Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: No conditions. Results ordered -Date Deposited. 2024-03-28T13:11:02ZEPrintshttp://digilib.uin-suka.ac.id/images/sitelogo.pnghttps://digilib.uin-suka.ac.id/2017-04-06T01:25:23Z2017-04-06T01:25:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24920This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/249202017-04-06T01:25:23ZPENGARUH PEMBERDAYAAN KOPERASI SIDO KATON TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BATIK KAYU DI DESA KREBET PAJANGAN BANTUL YOGYAKARTAKoperasi merupakan soko guru ekonomi tidak terlepas dari UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah). Koperasi dinilai mampu menyentuh rakyat kecil
dalam mensejahterakannya, maka dibutuhkan peranan yang lebih untuk
memajukan sektor UMKM, salah satu caranya yakni dengan memberikan
pemberdayaan. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pemberdayaan
Koperasi Sido Katon terhadap kesejahteraan para pengrajin batik kayu di Desa
Krebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Adapun variabel penelitian meliputi,
Penyadaran, Peningkatan Kapasitas, Pendayaan, Pendapatan, dan Kesejahteraan.
Dengan menggunakan Data Primer yang diperoleh dari kuisioner dan alat analisis
yang digunakan yakni Analisis Rergresi Linier Berganda. Hasilnya bahwa dalam
pemberdayaan yang dilakukan Koperasi, variabel penyadaran dan peningkatan
kapasitas memiliki hasil yang tidak signifikan, kemudian variabel pendayaan,
pendapatan, dan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kesejahteraanNIM. 13810088 GUMILANG BAGAS PANGESTU2016-06-01T00:32:37Z2016-06-01T00:32:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20843This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208432016-06-01T00:32:37ZANALISIS PENGARUH AGLOMERASI, TENAGA KERJA, DAN ICOR TERHADAP KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI D.I.Y PERIODE 2000-2013 (DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARI’AH)Fenomena terkonsentrasinya kegiatan ekonomi pada suatu wilayah
menimbulkan gejala ketimpangan yang mencolok. Ketimpangan
pendapatan antar wilayah di D.I. Yogyakarta yang diindikasikan oleh
indeks williamson pada tahun 2009-2013 menunjukkan tren peningkatan,
yaitu dari 44,84% tahun 2009 menjadi 45,42% tahun 2013. Hal ini
dikarenakan konsentrasi kegiatan ekonomi antar daerah yang cukup tinggi
akan mendorong meningkatnya ketimpangan pembangunan antar wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aglomerasi,
tenaga kerja, dan ICOR terhadap ketimpangan pendapatan antar
Kabupaten/Kota di D.I Yogyakarta pada periode tahun 2000-2013. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik D.I. Yogyakarta. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan regresi data panel analisis fixed effect
model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode tahun 2000
hingga tahun 2013, variabel aglomerasi dan tenaga kerja secara bersamasama
berpengaruh signifikan dan positif. Sedangkan variabel ICOR tidak
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ketimpangan antar
Kabupaten/Kota di D. I Yogyakarta. Nilai koefisien determinasi yang
diperoleh sebesar 59,51%. Artinya bahwa variabel independen
(aglomerasi, tenaga kerja dan ICOR) mampu menjelaskan variabel
dependen (ketimpangan pendapatan) sebesar 59,51% sedangkan 40,49%
sisanya dijelaskan oleh variabel di luar model.
Keyword: ketimpangan pendapatan, aglomerasi, tenaga kerja, ICORNIM. 12810004 ENDAH PUSPITARANI2016-06-02T01:35:55Z2016-06-02T01:35:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20844This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208442016-06-02T01:35:55ZANALISIS PENGARUH INVESTASI, TENAGA KEJA, JUMLAH PENDUDUK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2004-2014[INDONESIA]
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian jangka panjang.
