08-03T01:24:05ZPERUBAHAN SOSIAL TAHLILAN SELAMATAN KEMATIAN DI DUSUN KAMIJORO, DESA SENDANGSARI, KECAMATAN PAJANGAN, KABUPATEN BANTULSebagian besar masyarakat Jawa percaya bahwa leluhur (nenek moyang)
akan memberikan keselamatan dan perlindungan. Dengan kekuatan leluhur yang
dipercayai tersebut, sebagian besar masyarakat menjadi sangat tergantung pada
para leluhurnya. Berdasarkan kepercayaan yang telah dianut sebagian masyarakat
tersebut, maka mereka melakukan kegiatan ritual dalam berbagai bentuk. Salah
satu bentuk kegiatan ritual tersebut dan masih berkembang saat ini adalah
Tahlilan. Salah satu daerah yang melestarikan tahlilan adalah Dusun Kamijoro,
Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan makna sosial tahlilan
selamatan kematian di dusun Kamijoro, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan,
Kabupaten Bantul. Teori yang digunakan mengancu pada teori Emile Durkheim.
Emile Durkheim sebagai salah seorang Sosiolog abad ke-19, menemukan hakikat
agama yang pada fungsinya sebagai sumber dan pembentuk solidaritas mekanis.
Ia berpendapat bahwa agama adalah suatu pranata yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mengikat individu menjadi satu-kesatuan melalui pembentukan
sistem kepercayaan dan ritus. Melalui simbol-simbol yang sifatnya suci. Agama
mengikat orang-orang kedalam berbagai kelompok masyarakat yang terikat satu
kesamaan. Durkheim membedakan antara solidaritas mekanis dengan solidaritas
organis. Dengan konsep ini ia membedakan wujud masyarakat modern dan
masyarakat tradisional. Ide tentang masyarakat adalah jiwa dari agama.
Penelitian ini termasuk kategori penelitian lapangan, sedangkan metode
penelitian dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan pengumpulan data
sumber-sumber tertulis atau studi kepustakaan. Teknik analisis data pada
penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian skripsi ini maka secara garis
besar perubahan Makna Tradisi Tahlilan Selamatan Kematian di Dusun Kamijoro
adalah sebagai berikut: (1) Tahlilan selamatan kematian tidak lagi dianggap
sebagai sesuatu yang sakral. Tradisi tersebut dipandang sebagai tradisi yang tidak
terlalu wajib untuk diikuti. Kalaupun diikuti hanya sekedar menunjukkan sikap
toleransi, yakni menjaga hubungan baik dengan keluarga maupun tetangga sekitar.
(2) Meskipun terdapat dua pemahaman dalam menyikapi tahlilan selamatan
kematian, tetapi warga Dusun Kamijoro tetap hidup berdampingan secara
harmonis. Mereka mengganggap tradisi tersebut sebagai sarana menjalin
silaturahim dengan para tetangga. (3) Tradisi tahlilan berdampak positif bagi
masyarakat setempat karena dapat meningkatkan kerukunan dan keharmonisan
antar tetangga. Perbedaan keyakinan yang terjadi antar warga disikapi secara
bijak, sehingga toleransi antar sesama warga muslim di Dusun Kamijoro tetap
terjalin.NIM. 09720021 DHANI PANDU WIDURI