Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T08:47:22ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-11-20T07:32:05Z2017-11-20T07:32:05Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/28391This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/283912017-11-20T07:32:05ZKONSEP USAHA DALAM AL-QUR’AN
(ANALISIS SEMANTIK KATA KASABA)Printah kasaba, dalam sejarah kita melihat bagaimana hebatnya prestasi
kerja para sahabat Rasulullah saw. Diantara mereka ada yang berdagang, bertani
dan menjalani berbagai pekerjaan halal lainnya. Rasulullah dan para sahabatnya
melakukan pekerjaan dengan penuh dedikasi dan semangat tinggi, di sela-sela
perjuangan menegakkan agama Islam. Printah ini diturunkan secara bertahap
sesuai dengan kondisi perkembangan masyarakat Islam yang selalu mengalami
transisi dari kondisi ke kondisi lain, sampai sempurnanya risalah kenabian
Muhammad saw. Dalam Al-Qur’an, kasaba terulang sebanyak 36 kali, di setiap
ayat yang terdapat di berbagai surah tentunya memiliki makna yang berbeda.
Sebab, pemahaman konsep kasaba masih menimbulkan berbagai kontroversi.
Perbedaan makna kata kasaba menginspirasi penulis mengkaji makna yang lebih
dalam dan jauh seputar kata kasaba di dalam al-Qur’ān.
Kata kasaba menjadi kata kunci yang menarik untuk dikaji dalam studi
linguistik. Salah satu cabang yang mempelajari makna pada sebuah bahasa adalah
semantik. Semantik al-Qur’ān menurut Toshihiko Izutsu berusaha menyingkap
pandangan dunia al-Qur’ān (Weltanschaung) melalui analisis semantik terhadap
kosakata atau istilah-istilah kunci al-Qur’ān. Proses yang dilakukan meneliti
makna dasar dan makna relasional kata kasaba dengan menggunakan analisis
sintagmatik, dengan melihat ayat-ayat sesudah kata kasaba yang ada di depan atau
di belakang dan paradigmatik mengkomparasikan kata kasaba atau konsep lain
yang mirip (sinonim) atau berlawanan (antonim). Kemudian meneliti penggunaan
kosakata kasaba pada masa Pra Qur’ānik, dengan melihat sya’ir-sya’ir Arab Pra
Islam, Qur’ānik turunya ayat al-Qur’an dan Pasca Qur’ānik penafsiran kata
kasaba.
Hasil penelitian ini bahwa kata kasaba memiliki makna dasar perbuatan
atau mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Secara relasional kata kasaba
berubah ketika bersanding dengan kata ikhtiār memiliki makna memilih yang
baik, ketika bersanding dengan kata bada’a memiliki makna memulai, ketika
bersanding dengan kata kusala bermakna malas atau segan. Kosakata kasaba baru
mengalami perubahan drastis pada penafsiran M. Quraish shihab kata kasaba
bermakna bekerja, sedangkan menurut Ahmad Musthafa al-Maraghi bermakna
amal dan usaha. Dalam fiqih diartikan dengan perbuatan yang memerantai
perolehan manfaat atau keterindaran dari bahaya secara mutlak, sehingga kasaba
menjadi keinginan manusia untuk mencari harta untuk mendekatkan diri kepada
Allah, dan setiap orang yang melakukannya dijanjikan oleh Allah akan
mendapatkan manfaat apa yang diusahakan.NIM. 13530053 HOIRUN HAKIM