Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T15:18:49ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2016-12-23T02:51:37Z2016-12-23T02:51:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23249This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232492016-12-23T02:51:37ZFUNGSI TRADISI MASYARAKAT UNTUK MEMPERERAT
KEKERABATAN
(STUDI TRADISI MERON DESA SUKOLILO KABUPATEN PATI)Kajian yang dibahas dalam skripsi ini adalah terkait yang setiap tahun di
diselenggarakan oleh Desa Sukolilo, yaitu tradisi Meron. Meron tersebut menjadi
ikon lokal bagi kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu, jelas sekali terlihat
ada perpaduan antara budaya Jawa dan Islam dalam tradisi Meron. Sehingga
penelitian yang terkait tradisi ini, menarik untuk dilakukan.
Ada beberapa persoalan yang akan dijawab penelitian ini, yaitu bagaimana
adat Meron menurut pandangan masyarakat? Lalu bagaimana tradisi Meron di
pandang dari teori fungsionalisme struktural? Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan sosiologis. Fokus penelitian ini adalah terkait makna simbolik dari
unsur-unsur Meron yang mengandung nilai Islam beserta implikasi nilai-nilai
tersebut terhadap kehidupan masyarakat sekitar Desa Sukolilo dengan
menggunakan metode deskriptif analisis. Sedangkan untuk metode pengumpulan
data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa, Tradisi Meron sama seperti
dengan tradisi Grebeg yang ada di Yogyakarta maupun di Surakarta yang di
laksanakan pada satu tahun sekali pada saat memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW. Struktur budayanya terlihat ketika masyarakat masih
menggunakan tradisi Jawa seperti adanya Uborampe, gunungan, dan Selametan.
adapun sistem sosialnya terlihat ketika masyarakat membuat Uborampe mereka
saling bekerja sama yaitu wanita yang menggoreng bahan Uborampe, sedangkan
para bapak-bapak membuat arakan atau menghiasi arakan Meron. selanjutnya
dalam struktur tindakannya mereka para warga Sukolilo saling bergotong-royong
dan berkoordinasi untuk melangsungkan tradisi ini supaya lancar dan tertib.
Perilaku individu ini terlihat warga sekitar yang menantikan prosesi Meron karena
mereka akan merebut Uborampe yang ada di arakan Meron, Uborampe tersebut
dipercaya warga Sukolilo yang mana akan memberikan berkah buat para petani
ketika disebarkan dalam lahan pertaniannya satu tahun kelak nantinya. Sama
halnya dengan para pedagan mereka rela berdatangan dari luar daerah untuk
mencari keberkahan dari tradisi Meron, mereka percaya kalau mereka berdagang
saat prosesi Meron maka dagangannya akan mendapatkan keberkahan walaupun
mereka membuka lapak di luar daerah Sukolilo. Selain hal tersebut, individu
menggunakan tradisi Meron sebagai aspek silaturahmi antar warga, utamanya
para pekerja perantauan. Tradisi ini mendorong warga untuk saling berinteraksi
sosial dengan beragam tujuannya.NIM. 12540062 WAHYU ARIF SETIAWAN