Dengan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bagus dan sebagai
daerah pariwisata, seharusnya hal tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Provinsi DIY, karena kedua faktor ini merupakan faktor utama yang
dapat meningkatkan produksi. namun pada kenyataannya, pertumbuhan ekonomi
Provinsi DIY masih dibawah rata-rata naional. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh investasi, tenaga kerja, jumlah penduduk, dan pengeluaran
pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi DIY. Dengan penelitian ini nantinya
dapat membantu menentukan kebijakan yang tepat dalam meningkatkan faktor
produksi yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi
DIY.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Objek dalam
penelitian ini adalah lima kabupaten/kota Provinsi DIY, yaitu Kulonprogo,
Bantul, Gunung Kidul, Sleman, dan Yogyakarta selama periode 2004 sampai
2014. Data investasi terdiri dari jumlah kumulatif penanaman modal dalam negeri
dan penanaman modal asing, jumlah penduduk, orang yang bekerja, pengeluaran
pemerintah, dan PDRB tiap kabupaten/kota di Provinsi DIY.
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan Eviews
8, model fixed effect terpilih sebagai model terbaik dalam mengestimasi data panel
yang ada. Dari hasil uji F disimpulkan bahwa investasi, tenaga kerja, jumlah
penduduk, dan pengeluaran pemerintah secara bersama-sama berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DIY. Secara parsial investasi dan
pengeluaran pemerintah berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi
Provinsi DIY, sedangkan tenaga kerja dan jumlah penduduk tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi DIY. Berdasarkan koefisiensi
determinasi (R2) diperoleh hasil nilai Adjusted R-squared 0,987992 yang berarti
bahwa 98,80 persen dari variabel terikat yaitu pertumbuhan ekonomi Provinsi
DIY dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yaitu investasi, tenaga kerja,
jumlah penduduk, pengeluaran pemerintah. Sisanya sebesar 1,20 persen
dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan kedalam model.
Berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi dalam perspektif syariah yang
ditulis oleh At Tariqi, secara keseluruhan Provinsi DIY belum memenuhi tujuh
karakteristik pertumbuhan ekonomi dalam perspektif syariah. Masih terjadi
ketimpangan ketimpangan distribusi pendapatan, dan tidak adanya keadilan serta
berimbang antar kabupaten/kota di Provinsi DIY. Hal ini belum mencerminkan
pertumbuhan ekonomi dalam perspektif ekonomi syariah.
Kata Kunci: investasi, tenaga kerja, jumlah penduduk, pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi syariah.
[ENGLISH]
Economic growth is a long-term economic problems. With the good
quality of the Human Development Index (HDI) and as a tourist area, its should
increase the economic growth of DIY because these aspects are the main factors
of production. The purpose of this study is to analyze the effect of invesment,
labor, total population, and goverment expenditure to economic growth in DIY.
This research can help government to determine the right policy to increase
production factors that have good impact on increasing economic growth.
This research uses panel data regression method. The object of this
research includes five districts in DIY province i.e Kulon Progo, Bantul, Gunung
Kidul, Sleman, and Yogyakarta during period 2004 until 2014. The investment
data includes cumulative amount of domestic invesment and foreign investment,
total population, labor, government expenditure, and the GDP of each district/city
in the province.
Based on eviews 8 programming, fixed effect model is selected as the best
model to estimate the data. The result of F test shows that investment, labor, total
population and government expenditure affect the economic growth in DIY.
Investment an government expenditure partially has positive impact to economic
growth in DIY, while the labor and total population don’t affect the economic
growth in DIY. The result of Adjusted R-Square shows that investment, labor,
total population, and government expenditure can explain the economic growth in
DIY as big as 98,80 percent and 2,20 percent was explained by another variable in
outside model.
Based on economic growth teory from At Tariqi, the DIY province does
not achieve the seven characteristics of economic growth in sharia perspective yet.
The income distribution remains unequal, injustice, and unbalanced among
district/cities in the province. It showes that economic growth in DIY does not
reflect the economic growth in sharia perspective.
Keywords: investment, labor, total population, government expenditure, economic
growth in sharia perspectiveNIM. 12810025 ZAINUDDIN IBNURRASYAD2016-06-07T02:26:50Z2016-06-07T02:26:50Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20846This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208462016-06-07T02:26:50ZANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP STABILITAS PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DI INDONESIA[INDONESIA]Stabilitas perbankan merupakan permasalahan yang krusial pada perekonomian sekarang ini terutama setelah kejadian krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 dan krisis global pada tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara stabilitas perbankan syariah dan stabilitas perbankan konvensional. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi terhadap stabilitas perbankan syariah dan perbankan konvensional.
