Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-29T14:57:49ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2023-04-12T06:55:42Z2023-04-12T06:55:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57952This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/579522023-04-12T06:55:42ZModel Penguatan Dakwah dalam Persaingan Politik Islam di Malaysia-- Hamdan Daulay2023-04-12T06:15:44Z2023-04-12T06:15:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57947This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/579472023-04-12T06:15:44ZTantangan Dakwah di Era Kebebasan Pers-- Hamdan Daulay2023-04-06T06:26:05Z2023-04-06T06:30:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57796This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/577962023-04-06T06:26:05ZSikap Remaja Muslim terhadap Iklan dalam Drama Korea
(Studi pada Siswa-Siswi SMA Muhammadiyah 1 dan Madrasah Aliyah Negeri Godean Yogyakarta terhadap Product Placement Aplikasi LINE dalam Drama Korea “Man From Another Star”)This research tend to describe the product placement as one of strategy from marketing either through soap operas or movies. Today, so many products of Korean culture come to Indonesia. Whether the fashion products, automotive, electronic, mobile phone until the Korean food. Through product placement, all of the product in Kdrama (Korea drama) or the soap operas from korea. In this research its Man From Another Star, released in 2014. It has so many brands from Korean products. One of them is social media applications called LINE. The brand shown in every scene of Kdrama. In Indonesia, the big audiens are young people (15- 20). From this fact, researcher has interest to know how the attitude of Moslem youth toward the product placement advertising of Line application in the drama. This research use Quantitative methods with descriptive survey. Sample from this research is sudents from senior high school Muhammadiyah 1 Yogyakarta and MAN Godean 1 Yogyakarta. The results from the research showed the attitude of the public in obtaining the cognitive component of attitude is positive results. While affective and conative components to obtain results quite negative attitude.- Rika Lusri Virga2022-02-22T23:02:21Z2022-02-22T23:02:21Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/49601This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/496012022-02-22T23:02:21ZStrategi Preservasi dan Konservasi Koleksi Terlarang di BPAD YogyakartaKoleksi perpustakaan yang mengandung banyak informasi adalah suatu hal yang sangat berguna dan
meguntungkan bagi kehidupan masyarakat. Namun ada beberapa koleksi yang dianggap berbahaya
bagi negara, mengganggu masyarakat dan ketertiban. Di lain pihak, terkadang mahasiswa atau peneliti
membutuhkan koleksi tersebut sehingga hal ini menimbulkan masalah bagi pengelola perpustakaan.
Masalah ini lebih sering dialami oleh perpustakaan umum karena mereka harus menyediakan informasi
yang dibutuhkan pengguna tanpa pengecualian. Para pembuat kebijakan perlu memikirkan masalah
ini. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta sebagai sebuah perpustakaan umum memiliki
kewajiban dalam mengelola koleksi terlarang ini agar dapat berguna bagi masyarakat. Penelitian ini
bertujuan merumuskan strategi untuk preservasi dan pelayanan koleksi terlarang di BPAD Yogyakarta.
Peneilitian ini adalah penelitian kualitatif. Penulis menggunakan metode interview dan observasi langsung
untuk mengumpulkan data. Target wawancara adalah para pustakawan yang bekerja di koleksi langka.
Keabsahan dan kebenaran data dianalisis menggunakan metode triangulasi dengan cara mengurangi
wawancara dan observasi. Hasil menunjukkan bahwa BPAD Yogyakarta memiliki koleksi terlarang
yang dilayankan secara khusus. Koleksiter larang disimpan di bagian buku langka dan diberi label L
(langka). Pengguna dapat menggunakan dan mengkopi koleksi tersebut apabila kondisinya baik. BPAD
Yogyakarta tidak memiliki semua koleksi langka. Hal ini bertolak belakang dengan UU Deposit No. 4
Tahun 1990. BPAD Yogyakarta harus berusaha lebih baik dalam mengumpulkan koleksi terlarang karena
BPAD Yogyakarta harus melaksanakan amanat UU Deposit.- Thoriq Tri Prabowo2021-06-19T10:57:17Z2021-06-19T10:58:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42506This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/425062021-06-19T10:57:17ZPRINSIP DAKWAH TANPA KEKERASAN
DALAM AL QUR’ANFenomena kekerasan yang mengtasnamakan agama dalam
kehidupan masyarakat merupakan sesuatu yang bertentangan
dengan Islam. Sejauh berkaitan dengan kekerasan, Islam sangat
menentang cara-cara tersebut dalam menyampaikan dakwah.
Alih-alih, Islam mengajarkan cara-cara yang damai kepada
umatnya dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk dalam
menyampaikan dakwah Islam sendiri. Cara yang ditempuh
oleh Nabi Muhammad SAW dalam melakukan perubahan
di masyarakat jauh dari cara-cara kekerasan, sebaliknya beliau
lebih menggunakan pendekatan-pendekatan yang manusiawi.
Ancaman-ancaman fisik yang diterima Nabi dan para sahabatnya
ketika menyampaikan dakwah tidak dihadapi dengan kekuatan
fisik, melainkan dengan cara-cara yang jauh dari sikap kekerasan.
Al-Qur’an dalam berbagai ayatnya secara tegas mengungkapkan
hal tersebut. Tulisan ini menelaah tentang ayat-ayat yang
menegaskan tentang prinsip berdakwah bahwa dakwah tidak
boleh dilakukan dengan kekerasan. Prinsip-prinsip tersebut
adalah: Pertama, Islam merupakan agama yang menjadi rahmatan
li al-‘alamin, Kedua, Dalam berdakwah harus bersikap bijak, Ketiga,
Tidak boleh memaki sesembahan orang lain, dan Keempat, Tidak
boleh memaksa orang dalam beragama. Kajian terhadap ayat�ayat mengenai prinsip-prinsip dakwah tersebut dilakukan dengan
menggunakan pendekatan tafsir al-Qur’an.- Ahmad Baidowi2021-03-09T23:41:31Z2021-06-23T04:17:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42150This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/421502021-03-09T23:41:31ZDahsyatnya Narkoba Merusak Generasi MudaTidak mudah membentengi kaum muda dari dahsyatnya godaan narkoba. Secara umum, seperti dideskripsikan seorang penyair, inna fi yadissyubban amral ummah wa fi aqdamiha hayatuha, sesungguhnya persoalan umat atau bangsa itu ada di tangan kaum muda dan di atas kaki merekalah kehidupannya. Karena itu memang hari ini mereka adalah syubbanul yaum tapi di masa depan adalah rijalul ghad. Agar menjadi rijalul ghad, tokoh masa depan, sejak harus diberi dasar-dasar dan modal pengetahuan yang memadai. Salah satu dasar dan modal pengetahuan itu adalah bagaimana membentuk mereka menjadi orang yang percaya diri setelah ia mengenali dirinya secara komprehensif.
Pemuda seperti itu akan mengembangkan karakter sebagai al kassyaf (sang pemandu, seperti pandu dalam pramuka, la memiliki karakter seperti disebutkan dalam sebuah syair min wajibi al-is afu as'a biku juhi li khidmati ibady akhdumu kula ahli bila intidzarin muhli takhdimatul autan min wajib insane. kewajibanku memberikan pertolongan, yang bekerja dengan segenap kekuatan untuk saja berbakti kepada hamba, mengabdi dengan can segenap kepandaian tanpa menunggu balasan, berbakti kepada Negara menjadi encatat kewajiban insan. Itulah gambaran pemuda gukir yang sesungguhnya. la memegang prinsip penjajah. seperti yang dipegang ashabul kahfi, u masuk tidak mudah tergoda oleh rayuan yang na itu menyesatkan.- Waryono Abdul Ghafur2021-02-03T07:33:45Z2021-02-03T07:35:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41944This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419442021-02-03T07:33:45ZIMLA dan Peran Pembentukan Peradaban Bangsa-- Tulus Mustofa2021-01-27T14:41:51Z2021-10-22T07:23:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41911This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/419112021-01-27T14:41:51ZINSTAGRAM DAN PEMBENTUKAN CITRA (Studi Kualitatif Komunikasi Visual dalam Pembentukan Personal Karakter Account Instagram @basukibtp)See attitude ahok in reality and being displayed in instagram strengthen the identity of human beings that could have been capricious hanging from the interaction with others, instagram used as the merger characteristic of personal and objectives to others through the show that made. With the concept of the theory of dramaturgy used in uncover ahok is very right , role-play which a person does it will create the conditions the interaction that
then give them the meaning of its own. In purport visual on instagram dramaturgis with the concept of , depends also purport with background social society that the handling, in the concept of visual called an image that was captured and perceived.- Rama Kertamukti2021-01-22T03:17:48Z2021-10-21T13:42:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41871This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/418712021-01-22T03:17:48ZTEORI DISABILITAS : SEBUAH REVIEW LITERATURLiteratur kajian disabilitas (disability studies) sudah menawarkan berbagai teori tentang disabilitas. Individual atau medical model of disability dan social model of disability merupakan dua pendekatan teoretik yang sering dirujuk. Dua pendekatan tentang disabilitas ini, khususnya pendekatan model sosial, secara signifikan telah mengubah pandangan masyarakat tentang disabilitas, yang
kemudian memiliki pengaruh kuat pada gerakan dan kebijakan difabel dalam skala internasional. Bahkan, teori ini juga kerap disinyalir telah melahirkan kajian disabilitas. Dalam usianya yang sudah hampir empat dekade, pendekatan model sosial pun sudah banyak menuai kritik, khususnya yang paling kencang misalnya
datang dari akademisi atau aktivis penganut postmodernisme dan feminis yang menganggap bahwa pendekatan model sosial telah membuang perbincangan tentang tubuh dan menegasikan pengalaman difabel dengan tubuh mereka. Tulisan ini akan mencoba memaparkan berbagai teori tentang disabilitas dan bagaimana implikasinya terhadap kebijakan, gerakan dan juga penelitian mengenai disabilitas.- Ro’fah2020-11-24T13:53:44Z2020-11-24T13:55:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41331This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/413312020-11-24T13:53:44ZAl Lughah al 'Arabiyyah fi Indonesia-- Tulus Mustofa2020-11-12T15:55:41Z2020-11-12T15:55:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41274This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/412742020-11-12T15:55:41ZKEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB PADA ANAK USIA DINI DI RAUDHATUL ATHFALBelum ada rumusan kebijakan dari instansi pemerintah (Kemendiknas ataupun Kemenag) yang mengatur tentang pendidikan bahasa Arab bagi pendidikan anak usia dini khususnya Raudlatul Athfal. 2.RA DWP UIN Sunan Kalijaga dan RA IT Riyadus Salihin telah melaksanakan program pembelajaran bahasa Arab bagi peserta didiknya meskipun pemerintah belum ada rumusan kebijakannya.- R. UMI BAROROH- Novera Pratiwi2020-08-12T02:27:17Z2020-08-12T02:27:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40086This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/400862020-08-12T02:27:17ZPARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI: Analisis Epistemologi Pemikiran Keislaman M. Amin AbdullahTulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang dinamika pemikiran Islam di era kontemporer, lebih spesifik mengeksplorasi pemikiran epistemologi Amin Abdullah. Pemikiran Islam di era kontemporer mengharuskan adanya sebuah pembaruan dalam metodologi, konsep, dan aplikasi dalam sistem pembelajaran sehingga tidak terbentur oleh kebuntuan dalam berpikir, atau kejumudan. Atas asumsi dasar inilah kemudian tulisan ini akan menjelaskan lebih jauh dari seorang pemikir Muslim asal Pati-Jawa Tengah Amin Abdullah dengan cakrawala lebih luas. Cakrawala yang dimaksudkan adalah terkait dengan methodological approach dalam Islamic Studies. Dengan begitu, kajian ini lebih spesifik terkait dengan paradigma integrasi-interkoneksi dalam metode Islamic Studies. Di mana basis pengembangan berpikir tersebut dilandasi oleh epistemologi Islam yang open mainded, inklusive, dan humanism.Izudin Ahmad2020-08-12T00:37:35Z2020-08-12T00:37:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40082This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/400822020-08-12T00:37:35ZMENGUATKAN PEMBANGUNAN DESA BERKELANJUTAN:
