Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T21:29:29ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2018-02-23T08:49:04Z2018-02-23T08:49:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28730This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/287302018-02-23T08:49:04ZTUAN-TUAN NAN BATUAH;
ANALISIS FILOSOFIS TENTANG KEUTAMAAN HIDUP MANUSIA
MINANGKABAU DALAM ROMAN PEDOMAN HIDUP DI ALAM
MINANGKABAU
KARYA SYEKH SULAIMAN ARRASULISeperti kebudayaan lain, Minangkabau memiliki ajaran tersendiri yang
dipercaya anggota masyarakatnya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Ajaran
tersebut disampaikan lewat berbagai cara, mulai dari cerita tutur hingga sumber
tertulis. Sumber-sumber tersebut tersebar dan selanjutnya dikenal sebagai kaba,
tambo, pepatah-petitih hingga nasehat-nasehat. Tokoh adat, ulama, dan orang pandai
Minangkabau terbiasa menggunakan medium tersebut untuk menyelipkan pesan
moral serta menerangkan langkah dan tujuan hidup yang selayaknya dijalani orang
Minangkabau. Salah satu tokoh adat, juga ulama, yang menggunakannya adalah
Syekh Sulaiman Arrasuli (1871-1970), atau yang dikenal dengan panggilan Inyiak
Canduang.
Salah satu karya Inyiak Canduang adalah Pedoman Hidup di Alam
Minangkabau (1939). Karya yang dikenal dengan Kisah Muhammad Arif ini sebagian
besar berisi nasehat seorang ibu kepada anak-anaknya yang beranjak dewasa. Karya
Inyiak Canduang ini amat cocok untuk diteliti guna mendapatkan gambaran
keutamaan hidup di alam Minangkabau. Mengetahui keutamaan ini adalah syarat
dalam merumuskan langkah yang tepat untuk meraih tuah sakato, sebuah konsep
kebahagian dalam hidup Minangkabau.
Dalam meneliti karya ini, penyusun akan melakukan studi kepustakaan
dengan mempertanyakan; Apakah konsep keutamaan hidup manusia Minangkabau?;
dan Bagaimana konsep keutamaan hidup manusia Minangkabau dalam roman
Pedoman Hidup di Alam Minangkabau karya Syekh Sulaiman Arrasuli? Kedua
pertanyaan ini selanjutnya akan dijawab dengan pendekatan filosofis. Penulis akan
menggunakan teori virtue Aristoteles.
Akhirnya, penulis menemukan bahwa konsep keutamaan hidup manusia
Minangkau adalah; 1) Sebagai individu, memakaikan budi, baso-basi, dan rasopareso;
2) Sebagai anggota komunal, ia menjalani hidup dengan prinsip bersama,
tidak individualis, dan memiliki sikap malu; 3) Sebagai hamba, ia belaku selaras
dengan alua dan patuik sebagai norma kehidupannya. Adapun dalam Pedoman Hidup
di Alam Minangkabau, penulis menemukan beberapa bentuk keutamaan, yaitu:
Paham di kato-kato; Menghindari pengetahuan ensiklopedik; Komitmen dan
dedikasi; Tidak tergesa-gesa dalam berpendapat (reflektif); dan Mufakat. Tiga bentuk
keutaman pertama adalah keutamaan dalam mencari ilmu pengetahuan, dan dua
lainnya adalah keutamaan sebagai orang yang berpengetahuan di Minangkabau.
Kata kunci: Syekh Sulaiman Arrasuli, Keutamaan, Kisah Muhammad Arif,
Minangkabau.NIM: 09510006 HILMAN FEBRI NANDA