Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:42:46ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2013-11-27T04:33:28Z2015-12-23T08:47:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9600This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/96002013-11-27T04:33:28ZPenafsiran Al-Baidawi Tentang Kata Hikmah dalam Tafsir Anwar Al-Tanzil Wa Asrar Al-Ta'wilKeragaman makna kata flikmah yang terdapat dalam al-Qur'an adalah
merupakan keni scayaan sejarah. Kondisi semacam ini, selain ambigui tas makna
kata tersebut yang -meminjam istilah Imam al-Ghazali- termasuk kata yang samar
(al- Talbis) keragaman makna kata Hilcrnah tersebut j uga dipicu dan dipacu oleh
konteks kebahasaan (Siyaq al-Kalam) yang terkadang kemuncu lannya
bergandengan dengan kata al-Kitab, al-Mulk dan Ayatillah.
Ruang kompleksitas kondisi obyektif teks di atas semakin melebar manakala
kuriositas ulama untuk menyingkap dan mengungkap makna kata Hikmah
tersebut didasarkan pada postulat-postulat dan paradigma tertentu scsuai disiplin
keilmuan dan kecenderungan subyektifitasnya masing-masing, sehingga
karenanya tidak mengherankan jika kemudian ahli filsafat (filosof) mengklaim
bahwa flikmah adalah Filsafat. Demikan pula yang te jadi dalam dunia tasawuf,
mereka (mutasawwifin)juga menganggap bahwa flikmah adalah 'I'asawuf.
Sehubungan dengan kata Hikmah yang mcrupakan bahasa kata yang ada
dalam- al-Qur'an, maka penelitian menjadi menarik jika melnil~h makna kata
Hikmah yang ada dalam tafsir, yaitu Tafsir al-Baidawi Sebab dalam tafsir ini,
pengarangnya banyak membahas persoalan yang berkaitan dengan [likrnah, yang
dalam kasus tertentu kitab ini juga "dituding" oleh scbagian pcngamat tafsir
sebagai kitab tafsir yang tidak bisa lepas dari penafsiran tiga tokoh penafsir
sebelumnya yaitu Fakhr al-Din al-Razi, al-Zamakhsyari dan al-Ast'ahini.
Adapun sibwifikansi penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran al-
Baidiw? tentang makna kata Hikrnah, ciri khas penafsiran clan juga pengar~lh
sekaligus kontribusi penafsirannya terhadap ulama sesudahnya.
Menurut a[-Baidiwi, makna kata flikinilh yang terdapat dalam Q.S. al-
Baqarah (2): 231 dan Q.S. ~li-'lmran (3): 164 adalah bermakna sunnah; dalain
Q.S. al-Baqarah (2): 251, Q.S. al-Nisi' (4): 54, Q.S. Sad (20): 38 bennakna
kenabian; Q.S. al-Nahl (16): 125 bermakna argumentasi yang logis; Q.S. al-
Zukhruf (43): 63, Q.S. al-Jumu'ah (62): 2 bermakna Kitab fnjil atau syari'at; Q.S.
al-Ahaiib (33): 34 bermakna ni'mat Allah; dan penafsiran al-Daidawi tentang
makna kata ~ik~nyaahng bermakna ilmu pengctahuan adalah terdapat dalam Q.S.
al-Baqarah (2): 129 dan Q.S. Luqman (31): 12.
Adapun ciri khas penafsiran al-13ai$iwi tentang makna kata tfikrnah adalah
kapabilitas efisiensi bahasa penafsiran kata Fikrnah yang dikemas dalam bahasa
yang singkat dan pendek dan juga kapabilitasnya dalam menyempurnakan
penafsiran yang ada pada penafsiran sebelumnya dengdn cara membuat suatu
definisi tentang kata [likrnah tersebut secara geneml, yaitu kesempurnaan jiwa
manusia dengan cara memetik ilmu-ilmu teoritis dan mengaplikasikannya pada
perbuatan yang utama sesuai dengan kapasitas dan kualifikasinya.
Berangkat dari kapabilitasnya ini -baik dari sisi etisiensi bahasa penafsiran
maupun upaya konkret mendetinisikan kata vikmslh yang belum ada pada
penafsir sebelumnya- tenyata al-Uai<tiwi dalam satu kesempatan tcrtelitu banyak
dijadikan rujukan oleh ulama berikutnya untuk mendetinisikan kata Hikmah
tersebut, seperti definisi dan penafsiran yang telah dilakukan oleh lfiji KhaKFdh,
al-Maniwi, Ahmad Mustaf'G al-Marig dan al-Mun'im al-Jamiil dan al-Alusi.NlM. 99532820 Fathurrosyid