Perspektif Implementasi UU Desa No. 6 Tahun 2014 di Kabupaten BantulFenomena kemiskinan merupakan persoalan komplek yang dalam satu dasawarsa terakhir belum rampung hingga usai. Kompleksitas kemiskinan menjadi salah satu penyebab, mengapa sudah 70 tahun Indonesia masih saja belum mampu menyelesaikan persoalan ini. Pada gilirannya, kemiskinan menjadi salah satu tujuan utama pembangunan di negeri ini. Berdasarkan fakta, kemiskinan di Indonesia, data yang dilansir oleh BPS (Mei, 2015) penduduk miskin mencapai 10,96 persen (27,3 juta jiwa) dengan prosesntasi sekitar 62,65 persen penduduk miskin berada di desa.Dengan begitu, kemiskinan di desa, khususnya di Kabupaten Bantul, harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan. Desa harusnya menjadi salah satu sumber utama dalam menurunkan angka kemiskinan, tetapi faktanya desa masih saja dieksploitasi secara besar-besaran, sehingga menyebabkan limbahan air mata bagi warga desa karena harus mencari sumber nafkah lain. Berdasarkan fakta tersebut, maka penelitian ini akan menjawanb 2 (dua) persoalan mendasar, yaitu (1) apakah program pemberdayaan masyarakat desa berdampak pada sustainable livelihood bagi warga desa? (2) bagaimana advokasi perubahan kebijakan yang seharusnya diterapkan ketika melihat program dearah dan pusat yang memiliki tujuan sama terkait pemberdayaan masyarakat berbasis partisipatif? Manfaat hasil kajian ini secara regulasi agar tidak terjadinya dualisme kebijakan, sehingga pemerintah dapat memberikan solusi alternatif dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Dengan demikian masyarakat sebagai objek program dapat mengembangkan diri sebagai komunitas yang mandiri dan partisipatif. Hasil temuan dilapangan terhadap persoalan yang diajukan bahwa program pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan pemerintah masih saja terjadi ego-sektoral antar lini, baik pemerintah pusat maupun daerah. Faktanya, UU Desa yang meskinya menjadi dorongan untuk mengembangkan sumberdaya desa yang berkelanjutan, masih terjadinya beberapa tumpang tindih program, seperti Community Development Mengentaskan Kemiskinan (CDMK), tidak berbanding lurus dengan realitas masyarakat yang secara nyata dapat mengembangkan dirinya sendiri tanpa bantuan langsung program tersebut. Melihat fakta ini, maka harus adanya dorongan advokasi perubahan kebijakan yang lebih tepat sasaran, yaitu mendorong pemerintah agar program harus lebih ditekankan pada pro-job dan pro-growth untuk meningkatkan sisi produktifitas ekonomi masyarakat desa- Abdul Rahmat- Ahmad Izzudin- Syahfudin Kudir2020-08-09T14:11:00Z2020-08-09T14:11:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39999This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/399992020-08-09T14:11:00ZRobust Optimal Control Design Using a Differential
Game Approach for Open-Loop Linear Quadratic
Descriptor SystemsThis paper studies the robust optimal control problem for descriptor systems.
We applied differential game theory to solve the disturbance attenuation problem.
The robust control problem was converted into a reduced ordinary zero-sum game.
Within a linear quadratic setting, we solved the problem for finite and infinite planning
horizons.Muhammad Wakhid Musthofa- Salmah- Ari Suparwanto2020-07-29T04:00:10Z2020-11-09T12:22:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39885This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/398852020-07-29T04:00:10ZBAHASA DAN AGAMABahasa merupakan alat komunikasi khas manusia sehingga manusia disebut specific species. Bahasa dapat merepresentasikan keagamaan seseorang, kelompok, atau masyarakat. Suatu bahasa dianggap bermartabat tinggi bila digunakan dalam ranah keagamaan. Agama mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. Agama mempunyai beberapa fungsi bagi manusia untuk mengangkat kemanusiaannya. Agama pada hakikatnya sebagai sarana komunikasi antara Tuhan dan makhluk-Nya. Bahasa agama adalah ungkapan yang digunakan untuk menjelaskan hal yang bersifat metafisika, bahasa yang digunakan dalam kitab suci, bahasa yang digunakan dalam ritual keagamaan, ungkapan keagamaan dari seseorang atau sebuah kelompok sosial, dan ungkapan yang berkaitan dengan ruang dan waktu seperti sejarah para nabi dan rasul-Nya- Ening Herniti2020-07-14T22:20:24Z2020-07-14T22:20:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39653This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/396532020-07-14T22:20:24ZAmazing Human CommonalitySiti Syamsiyatun2020-05-11T06:50:19Z2020-05-11T06:50:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39269This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/392692020-05-11T06:50:19ZPemanfaatan Air
untuk Kemakmuran Duniaketersediaannya perpulau akan sangat lain clan bervariasi. Pulau Jawa yang luasnya mencapai tujuh persen dari total potensi air tawar nasional, namun pulau ini dihuni oleh sekitar 65 persen total penduduk Indonesia. Kondisi ini menggambarkan potensi kelangkaan air di Pulau Jawa sangat besar. Apabila fenomena ini terns berlanjut maka akan terjadi keterbatasan pengembangan clan pelaksanaan pembangunan di daerah-daerah tersebut karena daya dukung sumber daya air yang telah terlampaui. Potensi krisis air ini juga terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, clan Sulawesi Selatan. Memperhatikan persoalan tentang kelangkaan air tersebut, maka perlu optimalisasi pemanfaatan air demi keberlangsungan kehidupan dunia.- CASMINI2020-05-11T06:38:54Z2020-05-11T06:38:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39267This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/392672020-05-11T06:38:54ZPemanfaatan Air
untuk Kemakmuran DuniaKetersediaan air di Indonesia mencapai 15.000 meter kubik per kapita per tahun - masih di atas ata-rata dunia yang hanya 8.000 meter kubik per kapita per tahun. Namun jika ditinjau ketersediaannya perpulau akan sangat lain clan bervariasi. Pulau Jawa yang luasnya mencapai tujuh persen dari total potensi air tawar nasional, namun pulau ini dihuni oleh sekitar 65 persen total penduduk Indonesia. Kondisi ini menggambarkan potensi kelangkaan air di Pulau Jawa sangat besar. Apabila fenomena ini terns berlanjut maka akan terjadi keterbatasan pengembangan clan pelaksanaan pembangunan di daerah-daerah tersebut karena daya dukung sumber daya air yang telah terlampaui. Potensi krisis air ini juga terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, clan Sulawesi Selatan. Memperhatikan persoalan tentang kelangkaan air tersebut, maka perlu optimalisasi pemanfaatan air demi keberlangsungan kehidupan dunia.- CASMINI2020-02-25T01:39:37Z2020-02-25T01:39:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35611This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/356112020-02-25T01:39:37ZBahasa Arab dan ISISBahasa Arab yang hrui ini diperingati hari intenasionalnya
pernah memiliki citra sangat tinggi dalam sejarah umat manusia. Di tengah kejayaan masa Umayah dan Abbasiyah (sekitar750-1250), bahasa itu menjadi bahasa politik dan pemerintahan untuk wilayah yang sangat luas. Wilayah itu tak
hanya meliputi Asia Barat dan Afrika Utara,
tapi tembus hingga seluruh wilayah Spanyol dan sebagian Prancis sekarang. Bahasa birokrasi di wilayah nan luas itu menggunakan bahasa Arab kendati pengaruh bahasa Persia juga masih kuat. Demikian pula bahasa untuk kepentingan
lain seperti militer, pendidikan, propaganda, dan semacamnya.Burdah Ibnu2020-02-25T01:26:53Z2020-02-25T01:27:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35605This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/356052020-02-25T01:26:53ZAncaman dan Harapan PerdamaianHAMPIR bisa dipastikan, pada 2016 1S masih jadi ancaman terbesar bagi banyak pihak di Timur Tengah, bahkan dunia Perang terhadap IS masih menjadi hajatan terbesar aktor-aktor panting di kawasan itu, baik itu aktor regional
maupun intemasional. Pada awal-awal pendiriannya.
aktor kawasan dan intemasional cenderung keliru dalam menilai negara IS. Sehingga mereka melakukan perang terhadap
negara itu secara sargat terbatas bahkan setengah hati.
Negara-negara besar df dunia dan aktor kunci kawasan mela·
kukan ofensif terhadap IS hanya bertumpu pada kekuatan udara
Kendati negara-negara yang terlibat dalam serangan udara itu
semakin meningkat. Sementara kekuatan darat hanya mengandalkan pasukan Irak, miflsi Syiah, dan Kurdi. Keterlibatan Turki sedikit masuk ke Selatan dari perbatasan tak banyak bisa diharapan.Burdah Ibnu2019-11-07T06:36:03Z2019-11-07T06:36:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36593This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/365932019-11-07T06:36:03ZSikap remaja muslim terhadap iklan dalam drama Korea (studi pada siswa-siswi SMA Muhammadiyah I dan Madrasah Aliyah Negeri Godean Yogyakarta terhadap product placement aplikasi LINE dalam drama Korea Man From Another Star)Thi.t research rend to describe the pmduL'I plaumenl as one of
srrmeKY ftom morJut~ing either 1hrouglt soop opcrtu or movies. Today, so
many products of Kon~an culfiJr<{ ,·om« IQ lnJonc.rla. Whether rhe fasMon
prmJu,·ls . uuromoril'c, elecrronic. mobil~ pltun~ unlil the Korean food.
Through product placemenL, a// t~(rhe flroduct in Kdrama (Korea drama) or
the l{fWp l>~ra..t from korea. In this re:Jearc.h "·' Mun Fmm AhlllhL•r Srar.
releus~d r.n 1014 It has so many brands from Kortan pr'O<IJJ,·rs. One of Ihem
h ,(()CitJI media applicarion.s C(JJ/etii.J.VI·:. n, hrand .th(IW1J in n·ery sane of
KtlrtmUJ In Indonesia. tile hig uuditns aT< )0111!/( pwple (I J- 10). From this
/on rtMorclter has inlerur lo .b:ou· huw 1M ultltl.ldc of Mosl~m )'Outh
t<)-.(Ud th< JWoduct pk'"menl uJwrtuutg uf Line app//c(llion in tht! dr(IJIIa.
