Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T11:40:16ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2019-01-03T06:37:11Z2019-01-03T06:37:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32189This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/321892019-01-03T06:37:11ZPENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI
(STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN THOMAS LICKONA DAN AL-GHAZALI)Latar belakang penelitian ini adalah kenyataan yang dibuktikan dengan data realistik menunjukkan
bahwa moralitas dan karakter bangsa saat ini telah runtuh, sehingga dengan sendirinya telah
mengundang berbagai musibah dan bencana yang meluas pada ranah sosial keagamaan, hukum maupun
politik di negeri ini. Kemendiknas mensinyalir bahwa sumber dari kenyataan ini adalah terabaikannya
pendidikan karakter. Kondisi ini menambah deretan tujuan pendidikan nasional untuk turut serta
membangun karakter bangsa, khususnya melalui pendidikan anak usia dini. Sadar akan pendidikan anak
usia dini merupakan momen terpenting dalam diri seorang anak dan wadah pertama untuk menanamkan
pendidikan karakter dengan harapan terbentuknya manusia-manusia berkarakter lebih banyak lagi di
muka bumi ini. Untuk mencapai tujuan ini, mengetahui berbagai konsep pendidikan karakter baik dari
tokoh barat maupun Islam sangatlah menambah percepatan pencapaian tujuan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui konsep pendidikan karakter menurut Thomas Lickona dan Al- Ghazali kemudian
mengetahui perbandingan pemikiran kedua tokoh.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menekankan pada kajian kepustakaan
(library research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pendekatan historis, pedagogis,
dan pendekatan komparatif. Pengumpulan data dilakukan dengan rekonstruksi biografis dan penelusuran
Deskriptif Content Analysis. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data,
verifikasi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Thomas Lickona dan Al- Ghazali merupakan dua orang luar biasa
yang diberikan anugerah besar oleh Tuhan berupa akal untuk memikirkan hal-hal yang mungkin sudah
tidak difikirkan lagi oleh orang lain. Kedua tokoh sama-sama beranggapan dunia membutuhkan
orang-orang bermoral bukan cerdas saja. Perbedaan mendasar dari pemikiran kedua tokoh terletak pada
bagaimana Al-Ghazali menyandarkan segala komponen dari pendidikan karakter kepada Islam sedangkan
Thomas Lickona menyandarkan pada pengalaman dan riset-riset yang dilakukan secara terus- menerus.
Jika Lickona menggunakan istilah pendidikan karakter, maka Al-Ghazali menggunakan akhlak untuk
menjelaskan karakter dalam diri seseorang. Pada aspek komponen- komponen, metode dan pendekatan
yang digunakan serta tahap-tahap perkembangan pendidikan karakter dalam diri anak, kedua
tokoh juga
viii
memiliki cara pandang masing-masing. Namun, dengan perbedaan corak pandangan dari kedua tokoh ini
bukannya melahirkan suatu jurang pemisah melainkan dapat dikolaborasikan untuk melahirkan sebuah
konsep baru yakni pendidikan karakter yang berspiritualitas yang menghendaki anak tidak hanya
memiliki karakter yang baik namun juga dilengkapi dengan karakter-karakter Islam yang sesuai
dengan syariat agama.NIM. 1620430005 HELDANITA