Stabilitas perbankan syariah dan stabilitas perbankan konvensional akan diukur dengan menggunakan model Merton yaitu dengan mengestimasi nilai Probability Default (PD). Regresi panel digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi terhadap stabilitas perbankan syariah dan perbankan konvensional. Objek dari penelitian ini adalah 3 bank syariah dan 3 bank konvensional yang memiliki aset yang relatif sama (Rp 20-30 triliun dan Rp 60-70 triliun). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan dari Januari 2012 sampai Agustus 2015.
Dari hasil analisis dengan menggunakan model Merton, penelitian ini menemukan bahwa perbankan syariah memiliki stabilitas yang lebih baik daripada perbankan konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai Probability Default (PD) perbankan syariah yang lebih kecil dari rata-rata nilai Probability Default PD perbankan konvensional. Adapun variabel makroekonomi yang berpengaruh adalah variabel BI rate dimana variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap Probability Default (PD) perbankan syariah dan perbankan konvensional. Hal ini berarti jika terjadi kenaikan terhadap BI rate, maka Probability Default (PD) perbankan syariah dan perbankan konvensional akan meningkat atau dengan kata lain, stabilitas perbankan syariah maupun perbankan konvensional akan sama-sama melemah. Sedangkan variabel makroekonomi yang tidak berpengaruh terhadap Probability Default (PD) perbankan syariah dan perbankan konvensional adalah variabel inflasi, kurs, dan jumlah uang beredar (M2).
Kata Kunci: Stabilitas, Perbankan Syariah, Perbankan Konvensional, Probability Default, Variabel Makroekonomi
[ENGLISH]
Banking stability is crucial and importan to our current economics after the global financial crisis on 1997 and 2008. The aims of this study are to compare the banking stability between Islamic banking and conventional banking. In addition, this study also aimed to determine the effect of macroeconomic variables on the stability of Islamic banking and conventional banking.
The Stability of Islamic banking and conventional banking will be measured using a Merton model by estimating the value of Probability Default (PD). Panel regression is used to determine the effect of macroeconomic variables on the stability of Islamic banking and conventional banking. The object of this study is 3 Islamic banks and 3 conventional banks that have relatively similar assets (Rp60-70 and Rp20-30 trillion). The data that used in this study is the monthly data from January 2012 until August 2015.
This study found that Islamic banking has better stability than conventional banking. This is evident from the average value of Probability Default (PD) Islamic banking which is smaller than the average value of Probability Default (PD) conventional banking. In addition, the macroeconomic variables that affect Probability Default (PD) are BI rate which significantly and positively affect to the stability of Islamic banking and conventional banking. It means that if there is an increase of the BI rate, the stability of Islamic banking and conventional is equally reduced. Macroeconomic variables that do not affect the Probability Default (PD) of Islamic banking and conventional banking are inflation, exchange rate, and the money supply (M2).
Keywords: Stability, Islamic Banking, Conventional Banking, Probability Default, Macroeconomic Variables.NIM. 12810030 ARIS MUNANDAR2016-06-03T00:43:40Z2016-06-03T00:43:40Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20851This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208512016-06-03T00:43:40ZANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI PADI 5 KABUPATEN PENGHASIL PADI TERBESAR DI JAWA BARAT (STUDI KASUS KAB. INDRAMAYU, KAB. SUBANG, KAB. KARAWANG, KAB. SUKABUMI DAN KAB. GARUT)Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan penghasil padi terbesar
di Pulau Jawa. Kontribusi terbesar PDRB Jawa Barat salah satunya yaitu dari
sektor pertanian. Dan padi merupakan komoditas terbesar yang dihasilkan
dibandingkan dengan komoditas lainnya, karena mayoritas di Indonesia
mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Dalam upaya meningkatkan
produksi padi guna membantu PDRB di Jawa Barat dengan melalui sektor
pertanian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh inputinput
produksi dan seberapa besar pengaruhnya terhadap padi di Jawa Barat.
Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari luas lahan, tenaga
kerja, pupuk, dan Dana Tugas Pembantu (DTP). Dan dengan variabel
dependennya yaitu produksi padi. Objek penelitian yang dipilih yaitu lima
kabupaten penghasil padi terbesar di Jawa Barat yaitu Kab. Indramayu, Kab.
Subang, Kab. Karawang, Kab. Sukabumi dan Kab. Garut dengan periode tahun
2009 sampai 2014. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari lima
kabupaten tersebut. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi data panel.