This reseordl U.f;~ (JGanritari\Y ~thcxls 'M ith tkscriptil''t! -~un"t)~ !iample
from :his r~S<Qrr.h i\. sudmL~ from senior MRh school .\fuf..a:mnwdl)·ah 1
Y<J!()ulurta and MAX Go<kan I Yc>gjularla. J'IH! rtsults from tht r.search
f~d the aflitude tJ[ 1~ publi(" in ohtafnln8 tlw copillw> ,~,Jmpcmenl of
Dflillldt: is positi~-e results. While qffu:ttw: nnd conoli\-V' comptmero~· to
obtain rl!Su/ts quite nexaLin: (lltiludt.
Ktywt>rtlf: Advertising. Produc1 1'/ut.'«mcnt, Altitude, Young peopleRika Lusri Virga2019-08-28T02:59:04Z2019-08-28T02:59:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36467This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/364672019-08-28T02:59:04ZMULTIKULTURALISME KYAI PESANTREN
(Studi Pandangan Kyai tentang Persoalan Multikultural
dan Aktualisasinya dalam Pendidikan Pesantren Islamic Center Bin Baz
di Yogyakarta)Some scientists opine that kyai has an important role in directing the social and cultural dynamics of a society especially the traditional religious community. All along, the important role of kyai in a society cannot be sparated from his leadership in a religious and social organization and also in an educational and religious institution such as Islamic Boarding School. Based on the statemen above, it necessary to make a study which engages kyai of an Islamic Boarding School in the context of an issue about actual multiculturalism.
Islamic Center Bin Baz (ICBB) Yogyakarta was chosen as research setting of this study because it is a Salafi Islamic Boarding Schhol that can show great dynamics of educational development. The activities not only related to religious avtivities, but also related to general concern such as establishing STIKES Madani. In addition, the existence of Islamic Center Bin Baz does not bring out any social conflict in the society.
Kata Kunci: salafi, multikulturalisme, kiai, dan pondok pesantren- SABARUDINMahmud Arif2019-07-29T02:19:58Z2019-07-29T02:20:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35622This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/356222019-07-29T02:19:58Zsistem perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasansistem perlindungan anak dan perempuan dari berbagai tindak kekerasanAlimatul Qibtiyah2019-07-29T02:19:04Z2019-07-29T02:19:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35224This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/352242019-07-29T02:19:04ZAnalisi KR Tidak cukup KebiriAnalisi KR Tidak cukup KebiriAlimatul Qibtiyah2019-07-09T07:11:12Z2019-07-09T07:11:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35614This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/356142019-07-09T07:11:12ZKekuatan Bahasa ArabJURJI Zaydan dalam bukunya al-Lughah al-Arabiyyah Kain hay mendefinisikan bahasa sebagai ka'in hay (entitas atau organisme yang hidup). Kekhawatiran akan masa depan bahasa Arab yang hari ini diperingati hari intemasionalnya (l8Desember) menjadi perhatian serius para pengambil kebijakan dan ahli di negara-negara Arab dan sebagian dunia muslim. Diskusi, seminar, serta publikasi mengenai hal ini juga kerap terdengar dari kawasan ini terutama dalam konteks "al-nahdhah", kebangkitan Arab. Keterpinggiran bahasa Arab tidak lepas dari sejarah yang panjang kekalahan demi kekalahan imperium-imperium Arab-Islam membawa dampak signifikan terhadap nasib bahasa itu. Bahasa Arab tak lagi menjadi bahasa pemerintahan dan birokrasi imperium-imperium
besar. Ini tentu berdampak sangat luas terhadap posisi masyarakat yang saat itu didominasi kehidupan politik
dan militer. Yang saya maksudkan adalah militer menjadi
faktor sangat penting terhadap sektor kebidupan lain.Burdah Ibnu2019-05-29T02:39:00Z2019-05-29T02:39:00Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35042This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/350422019-05-29T02:39:00ZInterpretative Understanding Terhadap Makna Simbol
Al-Fatihah dalam Amaliah Tasharraful al-Fatihah
Pada Masyarakat Bantul, YogyakartaKegiatan Tasharraful al-Fatihah merupakan salah satu ritual keagamaan (amaliah) yang tumbuh berkembang di lingkungan warga Nahdliyin (NU), di Kabupaten Bantul sebagai sarana pengabdian, penyembahan, dan penghormatan kepada Allah SWT. Amaliah ini menjadikan Al-Fatihah sebagai bacaan utama. Prosesi ritual keagamaan tersebut dipandang sebagai simbolisme dengan meyakini bahwa apa yang dilakukannya hanyalah sebuah cara kerja lain untuk sampai kepada yang Maha Kuasa. Rangkaian ritual tersebut menjadi salah satu sumber penyemangat lahirnya gerakan beribadah kepada Allah SWT. melalui bacaan-bacaan yang baik (kalimah thayyibah).
Kajian ini menghasilkan rekomendasi bahwa kegiatan amaliah Tasharraful al-Fatihah yang dimotori para tokoh Nahdlatul Ulama adalah sebagai upaya mendialektikakan antara Islam dan budaya lokal dalam satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, meskipun antara keduanya terdapat dasar-dasar prinsipil lain yang membedakan sumber ajaran keislaman dengan sumber tradisi kemasyarakatan.Fathorrahman Ghufronhttp://digilib.uin-suka.ac.id/33243/1.hassmallThumbnailVersion/Sampul%20-%20Muhammad%20Taufik%20-%20Pandangan%20kritis%20islam%20liberal%20e-journal.jpg2019-02-18T01:13:59Z2019-02-18T01:13:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33243This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/332432019-02-18T01:13:59ZPandangan Kritis Islam Liberal atas Isu-Isu KontemporerIslam is believed not to be in the contrary of humanity and universal values;
justice, virtue and equality. However, it cannot be denied that the reality of
current social life of Islam is still marked imbalances. Therefore, it needs
serious excavation in rediscovering the spirit of rahmatan lil Alamin as
authentic Islam. This paper discusses the views of liberal Islamic groups in
relation to the position of women in traditional Islamic societies, especially
the issue of polygamy, inheritance rights, women as heads of state, women
as imam in the congregational prayers, and the obligation of hijab.
Keywords: Islam, liberal Islamic Groups, Humanity and Universal Values,Muhammad Taufik2018-03-16T04:13:12Z2018-03-16T04:13:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29644This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/296442018-03-16T04:13:12ZSTUDI PROSES INDIRECT TEACHING DALAM PEMBENTUKAN
KARAKTER DIRI KEIMANAN DAN SIKAP SOSIAL (Kajian Komparatif-Implementatif Pembelajaran Kurikulum 2013
Perspektif Sosiologi Pendidikan Di SMA Muhammadiyah I
dan SMA BOPKRI I Yogyakarta)Kajian dalam penelitian ini berusaha mengungkap mengenai bagaimana peluang
yang ada dalam kurikulum 2013 dalam membentuk konsep diri religius peserta
didik, sebagai kontribusi pendidikan di sekolah dalam pembentukan karakter
peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang kemunculan proses
pendidikan karakter keimanan siswa sebagai implikasi adanya KI-1 dan pendidikan
karakter sosial sebagai implikasi KI-2 dalam Indirect Teaching di kelas dalam
penerapan kurikulum 2013, serta mengetahui strategi penguatannya di SMA
uhammadiyah 1 dan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Pembentukan karakter diri
eimanan dalam Indirect Teaching pada kedua sekolah \ni, sama-sama belum
tampak muncul dalam konteks pembelajaran di kelas. Strategi penguatan
implementasi kurikulum 2013 dalam membangun karakter !man dan Sosial pada
ke dua sekolah ini, dapat terlihat melalui kegiatan di sekolah yang bersifat kultural
dengan titik tekan dan karakteristik yang berbeda. Karakter Iman terbangun
melalui kegiatan yang terkait dengan kegiatan keagamaan, sedangkan karakter
sosial seperti kedisiplinan, patriotisme, kekeluargaan, dan keramahan . juga
terbangun dalam kegiatan kultural di sekolah.
Kata Kunci: Indirect Teaching, karakter keimanan dan sosial, kurikulum 2013- NURROHMAH- SUBIYANTORO. dkk2018-02-09T09:46:03Z2018-02-09T09:46:03Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29315This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/293152018-02-09T09:46:03ZPERAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH MELALUI SEKTOR PARIWISATAPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan peran Pemerintah Kabupaten Malang dalam meningkatkan pembangunan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata (studi pada Pantai Balekambang, Kabupaten Malang). Peneliti menggunakan perspektif New Public Management dalam menganalisis hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, pendekatan deskriptif, dengan analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam meningkatkan pembangunan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Malang telah menjalankan peranannya sebagai entrepreneur, koordinator, fasilitator, dan stimulator dengan semaksimal mungkin untuk mampu meningkatkan pembangunan ekonomi daerah. Meskipun pada kenyataannya tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada kendala atau hambatan yang harus dihadapi dalam memainkan peranan pemerintah daerah tersebut.
Kata Kunci: peran pemerintah daerah, pembangunan ekonomi daerah, pariwisataTheresia OctastefaniBayu Mitra Adhyatma Kusuma2018-02-06T07:08:13Z2018-02-06T07:08:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29310This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/293102018-02-06T07:08:13ZTHE WATER SECURITY MANAGEMENT AND ITS INFLUENCE TOWARDS INTER-STATE CONFLICT IN THE MIDDLE EAST REGIONAir adalah elemen yang tak tergantikan dalam kehidupan manusia. Sehingga
ketahanan air selalu diupayakan oleh setiap negara untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Namun pada kenyataannya, kebutuhan air bersih lebih dari sepertiga
dari penduduk dunia tidak terpenuhi, baik sebagai air minum dan sanitasi. Oleh
karena itu manajemen ketahanan air sangat mendesak untuk diterapkan. Hal tersebut
menjadi masalah utama yang terjadi di kawasan Timur Tengah sampai hari ini.
Seperti kita ketahui bahwa sebagian besar kawasan Timur Tengah terdiri dari padang
pasir yang tandus. Meskipun di bawah gurun terdapat minyak yang melimpah, namun
mayoritas dari mereka memiliki masalah dalam ketersediaan air. Wilayah Timur
Tengah membutuhkan pasokan air konstan sekitar 127,5 miliyar meter kubik per
tahun. Kondisi tersebut mengakibatkan kelangkaan air dan konflik antar negara.
Konflik yang disebabklan air bersih sulit untuk dihindari karena kebutuhan air di
kawasan Timur Tengah lebih besar dari ketersediaan air. Konflik antar negara
tersebut melibatkan berbagai negara seperti Israel, Mesir, Yordania, Palestina, Lebanon,
dan Suriah. Solusi yang tepat dan adil harus segera dirumuskan dan
dilaksanakan, seperti membuat perjanjian pengelolaan air yang harus disepakati
oleh semua negara yang berkepentingan. Karena jika tidak ditangani, perebutan
sumber daya air dapat menyebabkan ketegangan tinggi, konflik, atau bahkan perang
di kawasan Timur Tengah. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan
metode kualitatif, pendekatan analisis deskriptif, dan menekankan pada studi
literatur.
