Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T12:31:07ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-04-21T11:07:52Z2016-04-21T11:07:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20345This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/203452016-04-21T11:07:52ZĀYAH DALAM AL-QURAN
(STUDI ATAS PENAFSIRAN AL-ZAMAKHSYARĪ DALAM TAFSĪR AL-KASYSYĀF)Al-Qur’an mempunyai banyak kata di dalamnya, salah satunya adalah kata
āyah ( آ ٠َخ ). Āyah ( آ ٠َخ ) adalah sebagai bagian dari kandungan al-Qur’an, secara
bahasa sebagaimana kata lain memiliki makna dasar, namun dari sisi lain,
terdapat makna-makna tertentu, sesuai konteks peletakan kata tersebut dalam
al-Qur’an. Āyah ( آ ٠َخ ) merupakan salah satu kata, yang selama ini hanya difahami
sebagai tanda pembatas antar kalimat dalam al-Qur’an. Sedangkan, pada satu
sisi, kata āyah ( آ ٠َخ ) memiliki makna yang lebih dalam, sehingga untuk
mengetahui kandungan makna yang komprehensif, perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut tentang makna āyah ( آ ٠َخ ). Terlebih, ketika dikaji dalam sebuah kitab
tafsir kitab tafsir bi al-Ra’yi termasyhur yang menjadi rujukan utama dalam
bidang kebahasaan dan bidang tafsir yaitu al-Kasysyāf; karya dari seorang ulama
genius juga pakar dalam bidang bahasa dan tafsir, sehingga cukup representatif
dalam menjelaskan makna-makna al-Qur’an yang dituangkan dalam kitab
tafsirnya tersebut.
Penelitian ini termasuk jenis kepustakaan (Library research), yang sumber
datanya adalah buku-buku perpustakaan, dengan merujuk kepada data primer al-
Kasysyāf. Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, yang
meliputi proses pengumpulan dan penyusunan data, kemudian dideskripsikan dan
dianalisa dari penafsiran al-Zamakhsyarī, sehingga diperoleh interpretasi data
yang jelas. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bahasa,
karena pada dasarnya penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian
tentang aspek kebahasaan yakni tentang makna.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, baik dalam bentuk tunggal muṡanna
maupun jama’, kata āyah ( آ ٠َخ ) dalam kitab tafsir al-Kasysyāf, tidak hanya
ditafsirkan secara tersurat, namun juga tersirat, sehingga melahirkan makna dasar
‚tanda‛, akan tetapi, jika dilihat dari siyāq al-kalām-nya, tanda tersebut
meliputi, tanda kekuasaan Allah, kebesaran Allah, keagungan Allah, pelajaran,
mukjizat, wahyu, firman-firman Allah, ilmu/ pengetahuan, al-Qur’an dan
Islam‛. Selanjutnya, penafsiran tentang kata āyah ( آ ٠خ ), dapat diambil
relevansinya dengan konteks sekarang, contohnya dengan berbagai macam
peristiwa yang sering muncul belakangan ini menunjukkan bahwa, hal tersebut
adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan kepada
makhluk-makhluknya, khususnya manusia. Hal ini sesuai dengan Al-
Zamakhsyarī dalam memposisikan kandungan kata āyah ( آ ٠خ ) sebagi ‚Kekuasaan
Allah‛.NIM. 12530068 EKA AINIR ROSYIDAH