Hasil penelitian ini adalah variabel luas lahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produksi padi, sedangkan tenaga kerja berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap produksi padi. Dan variabel pupuk dan Dana Tugas
Pembantu (DTP) tidak berpengaruh pada produksi padi. Hasil pada variabel
tenaga kerja, mendukung teori fungsi produksi tunduk pada hukum The Law Of
Diminishing Returns. Artinya variabel tenaga kerja telah melewati titik
maksimum sehingga memberikan pengaruh yang mula-mula meningkat menjadi
negatif atau menjadi menurun terhadap produksi padi.
Kata Kunci: Faktor, Produksi, Usahatani, Padi, Jawa Barat.NIM. 12810036 RIZKY AHMAD FAUZI2016-06-01T00:33:26Z2016-06-01T00:33:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20852This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208522016-06-01T00:33:26ZPERILAKU KONSUMSI MAHASISWA MUSLIM DI DIY TERHADAP MAKANAN HALALPenelitian ini merupakan studi empiris untuk mengetahui perilaku konsumsi
mahasiswa di DIY terhadap makanan halal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa di DIY
terhadap makanan halal. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan yaitu
Structural Equation Modeling (SEM) untuk memverifikasi faktor-faktor yang
menentukan perilaku konsumsi mahasiswa di DIY terhadap makanan halal. Data yang
digunakan merupakan data primer yang berasal dari penyebaran kuisioner dengan 188
responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari lima faktor yang digunakan,
hanya empat yang mempengaruhi niat membeli makanan halal secara positif dan
signifikan, yaitu faktor religiusitas, faktor sosial, sikap dan niat yang dirasakan,
sedangkan label halal tidak berpengaruh terhadap niat membeli makanan halal.NIM. 12810044 FAUZAN HUSAINI2016-06-06T03:52:47Z2016-06-06T03:52:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20853This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208532016-06-06T03:52:47ZANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN/KOTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAThe level of success in fiscal decentralization measured according to the high and low ratio of the Local Revenue (LR). The higher the value of LR, the more independent the area as well. This study aimed to analyze the effect of macroeconomic variables to LR. Macroeconomic variables that I use is the Gross Domestic Product (GDP), population, General Allocation Fund (GAF) and Domestic Investment (DCI).
In conducting the analysis, the author uses panel data regression methods by using the theoretical approach of sharia economics and public economics. The results showed that the best model used in this study is a random effect models. The results from the simultaneous significance test is all independent variables simultaneously significant effect on the dependent variable. The value of determination coefficient was 0.8998, which means that the independent variables are able to explain the dependent variable variation of 89.98%.
Keywords: Local Revenue (LR), Gross Domestic Product (GDP), the General Allocation Fund (GAF), Domestic Investment (DCI), the Islamic public finance, fiscal decentralizationNIM: 12810046 IAN DWI HERUYANTO2016-06-01T01:13:17Z2016-06-01T01:13:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20854This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208542016-06-01T01:13:17ZPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Kasus Pada Kota/Kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008-2014)Otonomi daerah pada tahun 2001 di Indonesia bertujuan untuk memberi
kebebasan pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya. Dengan adanya hal
tersebut diharapkan pemerintah daerah dapat memajukan daerahnya serta
mensejahterakan masyarakatnya. Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Penelitian ini penting untuk dilakukan karena Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata dan memiliki banyak obyek
wisata pada setiap kota/kabupatennya. Sesuai dengan teori ekonomi Islam yang
digunakan, pemerintahan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah sejalan
dengan konsep ekonomi Islam.
Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan berupa
Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum
(DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan untuk variabel dependen
berupa Belanja Modal. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode
pengambilan data APBD yang diambil melalui Badan Pusat Statistik (BPS)
kota/kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2008-2014. Pada
analisis data digunakan data panel yang diolah menggunakan E-Views versi 7.
Teori yang digunakan berupa teori pertumbuhan ekonomi secara umum dan teori
ekonomi Islam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serentak Pertumbuhan
Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan
Dana Alokasi Khusus (DAK) kota/kabupaten Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal dengan nilai
signifikansi F-statistic sebesar 0,000000 < 0,05. Kemudian pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap belanja modal dengan nilai koefisien
0,274 dan nilai signifikansi 0,157. Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh
negatif signifikan terhadap belanja modal dengan nilai koefisien -0,732 dan nilai
signifikansi 0,0005. Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh positif signifikan
terhadap belanja modal dengan nilai koefisien 2,856 dan nilai signifikansi 0,0000.
