Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T12:04:38ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2019-07-25T06:30:43Z2019-07-25T06:30:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36090This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/360902019-07-25T06:30:43ZEKSISTENSI MANUSIA MENURUT VIKTOR EMIL FRANKL DAN MUHAMMAD IQBALViktor Emil Frankl adalah seorang psikiatri yang mengembangkan teknik
logoterapi; sebuah p~ndekatan psikoterapi eksistensial. Landasan Tesis dasar
logoterapi sering disebut sebagai "Aliran Psikoterapi Wina Ketiga" (yang pertama
adalah psikoterapi Frued dan yang kedua adalah psikoterapi Adler) bahwa
keinginan yang paling fundamental pada manusia adalah keinginan memperoleh
makna bagi keberadaannya. Frankl menyebut keinginan itu "keinginan kepada
makna". Jika keinginan kepada makna itu tidak terpenuhi, maka individu akan
mengalami "frustasi eksistensial" yang bi~;a mengarahkan individu tersebut pada
suatu bentuk necrosis yang di :andai oleh pelarian dari kebebasan dan tanggung
jawab. Sekalipun ia mengambil posisi vis a vis terhadap Freud dan Adler, tapi
Frankl mengkritik dan menjadikan berbagai kekurangan aliran kedua tokoh ini
sebagai titik tolak bagi pengembangan logoterapi.
Muhammad Iqbal yang merupakan seorang pemikir juga penyair, memiliki
gagasan tentang tasawuf sebagai aplikasi teorinya tentang ilmu. Konsepnya
tentang tasawuf memang menjanjikan dapat menyingkap hakikat dan
penyempurnaan segala sesuatu, khususnya mengenai pribadi diri. Konsep
epistemologinya sebagai jawaban krisis intelektual dan konsep tasawufnya
sebagai jawaban kehidupan spiritual. Dalam karyanya Asrar-i-Khudi, Iqbal
menguraikan pandangan filsafatnya tentang pribadi, dari sini Iqbal dapat
dikatakan sebagai filosof ysng juga berbicara ten tang eksistensi man usia.
Hal menarik dari pemikiran Frankl dan Iqbal yang berbeda dari tokoh
filosof eksistensialisme adalah bahwa Frankl tidak mengabaikan spiritualitas
manusia, justru ia menegaskan bahwa sudah saatnya memeriksa keberadaan
manusia dengan segenap dimensinya, tidak hanya melangkah keseberang dimensi
fisik, melainkan juga keseberang dimensi psikis, kepada dimensi spritualitas
manusia. Demikian pula lqbal, menurutnya peradaban Barat dalam persfektif
moral transendental sudah sangat jauh meluncur kejurang berbahaya.
Fokus kajian dalam penelitian ini akan menelaah landasan filosofis
pemikiran seria pandangan Frankl dan Iqbal terhadap eksistensi manusia. Dalam
menyelesaikan permasalahan eksistensi Frankl menggunakan psikoterapi
eksistensial dengan logoterapi sebagai pendekatannya. Logoterapi adalah nama
yang diberikan Frankl atas terapinya yang lllemiliki tiga konsep sebagai landasan
filosofisnya, yakni kebebasan berkeinginan, keinginan akan makna dan makna
hid up.
Adapun Iqbal dengan pandangannya tentang egolkhudi yang merupakan
Konsep dasar dari filsafatnya, dan Individualitas/kepribadian menurut Iqbal
rnenujukkan peran kepribadian tersebut, yaitu: kebebasan mendekat kepada tuhan,
menjadi pribadi abadi, membentuk insan yang mulia sebagai tujuan seluruh
kehidupan.
Metode yang digunakan dalam penclitian ini adalah komparatif dengan
penelitian kepustakaan (library research), Hasil penelitian ini akan memaparkan
tentang pemikiran Frankl dan Iqbal terhadap eksistensi manusia, bahwa eksistensi
manusia terletak pada proses pencariannya terhadap makna, bagaimana manusia
menemukan makna hidupnya dengan tidak mengabaikan aspek spiritualitas.NIM: 00510220 ZAKI MUBARAK