Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:38:13ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-07-25T08:41:53Z2016-07-25T08:41:53Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20979This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/209792016-07-25T08:41:53ZKEBERFUNGSIAN SOSIAL
REMAJA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL
PASCA REHABILITASI DI APPS WCC SRAGENKekerasan seksual merupakan sebuah pengalaman traumatis yang tidak
hanya mengakibatkan luka fisik, tetapi juga luka psikis yang mendalam bagi
korbannya. Seorang remaja perempuan yang menjadi korban tindak kejahatan ini,
cenderung mengalami disfungsi sosial apabila tidak segera direhabilitasi.
Rehabilitasi dimaksudkan sebagai upaya pemulihan untuk mengembalikan
individu agar menjadi individu yang kuat, dapat berfungsi optimal dan memiliki
ketangguhan dalam menghadapi masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran keberfungsian sosial remaja perempuan korban kekerasan
seksual pasca memperoleh rehabilitasi di APPS WCC Sragen.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Sebagai alat penelitian, peneliti adalah instrumen kunci. Peneliti sebagai alat
utama pengumpul data berdasarkan pengamatan, wawancara dan dokumentasi.
Sumber informasi adalah empat remaja perempuan korban kekerasan seksual,
Koordinator APPS yang menangani masalah korban serta orang-orang terdekat
korban yang sehari-hari berinteraksi dengan mereka. Teknik analisis data
menggunakan model interaktif versi Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa APPS telah melakukan serangkaian
upaya rehabilitasi guna pemulihan kondisi fisik, psikis, sosial dan ekonomi
korban. Setelah korban menjalani rehabilitasi di APPS, mereka mampu menjalani
keberfungsiannya kembali. Adapun keberfungsian subyek di sini dapat dibedakan
menjadi dua, yakni: keberfungsian sosial adaptif dan keberfungsian sosial
berisiko. Dikatakan adaptif apabila setiap aspek kebutuhan dasar dapat dipenuhi,
peran sosial dapat terlaksana serta goncangan dan tekanan dalam hidup dapat
dihadapi. Jika salah satu aspek tidak mampu dipenuhi atau dilaksanakan maka hal
itu merupakan keberfungsian sosial berisiko. Bentuk keberfungsian ini secara
langsung juga dipengaruhi oleh kemampuan subyek dalam mengatasi trauma.
Subyek yang mampu mengatasi trauma (pulih trauma), ia mampu menjalankan
fungsi sosialnya secara optimal. Namun, bagi subyek yang belum mampu
mengatasi trauma maka keberfungsian yang dijalani belum dapat dimaksimalkan,.
Adanya trauma terpendam ini, apabila jika tidak segera ditangani dapat berpotensi
menimbulkan gangguan kejiwaan yang menghambat keberfungsian sosial.NIM. 11250114 DWI SAFITRI