Dana Aokasi Khusus (DAK) berpengaruh positif signifikan terhadap belanja
modal dengan nilai koefisien 0,118 dan nilai signifikansi 0,0302. Dengan
demikian, pemerintah daerah diharapkan dapat terus meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) sehingga belanja modal juga dapat meningkat. Berdasarkan
teori ekonomi Islam Prof. M. Dawam Rahardjo, terdapat tujuh pilar ekonomi
Islam. Tujuh pilar tersebut terdapat lima pilar yang sudah berjalan dalam
pemerintahan daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelima pilar
tersebut yaitu, Al-Khilafah, Al Adl Wa Al Ihsan, Al-Syura, Ta’aruf, dan Amar
Makruf Nahi Mungkar.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Belanja Modal, Arsitektur Ekonomi IslamNIM. 12810054 TIARA NATASHA PRAMESHWARI EFFENDY LUBIS2016-06-01T01:13:30Z2016-06-01T01:13:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20855This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208552016-06-01T01:13:30ZKAUSALITAS UPAH MINIMUM REGIONAL DENGAN LAJU INFLASI DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 1990-2012 (DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARI’AH)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas antara upah
minimum regional (UMR) dengan laju inflasi, serta hubungan jangka panjang dari
kedua variabel tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya mengatakan bahwa terdapat
hubungan yang searah, baik inflasi memengaruhi UMR, maupun UMR yang
memengaruhi inflasi. Bahkan ada juga penelitian yang menemukan bahwa terdapat
hubungan dua arah (timbal balik) antara keduanya.
Dalam perspektif Ekonomi Syariah, rambu-rambu dalam pemberian upah yaitu
memenuhi unsur keadilan dan kelayakan. Adil bermakna jelas dan transparan.
Sedangkan layak bermakna cukup sandang, pangan, dan papan serta sesuai dengan
keadaan ekonomi saat itu.
Dalam penelitian ini, alat analisis yang digunakan adalah model Vector
Autoregression (VAR). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara UMR dengan inflasi di provinsi DIY merupakan hubungan yang searah
(unidirectional relationship), dimana inflasi memengaruhi jumlah upah minimum yang
ditetapkan. Hasil ini menunjukkan bahwa upah minimum regional yang ditetapkan di
provinsi DIY telah sesuai dengan prinsip pemberian upah dalam perspektif Ekonomi
Syariah karena salah satu pertimbangan dalam penetapannya adalah inflasi. Dengan
begitu, unsur kelayakan sebagai salah satu unsur dalam pemberian upah terpenuhi.
Melalui penelitian ini juga disimpulkan bahwa antara upah minimum regional (UMR)
dengan inflasi terdapat hubungan jangka panjang.
Kata kunci: UMR, Inflasi, Kausalitas, VARNIM: 12810060 MOHAMMAD KHAERUL AZIZ2016-06-01T00:33:30Z2016-06-01T00:33:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20856This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208562016-06-01T00:33:30ZANALISIS PENGARUH INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN INVESTASI ASING LANGSUNG (FOREIGN DIRECT INVESMENT) TERHADAP VOLATILITAS MATA UANG NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEANPenelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh inflasi, pertumbuhan ekonomi dan investasi asing langsung (foreign direct invesment) terhadap volatilitas nilai tukar mata uang negara-negara anggota ASEAN. Variabel independen penelitian ini yaitu inflasi, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan investasi asing langsung (foreign direct invesment). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volatilitas nilai tukar mata uang negara-negara anggota ASEAN.
Populasi di dalam penelitian ini adalah 10 negara anggota ASEAN. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Periode yang digunakan yaitu tujuh tahun dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap volatilitas nilai tukar, sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan investasi asing langsung (foreign direct invesment) berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas nilai tukar. Secara bersama-sama, seluruh variabel independen berpengaruh positif signifikan terhadap volatilitas nilai tukar.