Kata Kunci: Manajemen Ketahanan Air, Konflik Antar Negara, Timur TengahBayu Mitra Adhyatma KusumaM. Yudha Hawaril2018-01-17T06:40:22Z2018-01-17T06:40:22Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29031This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/290312018-01-17T06:40:22ZIMPLEMENTASI PROGRAM JPKMB DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER BAGI SELURUH LAPISAN MASYARAKATDi era pemerintahan otonomi seperti saat ini, pemerintah daerah harus lebih kreatif dalam menciptakan terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sejumlah permasalahan masih dihadapi oleh masyarakat salah satunya pemenhan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan yang dimaksud disini adalah program JPKMB di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program JPKMB dalam mewujudkan pelayanan kesehatan bagi semua tingkat masyarakat dan bagaimana pencapaian program tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program JPKMB menghasilkan prestasi yang memuaskan, termasuk peningkatan jumlah kunjungan tingkat ke pusat-pusat kesehatan masyarakat, cakupan imunisasi, cakupan kunjungan ibu, bersalin ditangani oleh cakupan tenaga kesehatan, dan cakupan gizi.Bayu Mitra Adhyatma KusumaTheresia Octasefani2017-10-05T07:13:36Z2017-10-05T07:13:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27465This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/274652017-10-05T07:13:36ZGENEALOGI GERAKAN PENEGAKAN
SYARI’AT ISLAM DI INDONESIAEnforcement of Islamic law in Indonesia has historically and empirically
problem. Debating in this case is not a new discourse of Islamic law, but
of a “burden of history” which until this moment has not been completed.
Political law of Dutch colonial that twist the facts enactment of Islamic
law, caused marginalization of the Shari’ah in the Indonesian legal
system. As a result, there are fragmentation among the Muslims in the
form and establishes the basic state at the beginning of independence. Two
groups of Muslims appeared, namely the secular nationalist and Islamic
nationalist group. During reformation period, appear artifisialistic and
reductionist understanding, when Islamic law narrowed at the level
of legal provisions that formal and rigid. The emergence of regional
regulations of Shari’ah, was more the efforts of syariah formalization
rather than enforcing the doctrine of universal substance. It can be seen
from the regulated materials that only at the outside or the skin only, not
on the key issues that touch the lives of many people. Besides, it appears a
group that understands the shari’ah as a solution and a way of life that is
totalistic, without considering aspects of historicity and contextuality. As
a result is widespread understanding of Islamism is more emphasis than
substance formalization. Transformation understand fundamentalism
in the Middle East are sourced from Wahhabi’s teachings that has a
big influence in developing the ideology called salafiyah ideological. Penegakan syari’at Islam di Indonesia memiliki problematika historis
dan empiris. Perdebatan syari’at Islam bukan wacana baru, akan tetapi
merupakan “beban sejarah” yang sampai detik ini belum tuntas. Politik
hukum kolonial Belanda yang memutarbalikan fakta berlakunya
hukum Islam, menjadi penyebab terpinggirkannya syari’at Islam dari
pentas sistem hukum Indonesia. Akibatnya, di kalangan umat Islam
terjadi fragmentasi pendapat dalam menetapkan bentuk dan dasar
negara pada awal kemerdekaan. Dua kelompok umat Islam, yaitu
kelompok nasionalis sekuler dan kelompok nasionalis Islam. Pada masa
reformasi muncul pemahaman yang artifisialistik dan reduksionis,
tatkala syari’at Islam dipersempit pada aras ketentuan-ketentuan
hukum yang formal dan rigid. Munculnya peraturan-peraturan daerah
yang bernuansa syari’at lebih nampak sebagai upaya formalisasi
syari’at daripada menegakkan substansi ajaran universalnya. Hal
ini dapat dilihat dari materi-materi yang diperdakan hanya pada
tataran luar atau kulit saja, bukan pada masalah-masalah pokok yang
menyentuh hajat hidup masyarakat banyak. Di samping itu, muncul
kelompok yang memahami syari’at Islam sebagai solusi dan jalan hidup
yang bersifat totalistik, tanpa mempertimbangkan aspek historisitas
dan kontekstualitas. Akibat dari pandangan ini adalah meluasnya
paham islamisme yang lebih menekankan formalisasi daripada
substansi. Transformasi paham fundamentalisme dari Timur Tengah
yang bersumber dari ajarah Wahhabi memiliki andil yang cukup besar
dalam mengembangkan faham yang disebut salafiyah ideologis ini.
Kata Kunci: gerakan reformasi, syari’at Islam, perda syari’ah,
formalisasi.Ali Sodiqin2017-08-02T06:39:40Z2018-02-06T02:26:32Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/27181This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/271812017-08-02T06:39:40ZTHE IMPACT OF DEPENDENCE ON RICE IMPORT POLICY
TOWARDS INDONESIAN FOOD SECURITYThe agricultural is a major sector in providing food for the community needs. As
we know, rice is the largest agricultural products owned by Indonesia. Indonesia
has an important role as the third largest rice producer in the world after China
and India. But in the reality, Indonesia as the third largest rice producer in the
world have problems going to the inability of the State to meet the domestic rice
needs. Consequently, when the agricultural sector collapsed and was not able to
meet food needs, especially the needs of the rice, it will create the conditions for
the food crisis. To maintain rice production, the government is forced to rely on
rice import policy, which in turn makes Indonesia is always dependent on the
supply of imported rice. When associated with dependency theory, agricultural
development in Indonesia is actually ideologically and praxis has undergone a
period of transformation. Agricultural development in Indonesia has led to
stagnation and could threaten food sovereignty and food security. The result of
research shows that as a solution, dependency theory offers two alternatives: first,
reducing the relationship with imported rice. Second, Indonesia had to make a
breakthrough by creating food security through policies that support the growth
of the national rice production. This research uses qualitative research,
descriptive approach, and emphasizes on literature study.
Keywords: Dependency, Rice Import Policy, Food SecurityTheresia OctastefaniBayu Mitra Adhyatma Kusuma2017-06-13T03:12:59Z2017-06-13T03:12:59Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25493This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/254932017-06-13T03:12:59ZA Model of Shodaqoh-Based Waste ManagementThe problem of waste has become a big issue and requires a serious management. In some cities, this
unsolvable problem results in new problems such as social conflict, damaged environment and disease
onset. This research aimed to evaluate the waste management in Pakem, Tamanmartani, Kalasan,
Sleman, Yogyakarta. This study was conducted using inductive phenomenological approach. The data
collection was conducted using observation, interview, and documentation techniques. Techniques of
validating data used were the extension of length of stay with the studied subject, participatory
observation, and data testing with triangulation. Technique of analyzing data used was an
interactive model of analysis. The result of research showed that firstly, shodaqoh concept could
change the community’s negative perspective on the presence of waste. Secondly, the waste manager
appropriately would not only result in a clean and healthy environment but also improve the
community’s economy.
Keywords: Waste, Waste Management, and Waste ShodaqohAzis Muslim2017-06-13T02:19:02Z2017-06-13T02:19:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25484This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/254842017-06-13T02:19:02ZA Model of Job Opportunity Creation through Basic Skill Empowerment for Housewivesdouble role. Actually, playing a double role as housewife and as living earner is not a serious problem for women. The problem becomes serious when her role is added with children caretaking. The children caretaking job cannot be overridden. For that reason, many women are willing to abandon their role as living earner only for taking care of children. This research aimed to explore a model of creating job opportunity the administrators of PKK (Family Welfare Empowerment) make in their attempt of helping housewives find appropriate job in their house environment, so that housewives can maximize their role and take care of their children all at once. Considering the result of research, it can be found that the job opportunity creation model started with identifying the root of problem the housewives encounter, after which is followed with identifying skill and potential to be utilized, and then formulating the solution. This model, despite simplicity, can be fruitful when it is conducted persistently, thoroughly and smartly. The success is indicated with the increased income of the members.Keywords: housewives; skill; and job opportunityAzis Muslim2017-05-16T02:39:48Z2017-05-17T02:04:09Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25279This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/252792017-05-16T02:39:48ZTHE CORRELATION OF STUDENTS’ CHARACTER WITH SCIENTIFIC LEARNING SKILL (STUDY ON BASIC SCHOOL IN INDONESIA)The background of this research was that there was a critique of education in Indonesia about the educational outcomes that can not build the students’ character. Through scientific learning is expected graduates are competent and character. This study focused on the character of basic school students' and was associated with the implementation of scientific learning. The aims of the research were: (1) Describe the students 'character, (2) Describe the students' scientific learning skills, and (3) Find out the correlation of scientific learning and character. The study was conducted in basic school because it is assumed the basic school has an important role in students’ character building. The findings of the research were: the characters are divided into three types, namely personal, nation and state character. The highest average score is the nation character, followed by state and personal character. Simultaneously, basic school students’ character is in the medium category 55% and high category 45% of students. The average score of students’ scientific learning skill 3.567 of the maximum score 4.000; The highest score was on the skills to classify, followed by to observe 3.80, communicate 3.80, conclude 3.50, and guest 3.20, measure 3.20. The correlation between students’ character with scientific learning skill was 0.473 (weak correlation) with the sig. 0.035 (significant). So there should be a research about factors that contribute the character of students; and the impact of the implementation of scientific learning strategy- ISTININGSIH2015-04-24T01:33:04Z2015-04-24T01:33:04Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15858This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/158582015-04-24T01:33:04ZPERAN KULTUR MADRASAH DALAM PEMBENTUKAN
KONSEP DIRI RELIGIUS SISWA
(STUDI KOMPARATIF DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
DI MA KOTA KECAMATAN, KOTA KABUPATEN, KOTAMADYA YOGYAKARTA)This study aims to: (1) Determine how the socio-cultural-educational
Madrasah Aliyah, in city sub-district, city districts, and the Municipality of
Yogyakarta. (2) Determine how buildsthe self-concept of students in the process of
religious education in Madrasah Aliyah in the Sub-District city, districts city, and in
the Municipality of Yogyakarta. (3) Determine how the important of culture
Madrasah, in buildsthe self-concept religious Madrasah Aliyah students in the Subdistricts
city, districts city, and in the Municipality of Yogyakarta.
The results shows that (1) Images ofthe madrasah culture "material culture" ofthirdMAN
in the state programmed, organized, neat, clean, and some have "shade/green",
because of the power figures are consistently portrayed by Principals or Head of
Administration. Portrait madrasah culture "culture activities" of religious MAN was
almost the same third tadarusin the morning, dhuhur congregation prayers, Friday
prayers, Quran reading guidance. There are two supplements that add madrasah
activity, madrassa adding that the self-development activities "Missionary Candidate"
and "Satur:day Islamic School Sunday•' (Wisdom). What distinguishes the three
madrasas in this field is the intensity and istiqomah in guarding program. (2) in the
formation of students' self-concept of religiosity is the third MAN, not just rely on PAl
learning in the classroom, but they also build activities outside the classroom,
although the "spirit" of the managers "equal" that is sought to enable the students to
have high religiosity, but MAN municipality has a higher spirit. (3) in terms of the
role of culture in fostering religiosity madrassa students, the existence of an identity
Principals or other figure, very involved, and the presence of factors "habituation"
and activities "istiqomah ". In municipality, MAN environment teacher more
progressive, critical and reactive. It is a hallmark of positive bias control "vision". Jn
an environment where getting to the bottom (at the district and sub-district town), and
control the character look even weaker. Besides, that "Work Ethics" Municipality
MAN also more awake than the other two MAN-----
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana kondisi sosiokultural-
edukatif Madrasah Aliyah, di kota Kecamatan, kota Kabupaten, dan di
Kotamadya Yogyakarta. (2) Mengetahui bagaimana pembentukan konsep diri religius
siswa pada proses pendidikan di Madrasah Aliyah di kota Kecamatan, kota
Kabupaten, maupun di Kotamadya Yogyakarta. (3) Mengetahui bagaimana peran
ku/tur Madrasah, dalam pembentukan konsep diri religius siswa Madrasah Aliyah di
kota Kecamatan, kota Kabupaten, dan di Kotamadya Yogyakarta.
