Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:04:57ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-07-04T02:07:02Z2017-07-04T02:07:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25721This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/257212017-07-04T02:07:02ZRIWAYAT 'AISYAH DALAM MUSNAD AHMAD IBN HANBAL
(Studi Klasifikasi atas Tema-tema Hadis yang Diriwayatkan)Hampir semua umat Islam sepakat akan pentingnya peranan hadis dalam
berbagai disiplin keilmuan Islam seperti tafsir, fiqh, teologi, akhlak dan lain
sebagainya. Sebab secara struktural hadis merupakan sumber ajaran Islam yang
kedua setelah al-Qur'an, dan secara fungsional hadis dapat berfungsi sebagai
penjelas (bayian) terhadap ayat-ayat yang mujmal atau global. Hal itu dilegalkan
secara gamblang oleh al-Qur'an itu sendiri, misalnya QS. al-ahzab (33): 21, 36,
al-hasyr (59):7.
Akan tetapi secara historis, perjalanan hadis tidak sama dengan perjalanan
al-Qur'an. Jika al-Qur'an sejak awalnya sudah diadakan pencatatan secara resmi
atas petunjuk dari Nabi, maka tidak demikian halnya dengan hadis. Karenanya
peranan sahabat sangat penting dalam periwayatan hadis, sebab hal itu memberi
pengaruh penting terhadap gaya atau model periwayatan hadis, kemungkinan
pemalsuannya, jumlahnya, boleh tidaknya mengambil hadis sebagai hujjah, serta
berbagai masalah lain yang terkait di dalamnya.
'Aisyah, sebagai salah salu sahabat sekaligus istri Nabi mempunyai andil
yang cukup besar dalam proses periwayatan hadis. Secara kualitas 'Aisyah diakui
keilmuan dan kejujurannya sehingga ia mampu meriwayatkan hadis sebanyak
2.383 hadis, di samping itu, 'Aisyah lebih banyak meriwayatkan hadis yang tidak
diriwayatkan oleh sahabat lainnya. Hal itu disebabkan kedekatan dan kecintaan
Nabi terhadapnya, sehingga Nabi mengutusnya sebagai duta bagi kaum muslimah
khususnya dan umat Islam khususnya.
Karenanya penulis merasa bahwa memgetahui secara mendalam tentang
riwayat 'Aisyah, terutama yang terdapat dalam Musnad Ahmad Ibn hanbal
menjadi sangat penting. Di samping itu karena susunan Musnad Ahmad
berdasarkan nama sahabat bukan berdasarkan pokok bahasan sebagaimana yang
dilakukan oleh penyusun kutub al-sittah.
Di antara hal-hal yang ingin penulis ketahui adalah pertama, seberapa
banyak (kuantitas) hadis yang diriwayatkan Aisyah dalam Musnad Ahmad Ibn
hanbal. Dalam hal ini penulis mencoba untuk meneliti secara mendalam melalui
data-data yang telah ada mengenai perbedaan jumlah hadis yang diriwayatkan
'Aisyah, apakah memang benar jumlah hadis 'Aisyah mencapai 2.210 buah hadis
atau tidak lebih dari 1000 buah hadis.
Kedua, bagaimana klasifikasi tema-tema hadis tersebut. Dalam hal ini
penulis mencoba mencari data dari kitab Mu'jam al-Mufahras li al-Alfaz al-
Hadis, sebagai bahan untuk menentukan tema-tema yang dicari. karena kitab
tersebut diakui sebagai sumber rujukan yang lengkap dalam mengkoleksi hadis-hadis yang terdapat dalam kutub al-sittah.
Karena itu skripsi ini secara khusus akan mengungkap tentang hadis-hadis
yang diriwayatkan 'Aisyah, terutama tinjauan secara kuantitatif dan secara
tematis, dengan menggunakan sumber Musnad Ahmad Ibn hanbal, karena di
samping Musnad Ahmad sebagai kitab terbesar dan terlengkap, susunannya-pun
berbeda dengan para penyusun lainnya, sehingga akan lebih memudahkan
penyusun untuk mengumpulkan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh 'Aisyah.
Setelah dilakukan penelitian terhadap riwayat 'Aisyah dalam Musnad
Ahmad Ibn hanbal didapatkan data bahwa secara kuantitas, jumlah hadis yang
diriwayatkan 'Aisyah dalam Musnad ahmad Ibn hanbal mencapai 2.383 buah
hadis. Adapun tema-tema yang dihasilkan dari jumlah tersebut terdapat 7 tema
dengan 66 sub-sub tema . Dari hasil yang dicapai penulis melihat bahwa peranan 'Aisyah dalam hal periwayatan hadis memang patut diperhitungkan dan sangat wajar jika 'Aisyah termasuk salah satu periwayat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Hal ini disebabkan 'Aisyah sebagai salah satu istri Nabi yang sangat cerdas dan pernah hidup bersama selama 9 tahun dan sering menyaksikan turunnya wahyu dan
menyaksikan secara langsung bagaimana kehidupan Nabi, jangka waktu selama
itu menjadikan 'Aisyah mengetahui secara jelas bagaimana proses pembentukan
hukum. Jadi secara kuantitas dan kualitas riwayat 'Aisyah bisa
dipertanggungjawabkan. Kajian semacam ini bisa dikatakan masih sangat jarang dilakukan, sehingga, penyusun berharap karya ini akan memberikan sumbangan bagi
keilmuan Islam khususnya bidang hadis.NIM.99532983 WAHYUNI SHIFATUR RAHMAH