Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T11:15:24ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-03-16T07:54:59Z2017-03-16T07:54:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24611This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/246112017-03-16T07:54:59ZPESAN MORAL TOKOH KEMI DALAM NOVEL “KEMI: CINTA
KEBEBASAN YANG TERSESAT” KARYA ADIAN HUSAINIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan moral yang dimiliki oleh
tokoh Kemi dalam novel Kemi: Cinta Kebebasan Yang Tersesat karya Adian
Husaini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek
penelitian ini adalah novel Kemi:Cinta Kebebasan Yang Tersesat karya Adian
Husaini. Penelitian ini dengan menggunakan analisis wacana moden Teun A Van
Dijk. Dalam pandangan van Dijk penelitian wacana tidak hanya terbatas pada teks
semata, melainkan perlu diketahui juga bagaimana teks itu dibuat dan dipahami
oleh pembuat teks. Selain itu perlu unsur lain selain teks yakni kognisi sosial dan
konteks sosial.
Novel tersebut menceritakan tentang petualang seorang aktifis yang
pernah nyantri di suatu pesantren. Petualangan pemikiran yang membingungkan,
melelahkan dan menegangkan, karena harus bertaruh nyawa. Novel ini
memberikan pesan dan kesan agar umat Islam waspada dengan paham-paham
baru dari barat yang mendeskreditakan Islam yakni paham liberalisme,
pluralisme, dan sekularisme.
Telaah analisis yang peneliti temukan ada beberapa pesan moral atau
akhlak yang ingin disampaikan kepada khalayak antara lain menyinggung tentang
hubungan manusia dengan Tuhan, akhlak kepada Rosulullah, orang tua, diri
sendiri, akhlak kepada sesama, dan Negara. Selain itu juga menekankan
pentingnya belajar dan berkarya, dan mewaspadai bahaya yang hendak merusak
generasi muda, agama, dan bangsa dan Negara. Bahaya yang dimaksud adalah
merebaknya paham-paham liberalisme, pluralisme, dan sekularisme yang
menyusup ke lembaga perguruan tinggi dan pesantren.
Diperlukan peran serta ulama umara’ untuk menanggulangi paham yang
meresahkan tersebut. Karena ada agenda terselubung yang lebih besar yakni
penjajahan karakter, penjajahan ekonomi dan politik. Hal ini dilakukan melalui
agen-agen mereka yakni generasi muda kita yang terpengaruh, dan pihak-pihak
yang sengaja memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan ekonomi
kelompoknya masing-masing.NIM. 12210083 FEBRIAN SETYO YUWONO