Hasil pene/itian menunjukkan bahwa (1) Potret kultur madrasah "material culture"
dari ketiga MAN dalam kondisi terprogram, tertata, rapi, bersih dan sebagian sudah
"rindanglhijau ", karena adanya jigur penggerak secara konsisten diperankan oleh
Kepafa Madrasah atau Kepafa Tata Umha. Potret kultur madrasah "aktivitas
kultur" keagamaan dari ketiga MAN itu hampir sama yakni tadarus pagi. shalat
dhuhur berjama 'ah, shalat Jum 'at, bimbingan baca Al-Qur 'an. Ada dua madrasah
yang menambah suplemen kegiatan, yakni dengan Kultum Dhuhur yang melibatkan
pejabat instansi kecamatan setempat, dan satu madrasah menambah dengan kegiatan
pengembangan diri "Caton Mubaligh" dan "Pesantren Sabtu Ahad" (PETUAH).
Yang membedakan dari ketiga madrasah dalam bidang ini ada/ah intensitas dan
istiqomahnya dalam mengawaf program. (2) Dalam pembentukan kosep diri
religiusitas siswa dari ketiga MAN ini, tidak hanya mengandalkan pembelajaran PAl
di kelas, tetapi mereka juga membangun aktivitas di luar kef as, walau "semangat"
dari para pengelo/anya "soma" yakni mengupayakan agar para siswa memiliki
religiusitas tinggi, tetapi MAN Kotamadya memilil..i semangat yang lebih tinggi. (3)
Da/am hal peran kultur madrasah dalam pembinaan religiusitas siswa, adanya ide
seorang Kepala Madrasah atau figur lain, sangat berperan, dan adanya faktor
"pembiasaan" serta kegiatan yang "istigomah ". Lingkungan MAN Kotamadya guru
lebih progesif. J..rritis dan reaktif. Hal positif dari ciri terse but bisa mengontro/ "visi" .
Dalam lingkungan yang semakin ke bawah (di kola Kabupaten dan kota Kecamatan),
karakter dan kontrol tersebut terlihat semakin melemah. Disamping itu, bahwa "Eros
Kerja" MAN Kotamadya juga febih terbangun dibanding dua MAN yang lain.- SUBIYANTORO2015-05-04T04:34:53Z2015-10-26T02:11:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15935This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/159352015-05-04T04:34:53ZMEMBANGUN KARAKTER BANGSA
MELALUI CERITA RAKYAT NUSANTARA
(MODEL PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK MI AWAL BERBASIS CERITA RAKYAT DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM)The age of children is the gold age period, where is the system of nerve has achieved 100-200 billion and its intelligence has achieved 80 %. This age is a period that the most appropriately for giving education servicing adequately. One of them is building the character. This article discuss character developmenting through folklore with educational pscychology and socio-antrophology approaches. Folklore, in order to socio-antrophology more able to received causes of appropriately by the culture of nation. Besides of, in psychology folklore more able to received by children causes of also appropriately with the cognitive developmenting that riches of imagination. The result of this discuss shows if developmenting the children character may be done through folklore with basing local wisdom in global era like now. But, folklore gets two big challenges namely irriasional modern era and pointing belief in more than of Gog (syirik) or polytheism in Islam. That is why it is necessary to divepeloped to be more scientific modern an relegious one.- SUBIYANTORO2015-08-24T02:40:50Z2015-08-24T02:40:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17017This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/170172015-08-24T02:40:50ZKONDISI DAN PROSPEK KEMAMPUAN PENDIDIKAN
TINGGI MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUANDisampaikan dalam seminar "KONDISI DAN PROSPEK KEMAMPUAN PENDIDIKAN
TINGGI MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN"
Yang diselenggarakan oleh Akademi llmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)
bekerjasama dengan Pascasarjana UIN Sun an Kalijaga Yogyakarta
Yogyakarta, 20 Agustus 2015
----------------------
Pendekatan Multidisiplin
Dalam Studi Keislaman Dl Perguruan Tinggi:
Paradigma Integrasi-Interkoneksi Keilmuan*
Oleh:
M. Amin Abdullah.
Membangun Jejaring Dan Kerjasama Penelitian
Nirlaba Berkelanjutan Dalam Pendidikan
Tinggi Indonesia: Sebuah Tantangan
Oleh:
Bambang Purwanto
Membangun Tradisi Akademik Dalam
Perguruantinggi Swasta:
Tantangan Dan Pengalaman
Oleh:
Hilman Latief
Indonesia Cerdas 2020
Oleh:
J. Eka Priyatma
Mendambakan Universitas Skala Dunia
Oleh:
Mayling Oey-Gardiner
Mutu Artikel Dalam Berkala Ilmiah Indonesia:
Pantulan Corak Kegiatan Penelitian
Dl Perguruan Tinggi Kita?
Oleh:
Mien A. Rifai
The Road To Academic Excellence:
Riset Kolaboratif Sebagai Jalan Meretas Involusi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Di Indonesia
Oleh:
Noorhaidi HasanKALIJAGA UIN SUNAN2015-09-25T07:55:23Z2015-10-26T02:09:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17264This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/172642015-09-25T07:55:23ZBERKORBAN UNTUK KEMAJUAN BANGSA DAN PERADABANKhutbah Idul Adha 1436 H di Masjid Istiqlal IndonesiaM. AMIN ABDULLAH2015-10-02T01:40:19Z2015-10-02T01:40:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17455This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/174552015-10-02T01:40:19ZMENGGUGAH JIWA KASIH SAYANG DAN PENGORBANANPengorbanan merupakan suatu keharusan dalam kehidupan. Manusia harus rela berkorban untuk meraih kehidupan yang bermakna. Setiap pengorbanan adalah investasi untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Jer basuki mawa bea... Tak ada pengorbanan tulus yang sia-siaProf. Dr. H., M.Ag. Muhammad Chirzin2016-02-04T02:12:50Z2016-02-04T02:13:56Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19212This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/192122016-02-04T02:12:50ZSYAKIR ALI DALAM NAFAS PENGABDIAN DAN PENGHAMBAANSyakir adalah sosok yang bersahaja, apa adanya, dan
cenderung blak-blakan. Namun di balik semua itu, ia memiliki
sisi yang hangat, penuh kasih, ngayomi, dan ketegasan dalam
bertindak dan berpikir. Pada akhir masa baktinya di UIN Sunan
Kalijaga, ia tampak begitu lega karena ia akan lebih
berkonsentrasi untuk mengabdikan diri pada masyarakat, pada
umumnya, dan Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro,
khususnya., dkk Herniti2016-02-04T02:19:34Z2016-02-04T02:19:34Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19215This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/192152016-02-04T02:19:34ZANTARA BALAGAH DAN HERMENEUTIKA : STUDI KOMPARASI DAN KOMBINASIUraian ini tampak bahwa tugas balagah adalah
membuktikan kemukjizatan al-Qur‟an dari aspek stile dan makna,
sedangkan hermeneutika menemukan makna baru sesuai dengan
masalah yang dihadapi umat Islam. Teori balagah dalam
literatur-literatur klasik telah terbukti mampu membuktikan
kemujizatan al-Qur‟an. Tugas balagah bisa dibilang berhasil,
untuk tidak mengatakan telah selesai, karena setiap teori bisa
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dengan
begitu ada dua pilihan bagi sarjana Islam, yaitu melakukan
rekonstrusksi dan restrukturasi ilmu-ilmu pengetahuan Islam
atau menerima teori baru dari mana pun sumbernya untuk
memenuhi kebutuhan keilmuan dalam Islam. Hemat penulis,
pilihan memadukan balagah dan hermeneutika lebih tepat.
Perpaduan keduanya akan mampu mengungkap dimensi
kandungan al-Qur‟an yang lebih luas baik dari aspek stile
maupun maknanya yang relevan dengan persoalan kekinianTaufiq Ahmad DARDIRI2016-02-04T02:23:39Z2016-02-04T02:23:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19216This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/192162016-02-04T02:23:39ZSEMANTIC TRIANGLE (AL-MUSALLAS AD-DALALI): Sebuah Proses Melahirkan MaknaMakna terlahir dari hubungan antara kata sebagai simbol
atau tanda bahasa dan manusia. Makna sendiri tidak melekat
pada tanda (kata), tetapi tanda-tanda bahasa tersebut
membangkitkan pikiran orang. Jadi, tidak terdapat hubungan
langsung antara suatu objek dengan simbol yang mempresentasikannya.
Orang mengatakan, “Saya sedang sakit
kepala”, misalnya, orang lain sulit memahami sejauh mana kadar,
jenis, kualitas sakit tersebut sampai kepada dokter yang
menangani sekalipun, meskipun peristiwa sakit tersebut
merupakan satu pengalaman yang nyata. Dengan kata lain, tidak
salah bila pencarian makna kata bukan sekedar dimulai dan
berakhir dengan melihat pada kamus. Makna dalam kamus lebih
bersifat kebahasaan yang cenderung kepada polisemi, dan simbol
merujuk kepada objek di dunia nyata; pemahaman adalah
perasaan subjektif orang mengenai simbol tersebut; referen
adalah objek yang sebenarnya eksis di alam nyata. Di samping hal
itu masih ada pula makna kata yang bersifat filosofis, psikologis,
dan logis.Sugeng SUGIYONO2016-02-04T03:12:46Z2016-02-04T03:13:33Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19226This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/192262016-02-04T03:12:46ZDIALEKTIKA PUISI ARAB JAHILI DALAM AL-QUR’ANAl-Qur‟an diturunkan di tengah masyarakat Arab
Jahili yang tergolong maju di bidang sastra, terutama puisi.
Kekhasan puisi mereka tampak jelas dalam bentuknya yang
konsisten, sejak beberapa abad sebelum al-Qur‟an
diturunkan. Sebagai sebuah teks baru, al-Qur‟an mengacu
pada kebudayaan dengan segala yang melingkupinya, serta
memberikan efek pemaknaan yang baru yang berarti juga
menghasilkan efek perubahan pada kebudayaan. Maka, di
dalam teks al-Qur‟an terdapat kemiripan dan perbedaan
dengan teks-teks sastra yang sudah ada sebelumnya.
