Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T13:41:16ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2014-11-18T07:09:45Z2014-11-18T07:09:45Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14579This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/145792014-11-18T07:09:45ZINTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH GUNA MENINGKATKAN METODE
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI ATAS BUKU MENGOKOHKAN SPIRIT PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH
KARYA FARID SETIAWAN, DKK.,)
Eka Ammunawar Sabiilan. Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan
Muhammadiyah Guna Meningkatkan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (Studi Atas Buku Mengokohkan Spirit Pendidikan Muhammadiyah Karya
Farid Setiawan, dkk.,). Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan nilainilai
pendidikan Muhammadiyah yang terkandung dalam buku “Mengokohkan
Spirit Pendidikan Muhammadiyah” karya Farid Setiawan, dkk., kemudian
menginternalisasikan kedalam metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam
guna meningkatkan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu
melalui teks-teks tertulis berupa buku, jurnal, majalah, surat kabar dan lain
sebagainya yang mendukung kajian penelitian. Analisis data dilakukan dengan
metode teknik analisis isi (content analysis) dengan menggunakan cara berfikir
induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang
kongkrit, kemudian ditarik ke arah generalisasi yang bersifat umum.
Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan Muhammadiyah yang
terkandung dalam buku “Mengokohkan Spirit Pendidikan Muhammadiyah” karya
Farid Setiawan, dkk., adalah: (1) Nilai Keislaman, dimana dalam metode
pembelajaran Pendidikan Agama Islam hendaknya diselenggarakan merujuk pada
nilai-nilai yang bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah Hadis; (2) Nilai Tajdid atau
Pembaruan, hendaknya pendidik wajib memiliki jiwa sebagai pembaharu dan
tidak merasa tabu dengan segala sesuatu yang baru. Terobosan-terobosan
kebijakan yang bisa mendukung munculnya kegiatan-kegiatan inovatif pendidik,
karyawan, dan anak didik patut sesering mungkin dikeluarkan; (3) Nilai
Multikultural, pendidik dapat mengambil manfaat lebih besar untuk mengasah dan
mengakui segala perbedaan yang ada dalam segi budaya masing-masing anak
didik, sesama pendidik dan lingkungannya; (4) Nilai Kerjasama (Musyarokah),
pendidik membuka akses seluas-luasnya dalam kerjasama, baik lintas lembaga
pendidikan, masyarakat, sesama pendidik dan peserta didik; (5) Nilai Anti
Kekerasan, pendidik hendaknya menciptakan iklim perdamaian, yang kondusif di
lingkungan sekolah; (6) Nilai Kekeluargaan, pendidik hendaknya memposisikan
peserta didik, sesama pendidik, lingkungan sekolah seperti keluarga dan membuat
suasana sekolah yang bersih, rapi, dan terjaga keamanannya; (7) Nilai
Keteladanan, hendaknya seorang pendidik senantiasa menjadi tauladan bagi anak
didik dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam.
Guna meningkatkan metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dilakukan dengan menginternalisasikan, menanamkan dan membiasakan nila-nilai
pendidkan Muhammadiya tersebut, diantaranya: (1) Nilai Keislaman;
membiasakan dan membudayakan bertutur kata, berprilaku, dan berpakaian yang
Islami dan sopan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. (2) Nilai
Tajdid atau Pembaruan; peningkatan budaya baca dan menulis. (3) Nilai
Multikultural; metode pembelajaran pengalaman lapangan. (4) Nilai Kerjasama
(Musyarokah); Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
mendatangkan pendidik mata pelajaran lain untuk meyampaikan materi
pembelajan sesuai dengan materi dan bidangnya, baik pendidik satu sekolah atau
lain sekolah. (5) Nilai Anti Kekerasan; klarifikasi nilai-nilai universal, yaitu
menganjurkan para peserta didik mengimplementasikannya dalam wujud
membantu anak didik lainnya dan didasari refleksi total terhadap diri sendiri. (6)
Nilai Kekeluargaan; Pertemuan dan silaturahim 3 bulan sekali antara orang tua
anak didik dengan pendidik yang diadakan disekolah. (7) Nilai Keteladanan;
pendidik dan para stake holders sekolah mengawali membiasakan bertutur kata,
berprilaku, dan berpakaian yang Islami dan sopan, baik di lingkungan sekolah
maupun di luar sekolah.
NIM. 07410126 EKA AMMUNAWAR SABIILAN