Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T06:40:36ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2013-02-14T11:51:01Z2015-04-16T03:34:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6995This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/69952013-02-14T11:51:01ZKONTESTASI PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) DAN MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA (MMI)Diskursus mengenai gerakan atau organisasi Islam politik dikalangan umat
Islam, dari sekian banyak yang ada, salah satunya memiliki karakter atau
kecenderungan yang kaku, eksklusif dan juga fundamentalis. Kecenderungan
tersebut tentu saja dilatar belakangi oleh bagaimana cara memahami pesan agama
melalui teks namun mengabaikan kontekstualitasnya. Pesan serta keyakinan yang
ingin menjaga keaslian, kemurnian dan kesucian dari teks, selalu menjadi cara
berpikir bagi sebagian gerakan Islam politik yang ada, termasuk di dalamnya
adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI),
dengan narasi besarnya penerapan Syariat Islam. Syariat Islam yang idealnya
dapat hidup dan mengilhami berbagai kemajuan cara berpikir dan bertindak
seakan diingkari dengan sikap eksklusif, skriptual dan fundamentalis sehingga
sistem demokrasi yang merupakan pilihan dari sekian pilihan tak luput pula
dikritik sebagai paham kufur dan ketika menjalankannya menjadi kafir.
Gerakan Islam politik model HTI dan MMI yang bersifat kelompok
memiliki relevansi untuk dikaji dengan menggunakan alat analisis teori identitas
kolektif (collective identity), Selanjutnya jenis penelitian ini adalah studi lapangan
(field research) dengan menggunakan metode kualitatif yang dibantu dengan
pendekatan sosio-historis untuk melihat, menemukan dan menggali ideologi,
mekanisme dan arah perjuangan kedua gerakan Islam politik tersebut secara
obyektif, selain itu sebagai bahan penunjang untuk memperkuat metode yang
penulis bangun maka data yang yang bersumber dari hasil interviu, observasi dan
dokumentasi sangat penulis butuhkan.
Dari hasil penelitian ini, ada beberapa temuan untuk dapat melihat gerakan
Islam politik model HTI dan MMI, gerakan Islam politik tersebut pada
hakekatnya kelompok dijadikan sebagai basis perjuangan untuk menunjukan atau
menonjolkan identitas kolektifnya, romantika sejarah, pemahaman terhadap Islam
secara skriptualis serta moderenisme pemikiran dikesampingkan, maka gerakan
Islam politik model ini dapat dinilai sebagai gerakan“Un-Islamized for Islamic
Movement”, awalnya dengan pendekatan double movement yang memiliki
pendekatan antara idealitas-realitas akan berubah menjadi multiple collective
identity bagi gerakan Islam politik model HTI dan MMI.NIM. 08 234 465 Hartono