Keindahan bahasa al-Qur‟an dan pola pengungkapannya
bagi masyarakat Arab Jahili sangat mengagumkan, sehingga
sulit bagi mereka untuk menggolongkannya ke dalam jenis
sastra apa. al-Qur‟an memiliki kesamaan dengan prosa
tetapi tidak seperti prosa, memiliki kesamaan dengan puisi
tetapi ia bukan puisi. Ia merupakan bentuk dekonstruksi terhadap kebiasaan tulisan, baik yang berupa puisi, sajak,
pidato, maupun suratAkhmad PATAH2016-02-10T02:12:47Z2016-02-10T02:13:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/192852016-02-10T02:12:47ZThe Development of Character Education Model Based on Strengthening Social Capital for Students of State Islamic University (UIN) Sunan KalijagaThe purpose of the study is to find out the concept of character education model that is appropriate for students
to build character of students of UIN Sunan Kalijaga and also to find out the teaching materials design of
character education based on social capital to build character of students of UIN Sunan Kalijaga. This research is
motivated by a very dedicated Muslim in the productivity of social capital, but not necessarily manifested in
everyday life. Colleges are academic institutions which is in their work need to uphold the values of
professionalism in the development of science and technology. In order that UIN Sunan Kalijaga is able to create
a peace, a solid, and educative conditions, it is necessary to implement character education model based on
strengthening social capital. The model is composed referring to the verses of the Qur'an and Hadith and the
concept of social capital attached to personal characteristics. The validation results of the model through Focus
Group Discussion (FGD), it is obtained an input that it is needed a concrete examples of actual experiences of
students as a reflection on the discussion of certain topics that some students are still weak in personalities. The result of the implementation of this model is an increase in the actualization of student character values. It is characterized by the implementation of increased prayer, especially the frequency of completeness five daily
prayers, the Sunnah prayers and night prayers. This increase is also followed by other dimensions, namely:
sunnah fasting and orderliness to read the Qur'an, especially students who live in boarding school.
Keywords: Module, Character Education, Social Capital, Studentsdkk Sumarni2016-02-11T03:42:31Z2016-02-11T03:42:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18767This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/187672016-02-11T03:42:31ZANALISIS KINERJA ALGORITMA FUZZY C-MEANS DAN K-MEANS PADA DATA KEMISKINANSalah satu upaya untuk mewujudkan program pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka untuk pengentasan kemiskinan adalah dengan melakukan pendataan data kemiskinan warganya. Pemerintah telah merumuskan pendataan dengan melakukan pembobotan terhadap 15 indikator kedalam 3 kelompok. Banyaknya data dan indikator yang harus digunakan tentunya akan menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaannya, tidak efektif dan kurang obyektif. Oleh karena itu diperlukan otomatisasi dalam proses clustering data kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja antara algoritma FCM dan K-means yang diimplementasikan pada data kemiskinan di Desa Girijati Purwosari menjadi 3 cluster. Beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum dilakukan clustering, terebih dahulu dilakukan prapengolahan yaitu data cleaning dan data transformation untuk selanjutnya dilakukan clustering menggunakan kedua algoritma tersebut. Hasil perhitungan digunakan untuk membandingkan antara algoritma FCM dengan K-Means. Kesesuaian data antara algoritma FCM dengan perhitungan indikator kemiskinan di Desa Girijati sebesar 50% dan untuk algoritma K-Means sebesar 83,33%. Algoritma K-Means lebih tepat digunakan pada pengelompokan data kemiskinan berdasarkan ketiga kriteria kemiskinan dibandingkan algoritma FCM.
Kata kunci: Clustering, Data Kemiskinan, FuzzyC-Means, K-Means.ANIQ NOVICIATIE ULFAHSHOFWATUL ‘UYUN2016-02-11T08:54:20Z2016-02-11T08:54:20Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19305This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/193052016-02-11T08:54:20ZA COMPARATIVE STUDY OF THRESHOLDING ALGORITHMS ON BREAST AREA AND FIBROGLANDULAR TISSUEOne of the independently risk factors of breast cancer is mammographic density reflecting the composition of the fibroglandular tissue in breast area. Tumor in the mammogram is precisely complicated to detect as it is covered by the density (the masking effect). The determination of mammographic density may be implemented by calculating percentage of mammographic density (quantitative and objective approaches). Thereby, the use of a proper thresholding algorithm is highly required in order to obtain the fibroglandular tissue area and breast area. The mammograms used in the research were derived from Oncology Clinic, Yogyakarta that had been verified by Radiologists using semi-automatic thresholding. This research was aimed to compare the performance of the thresholding algorithm using three parameters, namely: PME, RAE and MHD. Zack Algorithm had the best performance to obtain the breast area with PME, RAE and MHD of about 0.33%, 0.71% and 0.01 respectively. Meanwhile, there were two algorithms having good performance to obtain the fibroglandular tissue area, i.e. multilevel thresholding and maximum entropy with the value for PME (13.34%; 11:27%), RAE (53.34%; 51.26%) and MHD (1:47; 33.92) respectively. The obtained results suggest that zack algorithm is perfectly suited for getting breast area than multilevel thresholding and maximum entropy for getting fibroglandular tissue. It is one of the components to determine risk factors of breast cancer based on percentage of breast density.
Keywords: Thresholding Algorithm; Breast Area; fibroglandular AreaDKK SHOFWATUL ‘UYUN2016-03-29T07:25:00Z2018-02-05T04:48:15Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19973This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/199732016-03-29T07:25:00ZTindakan Kolektif Sosial Istri Nelayan dalam Mengantisipasi Bencana Teknologi Collective Social Actions of Fisherman s Wife on Anticipating Disaster Technology[ENGLISH]
This research reveals the collective social action done by fishermen s wife to response the existence of Tanjung
Adikarto Fishing Port which will launched soon in Karangwuni district, Kulon Progo Regfency. The method used in this research to study the social phenomenon was qualitative. The purposeful sampling was used to determine some informants which were interviewed. Observation was done as to gather secondary data to complement the primary data from informants. The research result showed that the collective social action of the fisherman s wife was to set up the group
to accommodate their aspiration and to increase their bargaining position in the society on economic, social, culture and
local politic aspects. The social margina/isation by industrialisation of the fishing port can be eliminated due to their
bargaining position more stronger.
Keywords:Col/ective Social Action; Fisherman's Wife Group; Industrialisation
[INDONESIA] Penelitian ini mengungkap tindakan sosial kolektif yang dilakukan oleh istri nelayan dalam rangka merespons
pelabuhan penangkapan ikan Tanjung Adikarto yang akan beroperasi di Desa Karangwuni, Kabupaten Kulon Progo. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatifuntuk mempelajari dan memahami fenomena sosial terse but. Informan dipilih
dengan cara pengambilan sam pel bertujuan (purposefUl sampling method) untuk diwawancarai. Observasi dilakukan untuk
memperoleh data sekunder dalam mendukung data primer dari informan yang diwawancarai. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tindakan sosial kolektif istri nelayan dengan cara membentuk paguyuban bertujuan untuk menampung aspirasi dan
menguatkan posisi mereka di masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan politik Iokal. Penguatan posisi mereka
tersebut menyebabkan proses marjinalisasi akibat industrialisasi perikanan dapat diminimalisir.
Kata kunci: Tindakan Sosial Kolektif; Paguyuban Istri Nelayan; Industrialisasi- NAPSIAH2016-05-09T02:10:11Z2016-05-09T02:10:11Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20592This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/205922016-05-09T02:10:11ZPERCERAIAN DALAM KONSEP ISLAM Studi Atas AI Our'an dan Hadis tentang Konsep Perceraian dan lmplikasinya terhadap Perempuan dan Anak"Sesungguhnya sesuatu yang halal yang paling dibenci oleh Allah adalah perceraian." HR: Bukhari dan MuslimEma Marhumah2016-08-24T02:56:02Z2016-08-24T02:56:02Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21777This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/217772016-08-24T02:56:02ZRAGAM MUSHAF JUZ 'AMMA BAGI ANAK-ANAK YANG BERKEMBANG
01 MASYARAKATJuz 'amma atau dikenal juz 30 dari surat al-Qur'an
merupakan bagian atau juz terakhir di dalam al-Qur'an.
Dinamakan dengan Juz 'amma dikarenakan juz ke-30 ini
dimulai dari surat 'amma yatasa'alun, walaupun nama
surat ini dikenal dengan an-Naba'. Di kalangan masyarakat
dikenal dengan nama dan sebutan juz 'amma.1 Belajar alQur'an
khususnya untuk anak-anak, biasanya dimulai
dari juz 30. Hal ini dikarenakan ayat-ayat yang ada dalam
surta-surat yang terdapat dalam juz 30 merukan ayat-ayat
yang pendek dan tidak terlalu panjang. Hal ini merupakan
upaya pembelajaran yang memudahkan. Selain itu, ketika
menghafal al-Qur'an, biasanya disarankan memulainya
dengan juz 30.Muhammad Alfatih Suryadilaga2016-09-29T00:52:44Z2016-09-29T00:52:44Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22128This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/221282016-09-29T00:52:44ZPERMAINAN DINAMIS LINEAR KUADRATIK BERJUMLAH NOL
LINGKAR TERTUTUP SISTEM DESKRIPTOR DAN
APLIKASINYA DALAM STABILISASI KEBIJAKAN FISKALDalam makalah ini dibahas syarat perlu dan cukup keberadaan solusi
keseimbangan titik pelana lingkar tertutup dari suatu permainan dinamis linear
kuadratik berjumlah nol dengan struktur informasi lingkar tertutup untuk
sistem deskriptor. Metode untuk mencari solusi keseimbangan titik pelana
tersebut adalah dengan mentransformasi permainan dinamis sistem deskriptor
menjadi permainan dinamis sistem biasa (sistem nonsingular) yang tereduksi
dengan menggunakan bentuk kanonik Weierstrass. Setelah tertransformasi
menjadi permainan dinamis sistem biasa, berikutnya akan diturunkan syarat
perlu dan cukup keberadaan keseimbangan titik pelana lingkar tertutup dengan
memanfaatkan hasil-hasil yang telah diperoleh pada sistem nonsingular.
Selanjutnya permainan dinamis linear kuadratik berjumlah nol tersebut akan
diaplikasikan untuk mendesain stabilisasi kebijakan fiskal suatu negara yang
tergabung dalam sebuah persekutuan dengan negara-negara yang lain dalam
suatu ikatan kerja sama. Hasil desain kebijakan fiskal merekomendasikan
kepada otoritas pengambil kebijakan fiskal untuk secepat mungkin bereaksi
terhadap segala gangguan fiskal dan menerapkan kebijakan ofensif.
Kata Kunci: permainan dinamis linear kuadratik berjumlah nol; struktur
informasi lingkar tertutup; sistem deskriptor; stabilisasi kebijakan fiskaMuhammad Wakhid Musthofa2016-09-29T03:11:13Z2016-09-29T03:11:13Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22142This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/221422016-09-29T03:11:13ZDisturbance Attenuation Problem Using a Differential Game
Approach for Feedback Linear Quadratic Descriptor SystemsThis paper studies the ∞ disturbance attenuation problem for index one descriptor systems
using the theory of differential games. To solve this disturbance attenuation problem the
problem is converted into a reduced ordinary zero-sum game. Within a linear quadratic setting
the problem is solved for feedback information structure.
