Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T19:05:54ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-12-22T08:38:28Z2016-12-22T08:38:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22847This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/228472016-12-22T08:38:28ZPERBANDINGAN KOMPONEN KELENGAKAPAN KAMUS PADA KAMUS BILINGUAL MENURUT ALI AL-QASIMI ANTARA KAMUS AL-MUNAWWIR DAN A DICTIONARY OF MODERN WRITTEN ARABIC (Studi Leksikografi)Selain sebagai alat komunikasi, bahasa berfungsi sebagai alat berfikir atau media nalar bagi
pemakai bahasa itu sendiri sehingga perkembangan bahasa selalu mengikuti perkembangan
pemikiran para penggunanya. Sedangkan kemampuan otak kita yang terbatas tidak akan
bisa memuat semua kosakata yang ada dalam sebuah bahasa. Problem inilah yang kemudian
menunjukkan sebuah urgensi kamus. Salah satu jenis kamus yang banyak digunakan di dunia
adalah kamus bilingual yang fungsi utamanya untuk menghubungkan satu kata dari sebuah
bahasa dengan bahasa lain. Kamus bilingual Arab di Indonesia menjadi salah satu kamus
yang populer selain bahasa Inggris, hal ini tidak bisa dileaskan dari aspek agama, yang
memang sebagian masyarakat Indonesia beragama Islam. Kamus bilingual memiliki urgensi
yang sangat penting dalam mempelajari bahasa asing, sehingga komponen kelengkapan
kamus haruslah diperhatikan dengan baik.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Leksikografi, salah satu ilmu terapan
dari cabang linguistik, dan menggunakan teori kelengkapan kamus yang dirumuskan oleh
‘Ali al-Qa>simi> yang membaginya menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian isi,
dan bagian akhir. Penulis memilih kamus Al-Munawwir (Arab-Indonesia) sebagai objek
dalam penelitian ini dikarenakan kamus ini menjadi salah satu pelopor kamus bilingual
Arab-Indonesia dan masih menjadi yang terpopuler sampai saat ini. Pemilihan kamus Hans-
Wehr (Arab-Inggris) sebagai pembanding dikarenakan kamus bilingual ini populer di
kalangan orientalis dan disusun dengan sistematika yang sama. Penelitian ini bertujuan
untuk menemukan komponen kelengkapan yang ada dalam kedua kamus tersebut sekaligus
persamaan dan perbedaan diantara keduanya.
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan
metode komparatif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa :1) komponen kelengkapan
kamus yang ada dalam kamus al-Munawwir meliputi tujuan penyusunan kamus, makna
simbol, keterangan singkatan, khat/tulisan, informasi fonetik (as}wa>t), informasi morfologis
(s}araf), informasi sintaksis (nahwu), informasi semantik (dala>lah) dan bagian penutup yang
berisi tentang informasi ensiklopedis dalam bentuk gambar, 2) komponen kelengkapan
kamus yang tidak ada dalam kamus Hans-Wehr adalah tujuan penyusunan kamus, sumber
data kamus, makna simbol, keterangan singkatan, khat/tulisan, informasi fonetik (as}wa>t),
informasi morfologi (s}araf) dan sintaksis (nahwu), informasi semantik (dala>lah), dan
informasi penggunaan kata, 3) persamaan diantara kamus tersebut adalah pada tujuan
kamus dan sistem yang sama dalam mengurutkan kata kerja dan kata benda di bawah entri
utama. 4) perbedaan diantara kedua kamus tersebut ada dalam khat/tulisan, informasi
fonologis, informasi semantik, dan informasi penggunaan kata.
Kata kunci : kamus, bilingual, leksikografi, komponen kamusNIM : 1420510066 Fati Churohmah