Kata Kunci: Inflasi, Pertumbuhan ekonomi, Investasi asing langsung, Volatilitas nilai tukar, Regresi data PanelNIM: 12810061 RIMA SULISTYANINGRUM2016-06-07T02:26:54Z2016-06-07T02:26:54Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20857This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208572016-06-07T02:26:54ZPENGARUH VOLATILITAS NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR INDONESIA KE TIGA NEGARA MITRA EKSPOR UTAMA (Periode 2000:1-2014:4)ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh dari volatilitas nilai
tukar terhadap ekspor Indonesia dengan tiga negara mitra ekspor utama yaitu
Jepang, Amerika Serikat dan Singapura selama periode 2000:1-2014:4. Standar
deviasi dari nilai tukar riil digunakan untuk menghitung volatilitas nilai tukar.
Sedangkan untuk mengestimasi pengaruh volatilitas nilai tukar riil terhadap
ekspor Indonesia ke jepang, Amerika Serikat dan Singapura (periode 2000:1-
2014:4) adalah menggunakan regresi data panel. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa volatilitas nilai tukar riil berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap terhadap ekspor riil Indonesia ke jepang, Amerika Serikat dan Singapura
pada periode 2000:1-2014:4. Sedangkan nilai tukar nominal berpengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat ekspor riil Indonesia ke jepang, Amerika Serikat
dan Singapura pada periode 2000:1-2014:4.
Kata kunci: Ekspor, Volatilitas Nilai Tukar Riil, Nilai Tukar Nominal
ABSTRACT
This research empirically investigates the impact of real exchange rate
volatility on real export flow of Indonesia to the Japan, United States and
Singapore for the period 2000:1-2014:4. The standard deviation of real exchange
rates is employed to measure the exchange rate volatility. Panel data regression
model are used to obtain the estimate of the impact of real exchange rate volatility
on real export flow of Indonesia to the Japan, United States and Singapore for the
period 2000:1-2014:4. The result obtained in this research on the whole, provide
evidence that the real exchange rate volatility has a significant negative effect on
real export of Indonesia to the Japan, United States and Singapore for the period
2000:1-2014:4 and nominal exchange rate has a significant positive effect on real
export of Indonesia to the Japan, United States and Singapore for the period
2000:1-2014:4.
Key Words: Export, Real Exchange Rate Volatility, Nominal Exchange Rate.NIM. 12810064 EKA SITI KHASANAH2016-06-03T00:46:25Z2016-06-03T00:46:25Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20859This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/208592016-06-03T00:46:25ZANALISIS POTENSI DAN PREFERENSI YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT UNTUK MENGGUNAKAN E-MONEYKemajuan teknologi yang pesat memberikan dampak pada kehidupan
masyarakat. Masyarakat menginginkan semua kegiatan dapat dilakukan dengan
efisien dan efektif. Keinginan ini berlaku pula pada sistem pembayaran,
masyarakat menginginkan adanya alat pembayaran yang mudah dan cepat. Hal
inilah yang mendasari penulis untuk tertarik melakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan alat
pembayaran non tunai (e-money) di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk
menggunakan e-money, dilihat dari dua aspek yaitu aspek potensi yang ditinjau
dari faktor domisili, jenis kelamin, umur, pendidikan, pendapatan, dan aspek
preferensi yang ditinjau dari faktor informasi, manfaat, teknologi, dan motivasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari hasil
survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden di DIY. Untuk
menganalisis data yang diperoleh digunakan uji Logistic Regression. Dari 100
orang yang dijadikan sebagai responden, 73 responden berminat menggunakan emoney
dan 27 responden tidak berminat menggunakan e-money.
Berdasarkan pada analisis yang telah dilakukan masyarakat yang berjenis
kelamin perempuan, berumur muda, memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, dan
berpendapatan yang tinggi mempunyai potensi yang besar untuk menggunakan emoney.
Sedangkan hasil dari pengujian yang telah dilakukan, faktor yang
mempengaruhi preferensi masyarakat yaitu informasi, manfaat, teknologi, dan
motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat
untuk menggunakan e-money. Dalam berkonsumsi menggunakan e-money,
masyarakat harus memperhatikan kaidah berkonsumsi yaitu tidak menggunakan
e-money untuk melakukan transaksi haram; memperhatikan aspek kesederhanaan,
seimbangan dengan pendapatan, dan melakukan penyimpanan atau investasi;
memprioritaskan pembelian kebutuhan primer; memberikan contoh berkonsumsi
yang baik; tidak mengeksploitasi sumber daya alam; dan tidak meniru sikap suka
menghambur-hamburkan uang atau hedonisme.