Keywords: disturbance attenuation problem, zero-sum linear quadratic differential game,
descriptor systems, feedback information structure.Muhammad Wakhid Musthofa2017-01-06T01:51:49Z2017-01-06T01:51:49Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23378This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233782017-01-06T01:51:49ZKEKHALIFAHAN DALAM LINTASAN SEJARAHBelum lama ini masyarakat Yogyakarta digaduhkan dengan adanya Sabda
Raja dari Sultan Hamengkubuwono X yang dikeluarkan pada 30 April lalu. lsi
Sabda Raja berbunyi: Gusti Allah, Gusti Agung, Knoso Cipto paringono siro kabeh
adiningsun1 sederek dalem, sentono dalem fan abdi dalem nompo welinge dawuh Gusti Allah,
Gusti Agung, Knoso Cipto fan romo ningsun eyang-eyang ingsun, poro leluhur Mataram
1Vi1vit waktu iki ingsun nompo dawuh kattugrahan dawuh Gusti Allah, Gusti Agung, Knoso
Cipto asmo kelenggahan ingsun Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri
Sultan Hamengku Ba1votw Ingkang]umeneng Kasepuluh Suryaning Mataram, Senopati ing
Kalogo Langenging Bawono Langgeng Langgenging Toto Panotogomo. Sabdo RJJjo zki per/11
dimangerteni diugemi /an ditindakake yo mengkono sabdo ingsun.- M. ABDUL KARIM2017-01-11T02:19:18Z2017-01-11T02:19:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23470This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/234702017-01-11T02:19:18ZPengantar Menikmati Serpihan Potret Islam NusantaraIslam hadir di Nusantara - yang memiliki kenyataan
geografis laksana "surga dunia", tidak menempati ruang
kosong. Hal ini karenapenduduk dikepulauan Nusantara
sejak dahulu telah memiliki dan mempraktikkan berbagai
isme seperti animisme, dinamisme,veteisme, shammanisme, dan
sebagainya.Pada perkembangan berikutnya, berbagai ajaran
isme tersebut disusul olah agama Hindu-Budha yang datang
dari India. Sekalipun relasi kedua agama terse but di tempat
kelahirannya (di India) bagaikan air dan minyak, namun
setelah datang ke bumi khatulistiwa, mereka menyebarkan
agama dengan jalan damai. Pada masa Sashangka (baca
Shoshangko; 207-234 M) dengan tangannya ia membunuh
50.000 orang Bhikhshi (Budha) .Hal ini menjadi salah satu
sebab utama eksodus ribuan penganut agama Budha ke
Indonesia dan mereka hid up berdampingan dengan agama
lain yang ada disini. Saat -saat itulah a gam a Islam datang
ke Indonesia melalui jalur lain, khas dan unik. Maksudnya,
Islam berkembang di Indonesia melalui media
perdagangan, pernikahan, akulturasi budaya, tasawuf, yang
disebut sebagai penetration pasifique.Para pembawa ajaran
Islam mendirikan padepokan atau yang kini lebih dikenal
dengan sebutan "pesantren"- M. ABDUL KARIM2017-01-23T01:49:35Z2017-01-23T01:49:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23692This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/236922017-01-23T01:49:35ZRevisiting Indonesian public reactions against Danish cartoons depicting prophet MuhammadThis paper revisits the case of cartoon controversy in 2006, particularly focusing
on the way in which the Indonesian public reacted against the twelve
Muhammad Danish cartoons by the Jylands-Posten published in September 30,
2005. The study remains relevant as the case reflects not only Muslims’ reaction
against the blasphemy theologically but it also mirrors the new face of
Indonesian Islam in the reform era which has given birth to a new free public space in which new differing ideologies emerged and were propagated in various
media. This study particularly focuses on the selected thirteen op-ed pieces
and one interview published by the Indonesian online media in January 2006—
three pieces published by Hidayatullah, one posted in a personal website, two
published by Kompas, two by The Jakarta Post, one by Gatra, three by Tempo,
one op-ed and one interview by JIL (Islamic Liberal Network). My analysis of
these works reveals two groups with different arguments: radical and conservative
return to their theological foundation to retaliate the cartoonists who
committed blasphemy against their prophet, whereas liberals and progressive
Indonesians rely on reasoning and draw cultural values in expressing their
appraisals of the vilifying images.
Makalah ini berusaha mengkaji kembali kasus kontroversi kartun pada tahun
2006, terutama berfokus pada cara di mana masyarakat Indonesia bereaksi
terhadap dua belas kartun Muhammad yang diterbitkan oleh surat kabar Denmark
Jylands-Posten pada tanggal 30 September 2005. Studi ini tetap relevan
sebagai kasus yang mencerminkan tidak hanya reaksi umat Islam terhadap
penghujatan secara teologis tetapi juga mencerminkan wajah baru Islam Indonesia
di era reformasi yang telah melahirkan ruang publik bebas baru di mana
berbagai ideologi baru muncul dan disebarkan di berbagai media. Penelitian
ini terutama fokus pada tiga belas buah edisi opini dan satu wawancara yang
diterbitkan oleh media online Indonesia pada Januari 2006, yang terdiri dari
tiga potong yang diterbitkan oleh Hidayatullah, yang diposting di sebuah situs
pribadi, dua diterbitkan oleh Kompas, dua oleh The Jakarta Post, satu
oleh Gatra, tiga Tempo, satu op-ed dan satu wawancara dengan JIL (Jaringan
Islam Liberal). Analisis atas karya-karya ini mengungkapkan dua kelompok
dengan argumen yang berbeda: kelompok radikal dan konservatif berpedoman
pada landasan teologis mereka untuk membalas kartunis yang melakukan
penghujatan terhadap nabi mereka, sedangkan kaum liberal dan progresif Indonesia
mengandalkan penalaran dan menarik nilai-nilai budaya dalam
mengekspresikan penilaian mereka atas gambar-gambar tersebut.
Keywords: Danish Cartoon; Indonesian Islam; Public reaction; Theology; Cultural Argument. Al Makinhttp://digilib.uin-suka.ac.id/24006/1.hassmallThumbnailVersion/tajid%20-%20cover.pdf2017-02-16T02:23:07Z2017-02-16T02:23:07Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24006This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/240062017-02-16T02:23:07ZPRAKTEK DEMOKRASI DI INDONESIA
KONTEMPORER DALAM KRITIKMAQOSIDUS
SYARIAHKajian fiqh demokrasi merupakan kajian kontemporer
dalam dunia Islam, walaupun beberapa ulama di negara Timur
Tengah telah mengkajinya terlebih dahulu. Namun pada kenyataan
masih banyak ulama yang silang pendapat tentang demokrasi itu
sendiri. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengungkapakn suatu
analisis terhadap demokrasi kontemporer di Indonesia dalam
analisis maqosyidus syariah. Demokrasi di Indonesia merurapakan
situasi yang tidak dapat ditolaknya. Ia hadir seiring dengan
pertumbuhan sejarah perpolitikan di Indonesia. Pilihan demokrasi
merupakan konsekuensi logis ketika Indonesia mengambil bentuk
pemerintahan Republik, dimana partisipasi rakyat menjadi esensi
utama peijalanan perpolitikan Indonesia.
Kata kunci: Syariah, Demokrasi, Madzhab FiqhShofiyullah Muzammilhttp://digilib.uin-suka.ac.id/24046/1.hassmallThumbnailVersion/COVER%20-jurnal%20-Retingkink%20Marketing%20hl.%201-14.jpg2017-02-17T06:59:14Z2017-02-17T06:59:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24046This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/240462017-02-17T06:59:14ZRETHTNGKING MARKITING MADRASAH : MENIMBANG POLA DAN STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN MADRASAH = RETHTNGKING MADRASAH MARKETING RECONSIDERING THE PATTERNS AND STRATEGIES FOR MARKETING MADRASAH EDUCATIONAL SERVTCE[ENGLISH]
Since the 1980's lslomic educationol institutions
in lndonesio have been voried in types. At
first mainstream lslamic educationol institutions
included school, madrosoh ond lslomic schools but
in the last two decades new model of varl"ont hove
been coming out in the forms of lntegrated lslamic
School (SlT), lslamic School with lnternational Perspective
(SlBl), lnternotionol tslomic Schoot (lntis
School), and others with numerous varionts ond
offitiates. This becomes an interesting phenomenon
ond ot the same time constitutes a chailenge
ond cornpetitor for moinstreom lslamic institutions
such as modrasahs. Ihrs article describes the
development of vorionts and new trend of lslomic
educotional institutions in lndonesio and offers
strotegies and innovotion in the development of
modrosah in the perspective of educotionol service
morketing manogement through the strotegy of
rethinking modrosoh mo rketing strategy.
Key Words Madrasah, Marketing, Integrated Islamic
School
Abstrak
Sejak tahun 1980-on lembogo pendidikon
lslom di lndonesia mengalomi perkembongon
voriosi. Pada mulanyo mainstream lembogo pendidikon
lsLam adoloh sekolah, madrosoh don sekoloh
lslom. Mako podo duo dekode terokhir ini
Muncul vorion boru mcdel Pendidikon tslom berbentuk
Sekoloh lsLom Terpadu (SlT), Sekolah tsLam
Berwowason lnternosionol (SlBl), lnternationo! lslomic
Schoot (lntis School), dan lain-lain dengan
berbogoi varian don ofiliasinya. Hol ini menjadi
fenomeno menorik dan sekaligus menjodi tantongon
dan kompetitor bogi lembogo pendidikan
lslam moinstreom seperti modrosah. Artikel ini
mendeskripsikan perkembongon vorion dan trend
baru lembogo pendidikon tslom di lndonesia don
menoworkan strotegi don inovosi pengembongan
modrosoh dalon; -perspektif manojemen pemosoron
jaso pendidikan melolui strotegi rethingking
morketing modrosoh.
Kata Kunci: Madrasah. Marketing, Sekolah Islam
TerpaduImam Machali2017-03-22T02:14:28Z2017-03-22T02:14:28Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24205This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/242052017-03-22T02:14:28ZPENDEKATAN INTEGRASI-INTERKONEKSI
DALAM KAJIAN MANAJEMEN
DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAMAbstract
This article discusses the integrative-interconnective approach towards the study
of management and policy of Islamic education with a focus on the practice of
learning management in 2013 Curriculum. It is known that the policy of 2013
Curriculum develops three areas in an integrative-interconnective way in the
form of attitude, knowledge and skills. These three areas are one integral unit
and becomes a requirement in the learning process that is relevant with the
integrative-interconnective approach. In 2013 Curriculum, the integrativeinterconnective
approach is implemented not only at the level of cognition, but
also at the level of practice-application of the learning process. The learning
management in 2013 Curriculum is an example of a good practice of the
integrative-interconnective approach in which three areas are integrated,
namely attitude, knowledge and skills as reflected in Core Competence-1
(spiritual attitude), Core Competence-2 (social attitude), Core Competence-3
(knowledge) and Core Competence-4 (skills). These four Core Competences are
one integral requirement that must be fulfilled, achieved and implemented in
the learning and teaching process.
Keywords: integrative-interconnective approach, policy, 2013 Curriculum
Abstrak
Artikel ini membahas praktik pendekatan integrasi-interkoneksi dalam
kajian manajemen dan kebijakan pendidikan Islam yang difokuskan
pada praktik manajemen pembelajaran pada kebijakan kurikulum 2013.
