Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T16:39:03ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-07-26T06:55:51Z2017-07-31T08:00:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26863This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/268632017-07-26T06:55:51ZJUAL BELI MAKANAN DAN MINUMAN SECARA PAKSA
DI JALAN LEGOK-CONGGEANG KABUPATEN SUMEDANG
(STUDI PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM)Jual beli merupakan sebuah aktivitas manusia yang dilakukan sejak zaman
dahulu sampai saat ini. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa melakukan aktivitas
jual beli tersebut, karena jual beli adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan
individu maupun kelompok. Selain untuk memenuhi kebutuhan, jual beli juga
merupakan sarana interaksi antara manusia satu dengan yang lainnya.
Dari hasil pengamatan di Jalan-Legok-Conggeang Kabupaten Sumedang,
penyusun menemukan masalah dalam praktek jual beli di lokasi tersebut.
Permasalahan yang dittemukan yaitu terdapat unsur ketidakadilan yang
mewajibkan bagi para konsumen untuk membeli barang dagangan para penjual
yang berada di jalan Legok-Conggeang. Di mana para konsumen ialah setiap supir
yang mengangkut pasir dan melewati jalan tersebut.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau field research.
Dimana penyusun melakukan penelitian ini di Jalan Legok-Conggeang Kabupaten
Sumedang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu berusaha
menggambarkan dan menjelaskan kondisi pelaksanaan jual beli makanan dan
minuman di Jalan Legok-Conggeang. Penelitan ini juga berusaha menganalisis
jual beli tersebut dari perspektif Sosiologi Hukum Islam. Adapun sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder dan data primer. Data
sekunder diperoleh dari buku-buku atau studi pustaka. Sedangkan data primer
diporoleh dari hasil wawancara dengan para pihak yang bersangkutan. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi dan wawancara
langsung kepada penjual makanan dan minuman di Jalan Legok-Conggeang, serta
para konsumennya yaitu supir truk. Metode analisis yang digunakan adalah
induktif. Analisis induktif ialah metode analisis dengan cara memaparkan yang
bersifat khusus, yang dalam hal ini menjelaskan jual beli di Jalan Legok-
Conggeang
Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa faktor utama yang
melatarbelakangi adanya permasalahan di Jalan Legok-Conggeang yaitu karena
faktor ketidakadilan dan bentuk ganti rugi atas rusaknya lingkungan dan
kenyamanan masyarakat setempat,sehingga masyarakat setempat sepakat untuk
melakukan transaksi jual beli paksa. Di mana di Jalan Legok-Conggeang terdapat
penambangan pasir sehingga mengakibatkan banyaknya truk pengangkut pasir
yang melewati jalan dekat rumah warga. Dengan adanya truk pasir yang setiap
hari beroperasi, jalanan menjadi rusak dan beredebu serta menimbulkan
kebisingan yang membuat masyarakat tidak nyaman. Keadaan tersebut
menunjukkan rendahnya pemahaman masyarakat Desa Legok Kaler terhadap
hukum jual beli. Oleh sebab itu, sebaiknya dilakukan perbaikan pola perilaku
masyarakat dengan cara mendatangkan pihak penengah antara penjual dan
pembeli sehingga dapat menghasilkan sebuah peraturan yang disepakati sekaligus
menguntungkan semua pihak tanpa ada yang merasa dirugikan.NIM. 13380011 FAISAL AGNIA2017-07-26T06:55:43Z2017-07-31T08:00:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/26550This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/265502017-07-26T06:55:43ZJUAL BELI MAKANAN DAN MINUMAN DI JALAN LEGOKCONGGEANG
KABUPATEN SUMEDANG
(STUDI PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM)Jual beli merupakan sebuah aktivitas manusia yang dilakukan sejak zaman
dahulu sampai saat ini. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa melakukan aktivitas
jual beli tersebut, karena jual beli adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan
individu maupun kelompok. Selain untuk memenuhi kebutuhan, jual beli juga
merupakan sarana interaksi antara manusia satu dengan yang lainnya.
Dari hasil pengamatan di Jalan-Legok-Conggeang Kabupaten Sumedang,
penyusun menemukan masalah dalam praktek jual beli di lokasi tersebut.
Permasalahan yang dittemukan yaitu terdapat unsur ketidakadilan yang
mewajibkan bagi para konsumen untuk membeli barang dagangan para penjual
yang berada di jalan Legok-Conggeang. Di mana para konsumen ialah setiap supir
yang mengangkut pasir dan melewati jalan tersebut.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau field research.
Dimana penyusun melakukan penelitian ini di Jalan Legok-Conggeang Kabupaten
Sumedang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu berusaha
menggambarkan dan menjelaskan kondisi pelaksanaan jual beli makanan dan
minuman di Jalan Legok-Conggeang. Penelitan ini juga berusaha menganalisis
jual beli tersebut dari perspektif Sosiologi Hukum Islam. Adapun sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder dan data primer. Data
sekunder diperoleh dari buku-buku atau studi pustaka. Sedangkan data primer
diporoleh dari hasil wawancara dengan para pihak yang bersangkutan. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi dan wawancara
langsung kepada penjual makanan dan minuman di Jalan Legok-Conggeang, serta
para konsumennya yaitu supir truk. Metode analisis yang digunakan adalah
induktif. Analisis induktif ialah metode analisis dengan cara memaparkan yang
bersifat khusus, yang dalam hal ini menjelaskan jual beli di Jalan Legok-
Conggeang
Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa faktor utama yang
melatarbelakangi adanya permasalahan di Jalan Legok-Conggeang yaitu karena
faktor ketidakadilan dan bentuk ganti rugi atas rusaknya lingkungan dan
kenyamanan masyarakat setempat,sehingga masyarakat setempat sepakat untuk
melakukan transaksi jual beli paksa. Di mana di Jalan Legok-Conggeang terdapat
penambangan pasir sehingga mengakibatkan banyaknya truk pengangkut pasir
yang melewati jalan dekat rumah warga. Dengan adanya truk pasir yang setiap
hari beroperasi, jalanan menjadi rusak dan beredebu serta menimbulkan
kebisingan yang membuat masyarakat tidak nyaman. Keadaan tersebut
menunjukkan rendahnya pemahaman masyarakat Desa Legok Kaler terhadap
hukum jual beli. Oleh sebab itu, sebaiknya dilakukan perbaikan pola perilaku
masyarakat dengan cara mendatangkan pihak penengah antara penjual dan
pembeli sehingga dapat menghasilkan sebuah peraturan yang disepakati sekaligus
menguntungkan semua pihak tanpa ada yang merasa dirugikan.NIM. 13380011 FAISAL AGNIA