Kata kunci: Sistem Pembayaran, E-Money, Minat, Potensi, Preferensi, dan Konsumsi
ABSTRACT
Rapid technological advances that make an impact on people's lives.
Society wants all activities can be done efficiently and effectively. Desire applies
to the payment system, people want the payment instrument that is easy and fast.
This is what underlies the author's interested in doing research on the factors that
affect the public interest to use non-cash means of payment (e-money) in the
Province of Daerah Isitmewa Yogyakarta. To determine the factors that affect the
interest of the public to use e-money, viewed from two aspects, of potential in
terms of factor of residence, gender, age, education, income, and other aspects of
preferences in terms of factors of information, benefits, technology, and
motivation.
This study uses quantitative methods with descriptive research. The data
used is primary data obtained from the survey by distributing questionnaires to
100 respondents in DIY. To analyze the data obtained is used Logistic Regression
testing. Of the 100 people who serve as respondents, 73 respondents are
interested in using e-money and 27 respondents are not interested in using emoney.
Based on the analysis conducted community female sex, younger age, have
a high education and high income has a great potential for the use of e-money.
While the results of the testing that was done, the factors that influence people's
preferences in terms of information, benefits, technology, and motivation has a
positive and significant impact on the public interest to use e-money. To consume
using e-money, the public should be paying more attention to consume does not
use e-money to make illegitimate transactions; the aspect of simplicity, balance
with revenues, and to store or investment; prioritize the purchase of a primary
need; provide examples of good consume; not exploit natural resources; and do
not imitate the attitude like spending money or hedonism.
Keywords: Payment System, E-Money, Interest, Potency, Preference and ConsumptionNIM. 12810073 FITRI HANDAYANI NUR HAKIM2016-09-08T03:05:51Z2019-05-07T02:29:18Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21918This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/219182016-09-08T03:05:51ZPENGARUH KEPRIBADIAN, SELF EFFICACY, DAN
LOCUS OF CONTROL TERHADAP ORGANIZATIONAL
CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA BMT BERINGHARJO
YOGYAKARTADinamika kerja organisasi di seluruh dunia telah bergeser dari bekerja
secara individual menjadi bekerja secara tim. Efektifitas tim kerja ditentukan oleh
kemampuan individu untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur, bekerja sama
dengan orang lain, membagi informasi, mengakui perbedaan dan mampu
menyelesaikan konflik, serta dapat menekan tujuan pribadi demi tujuan tim.
Semua kemampuan tersebut tercakup dalam perilaku organizational citizenship
behavior. Karyawan yang mampu menampilkan perilaku OCB disebut dengan
karyawan yang baik (good citizen).
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kepribadian, self-efficacy, dan
locus of control terhadap organizational citizenship behavior (OCB) pada
karyawan BMT Beringharjo Yogyakarta dengan menggunakan uji regresi linier
berganda, uji F dan uji t. Sampel yang diambil menggunakan teknik sampel jenuh.
Dengan melakukan uji F, terbukti bahwa kepribadian, self efficacy, dan locus of
control secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
OCB Karyawan BMT Beringharjo Yogyakarta.
Sedangkan secara parsial ada pengaruh yang positif signifikan anatara
kepribadian extroversion, emotional stability, dan self efficacy. Variabel
conscientiousness dan openness to experience tidak berpengaruh terhadap OCB.
Variabel locus of control mempunyai pengaruh yang negatif signifikan terhadap
OCBNIM. 12390069 NUR AZIZAH KHUMAIROH2016-09-27T02:39:43Z2016-09-27T02:39:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22078This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220782016-09-27T02:39:43ZANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), DAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN PERIODE 2005-2014 (STUDI KASUS 10 PROVINSI DENGAN TINGKAT KEMISKINAN TERTINGGI DI INDONESIA)Setiap tahun tingkat kemiskinan di Indonesia selalu mengalami penurunan. Sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) Indonesia tiap tahun selalu mengalami kenaikan. Namun, masih banyak provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan di atas tingkat kemiskinan nasional. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan ekonomi dan akses pelayanan publik yang tidak tersebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia, serta tingginya ketimpangan pendapatan antar daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Upah Minimum Provinsi (UMP) terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia dengan mengambil fokus di 10 provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi pada tahun 2014.