Diketahui bahwa kebijakan kurikulum 2013 mengembangkan tiga ranah
secara terintegrasi-interkoneksi berupa sikap (attitude), pengetahuan(knowledge), dan keterampilan (skill). Ketiga ranah tersebut adalah
satu kesatuan utuh dan menjadi tagihan dalam proses pembelajaran
yang relevan dengan konsep integrasi-interkoneksi. Dalam Kurikulum
2013, implementasi pendekatan integrasi-interkoneksi dilakukan tidak
hanya pada ranah pemikiran saja, akan tetapi pada praktik-aplikatifnya
dalam proses pembelajaran. Manajemen pembelajaran dalam kebijakan
kurikulum 2013 adalah contoh praktik integrasi-interkoneksi yang baik,
dimana Kurikulum 2013 mengintegrasikan tiga ranah kompetensi yaitu
sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan ketrampilan (skill) yang
diimplementasikan dalam KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3
(pengetahuan), dan KI-4 (keterampilan). Keempat aspek ini (kompetensi
Inti) merupakan satu kesatuan (integrasi) tagihan yang harus terpenuhi,
tercapai dan terimplementasikan dalam proses belajar mengajar.
Kata Kunci: Integrasi-Interkoneksi, kebijakan, Kurikulum 2013Imam Machali2017-03-21T03:06:47Z2017-03-21T03:06:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24209This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/242092017-03-21T03:06:47ZTHE EDUCATIONAL IDEOLOGY OF INDONESIAN AND MALAYSIAN PESANTRENS: A STUDY OF AL MUNAWIR AND PASIR TUMBOHABSTRACT
The research mainly focuses on the comparative analysis towards the ideology and epistemology applied in Al Munawir Krapyak, Yogyakarta, Indonesia and Pasir Tumboh, Kelantan, Malaysia; both are pesantrens or traditional education institution-also called islamic boarding school. The study denotes that the curriculum utilized in al munawir pesantren is integrated Islam and science. While Pasir Tumboh employs the classical curriculum called kitab Jawi (Melayu). The epistemological base of curriculum of Al Munawir is Burhani-Irfani (demonstrative-gnostic) which in turn leads to transcendental contextual mindsets. It is rational religious ideology that modifies the methodology of Ahlussunnah Waljamaah emphasizing moderate and open-minded islamic teaching. On the other hand, the epistemological base of curriculum of Pasir Tumboh is Bayani-Irfani (explanative-gnostic) producing religious conservative ideology which is textual-trancendental, pseudo-exclusive and normative in observing the methods of ahlussunnah waljamaah.
Keywords: Religious-Rational, Conservative-Religious, Bayani-Burhani, and Irfani.
ABSTRAK
Penelitian ini bermaksud membandingkan ideologi dan epistemologi al-Munawir Krapyak Yogyakarta Indonesia dengan Pasir Tumboh Kelantan Malaysia. Keduanya merupakan pesantren atau institusi pendidikan tradisional atau dikenal dengan pesantren. Penelitian ini menunjukkan bahwa kurikulum di pesantren al-Munawir meliputi kurikulum inti, tambahan, dan integrasi. Sedangkan pondok Pasir Tumboh menggunakan kurikulum klasik (tradisional)yang dinamakan kitab Jawi (Melayu). Basis epistemologi kurikulum al-Munawir adalah burhani-irfani (demonstrasi-gnostik) yang berdampak pada pemikiran rasional-transendental. Ideologi rasional religius ini dimodifikasi dari manhaj Ahlusunnah Waljamaah yang menekankan pada pendidikan Islam yang moderat dan terbuka. Sedangkan basis epistemologi kurikulum Pasir Tumboh adalah bayani-irfani (eksplanatif-gnostik) yang melahirkan ideologi religius konservatif dan berdampak pada pola pemikiran tekstual-transendental, psedo-ekslusif, normatif dalam bingkai manhaj Ahlusunnah Waljamaah.
Kata Kunci: Rasional - Religius, Konservatif Religius, Bayani, Burhani, dan IrfaniAhmad RodliImam MachaliZainal Arifin2017-03-22T01:53:41Z2017-03-22T01:53:41Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24214This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/242142017-03-22T01:53:41ZISLAM DAN GLOBALISASI:
Studi Atas Gerakan Ideologisasi Agama Majelis Tafsir Al-Quran di YogyakartaAbstrak
Fenomena gerakan dakwah Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) yang tidak akomodatif terhadap tradisi, budaya, dan kearifan lokal menimbulkan berbagai persoalan sosial di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh ideologi gerakan pemurnian agama yang MTA lakukan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faham dan ekspresi keagamaan yang dikembangkan oleh MTA, Strategi MTA dalam memperjuangkan faham dan ekspresi keagamaannya, dan dampak sosial keagamaan yang muncul di masyarakat akibat dari faham, dan ekspresi keagamaan MTA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi dan faham Keagamaan Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah eksklusif. Sedangkan faham keagamaan MTA masuk dalam katagori gerakan Islam puritan yang diidentikkan sebagai gerakan salafi. Strategi MTA dalam memperjuangkan faham dan ekspresi keagamaan di DIY dilakukan dengan tiga cara pertama, memperkuat hubungan, komunikasi, jaringan dan dukungan dengan kelompok (jamaah) yang seideologis dengan ajaran MTA, kedua, menguasai kelompok-kelompok pengajian (majelis ta’lim) dan ketiga, menguasi pengelolaan masjid dengan mendatangkan para penceramah, khatib, dan berbagai kegiatan-kegiatan keagamaan dari pendakwah MTA. Implikasi faham, ekspresi keagamaan dan strategi dakwah MTA di DIY adalah pertama menguatnya posisi orang Muhammadiyah dalam menghegemoni Masjid melalui dakwah-dakwah MTA. Kedua, peminggiran jamaah dalam berbagai aktivitas keagamaan, dan Ketiga, migrasi jamaah ke aktifitas keagamaan lain yang memiliki keyakinan islam budaya yang sama.
Kata Kunci: Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA), faham keagamaan, gerakan puritan dan hegemoni.
Abstract
The phenomenon of da’wah movement of Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) which does not
accommodate the traditions, culture, and local wisdom raises many social problems in the community.
This is caused by the ideology of religious purification movement that has been conducted by MTA. This
study aimed to describe the ideology and religious expression developed by the MTA, MTA strategy in
fighting the schools and religious expression, religious and social impacts that arise in society as a result
of the schools, and religious expression MTA. These results indicate that the expression and Religious
ideology of Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) in Yogyakarta is exclusive. While the MTA religious schools
included in the category of puritanical Islamic movement that is identified as the Salafi movement. MTA
strategy in the fight for religious expression in the schools and Special Province of Yogyakarta done in three
ways, first, strengthen relationships, communication, networking and support groups (pilgrims) who have
similar ideology with the teachings of the MTA, second, master study groups (informal gatherings) and
third , in charge of the management of the mosque by bringing in speakers, preachers, and various religious
activities of preachers MTA. Implications ideology, religious expression and propaganda strategy MTA
in the province is the first strengthening the hegemonic position of the Muhammadiyah Mosque through
propaganda-propaganda MTA. Second, the exclusion of pilgrims in various religious activities, and Third,
pilgrims migration to other religious activities that have the same culture of Islamic beliefs.
Keywords : Majelis Tafsir Alquran (MTA), relegious ideologization, puritan movement, and hegemony.. YusdaniImam Machali2017-02-28T02:07:54Z2017-02-28T02:08:24Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24254This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/242542017-02-28T02:07:54ZPoligami dalam Perdebatan Teks dan konteks:
Melacak Jejak Argumentasi Poligami dalam Teks SuciWacana poligami dalam pemikiran Islam telah menjadi kontroversi dan menarik dibahas. Setiap argumen mempunyai dasar yang sama dari teks Alquran yaitu surah An Nisa; 3 dan hadits nabi. Wacana poligami dapat dibagi dalam tiga pendapat. Pertama, poligami benar-benar diizinkan dalam hukum Islam, kedua, poligami diizinkan dalam kondisi dan konteks tertentu. Ketiga, Poligami benar-benar dilarang, karena prinsip perkawinan Islam adalah monogami. Dalam konteks Indonesia, poligami dapat dibagi ke empat pendapat. Pertama, opini bahwa poligami sebagai pesanan syariah, kedua, opini bahwa poligami secara substantif bukan ajaran Islam, tapi Islam secara bertahap mengubah praktek poligami di era Jahiliyyah untuk monogami tersebut. Ketiga, opini bahwa poligami bukan hanya masalah agama, tetapi juga masalah sosial-budaya, dan keempat, pendapat bahwa poligami dapat dipraktekkan untuk anak yatim dan janda dengan tujuan untuk melindungi mereka.
K
ata Kunci: Poligami, Keadilan Gender, Teks Suci.
Abstract
Discourse of polygamy in Islamic thought has been discussed and being controvertion. Each arguments base on the same of Quranic text are sura An Nisa; 3 and traditions. Discourse of polygamy can be divided in the three opinions. The first, polygamy absolutely was allowed in Islamic law, the second polygamy was allowed by difficult conditions and specific context. The third polygamy absolutely was forbidden, because of the principle of Islamic marriage is monogamy. In Indonesian context, the polygamy can be divided into four opinions. The first is opinion that polygamy as syaria order, the second is opinion that polygamy substantively is not Islamic precept, but Islam gradually change polygamy practice in Jahiliyyah era to the monogamy. The third is opinion that polygamy is not only religious problem, but also socio-cultural problem, and the fourth is opinion that polygamy can be practiced to the orphan and widow with aim to covering for them.
Keywords: Poligamy, Gender Justice, Secred Text.Imam Machali2017-03-17T01:57:23Z2017-03-17T01:57:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24341This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/243412017-03-17T01:57:23ZDIALOG ANTARUMAT BERAGAMA DALAM AL-QURANDialog antarumat beragama layak untuk
selalu ditumbuhkembangkan. Dialog seperti itu
sebetulnya sudah cukup lama dikenal di kalangan
cendekiawan, namun belum cukup menyentuh
kalanganakarrumputumatberagama.Sehubungan
dengan itu, dialog ancirumat beragama selayaknya
lebih ditumbuhkembangkan lagi dan perlu lebih
diperluas cakupannya, tidak hanya mencakup
kaum terpelajar belaka.Muhammad Amin2017-03-20T01:11:06Z2017-03-20T01:11:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24356This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/243562017-03-20T01:11:06ZOptimalisasi Sarana Pendidikan
dan Pengembangan DiriKetika lahir ke muka bumi, Allah
menganugerahkan sejumlah sarana untuk
manusia. Dalam Q.S. An-Nahl (16): 78
tercantum tiga sarana atau alat penting
yang telah disediakan oleh Allah untuk manusia
yang lahir ke dunia. Tiga sarana itu selayaknya
dapat dipergunakan oleh manusia untuk
pendidikan dan pengembangan potensi dirinya
menuju keadaan yang lebih baik.
"Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia
memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur."
Tiga sarana itu disebut dalam Q.S. An-Nahl (16):
78 Untuk menangkap pesan yang
terkandung dalam ayat ini secara lebih utuh, ada
baiknya dikemukakan pengertian tiga kata tersebut
di atas.Muhammad Amin