Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:44:52ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-12-23T02:12:00Z2016-12-23T02:12:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23245This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232452016-12-23T02:12:00ZRASIONALITAS KEAGAMAAN PENGRAJIN LANSIA
DI DUSUN PANDES, PANGGUNGHARJO, SEWON,
BANTULProses penuaan merupakan suatu keadaan yang tidak dapat terelakkan dan
semua manusia akan mengalaminya. Dalam hal ini tentunya akan berdampak pada
berbagai aspek kehidupan baik aspek ekonomi, sosial, agama juga kesehatan.
Beragam aktifitas dilakukan oleh para lansia untuk mengisi masa tua mereka,
termasuk tetap mempertahankan profesi yang telah mereka geluti sebelumnya dan
mengesampingkan adanya “masa pensiun”, sebagaimana lazimnya seseorang
yang memasuki usia lanjut. Penelitian ini membahas tentang alasan-alasan yang
melatarbelakangi pengrajin lansia di Dusun Pandes juga membahas mengenai
ajaran agama yang menjadi rujukan pengrajin lansia dalam menjalani kehidupan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan pengrajin lansia masih
tetap produktif di usia yang sudah lanjut dengan segala keterbatasan fisik yang
ada pada diri mereka juga membahas mengenai ajaran agama yang dijadikan dasar
dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori rasionalitas dari Marx Weber. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan menguraikan jawaban secara
deskriptif, dengan sumber datanya adalah data primer yaitu melalui proses
wawancara, observasi terhadap objek penelitian, dan data sekunder yaitu berasal
dari dokumentasi. Penentuan responden meliputi para pengrajin lansia. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa alasan yang
melatarbelakangi mereka masih aktif berkarya di usia tuanya. Pengrajin lansia
mempunyai dorongan untuk tetap aktif berkarya karena faktor ekonomi dan faktor
kebudayaan. Membuat mainan ini merupakan pekerjaan yang sudah turun
temurun pada keluarganya sehingga sekarang ini bagi mereka dengan masih aktif
berkarya adalah salah satu bentuk penghormatan kepada para leluhur sekaligus
melestarikan kebudayaan Jawa. Dengan aktifitas ini, mereka memiliki harapan
sekaligus dapat membantu perekonomian keluarga setidaknya dapat memenuhi
untuk kebutuhannya sendiri. Dari penghasilan yang diperoleh, pengrajin lansia
beramal shaleh dalam bentuk berbagi terhadap sesama dan ikut berpartisipasi
dalam kegiatan sosial-keagamaan yang ada di kampung. Dapat melakukan
kegiatan amal shaleh juga menjadi faktor pendorong bagi pengrajin lansia untuk
terus berkarya dan mempunyai penghasilan sendiri, beramal shaleh adalah cara
mereka untuk mencari ridha Allah Swt di hari tua yang mereka sebut dengan
golek dalan padhang.NIM. 12540055 DIAN IKE PUTRI