Model penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan model fixed effect yang diambil melalui uji Chow, uji LM dan uji Hausman menggunakan bantuan program eviews 8. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder time series mulai tahun 2005-2014 dan cross section sebanyak 10 provinsi yang diperoleh dari publikasi BPS pusat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel PDRB tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan, variabel IPM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan, serta UMP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Sedangkan secara simultan, variabel PDRB, IPM dan UMP berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Variasi variabel tingkat kemiskinan dapat dijelaskan sebesar 93,9602 persen oleh variasi variabel PDRB, IPM, UMP dan sisanya dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model.NIM. 12810001 AMALIA ISLAMI2016-09-27T02:46:14Z2016-09-27T02:46:14Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22079This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220792016-09-27T02:46:14ZPENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA BISNIS ISLAM PENGUSAHA BREM DI DESA KALIABU KECAMATAN MEJAYAN KABUPATEN MADIUNPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap etika bisnis pengusaha brem di Desa Kaliabu Mejayan Madiun.Religiuitas terdiri dari Dimensi Keyakinan, Dimensi Praktek Agama, Dimensi Pengetahuan, Dimensi Pengalaman, dan Dimensi Pengamalan. Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pengusaha untuk menjalankan bisnis dengan syariat Islam. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 38 pengusaha brem yang berada di Desa Kaliabu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, metode wawancara dan dokumentasi. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan Uji Koefisien Determinasi diketahui bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 31,1% artinya kelima dimensi dalam Variabel Religiusitas dapat mewakili 31,1% variabel yang mempengaruhi Etika Bisnis Islam. Sedangkan 68,9% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Secara simultan, lima variabel dimensi dalam Religiusitas berpengaruh terhadap Etika Bisnis Islam dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Secara parsial, Dimensi Keyakinan dan Dimensi Pengetahuan Agama berpengaruh signifikan terhadap Etika Bisnis Islam sebesar 0.021 dan 0,018. Sedangkan Dimensi Praktek Agama, Dimensi Pengalaman dan Dimensi Pengamalan mempunyai hasil yang tidak signifikan terhadap Etika Bisnis Islam.NIM. 12810008 ALDO ROBBY PRADANA2016-09-27T02:53:26Z2016-09-27T02:53:26Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22080This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/220802016-09-27T02:53:26ZANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, JUMLAH
INVESTASI DAN JUMLAH HASIL PRODUKSI INDUSTRI
PENGOLAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI KOTA BONTANG TAHUN 2004-2014Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Jumlah Tenaga Kerja,
Jumlah Investasi dan Jumlah Hasil Produksi Industri Pengolahan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang selama tahun 2004-2014. Model
penelitian yang digunakan adalah model penelitian kuantitatif. Jenis pengumpulan
data dalam penelitan ini adalah menggunakan data sekunder berupa sampel data
yang diperoleh dari website resmi masing-masing perusahaan dan BPS Kota
Bontang.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan model
fixed effect yang diambil melalui uji Chow test dan uji Hausman test. Analisis data
menggunakan bantuan program Eviews 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Jumlah Tenaga Kerja dan
Jumlah Hasil Produksi Industri Pengolahan tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang, sedangkan variabel Jumlah Investasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Bontang. Secara simultan, variabel Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Investasi dan
Jumlah Hasil Produksi Industri Pengolahan berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kota Bontang selama tahun 2004-2014.NIM. 12810026 ACHMAD IRFANURROCHIM2016-12-17T04:57:37Z2016-12-17T04:57:37Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22954This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/229542016-12-17T04:57:37ZEFEKTIVITAS PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DI BAZNAS KABUPATEN MAGELANG TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT
(Studi Kasus di Kecamatan Kajoran Kabupaten MagelangPenelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun variabel dependen yang digunakan adalah pendapatan mustahik, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah tingkat pendidikan, pendayagunaan dan jumlah dana zakat produktif yang disalurkan kepada mustahik. Dalam penelitian ini pembahasan membahas bagaimana pengaruh tingkat pendidikan, pendayagunaan dan jumlah dana zakat produktif yang diberikan BAZNAS Kabupaten Magelang kepada mustahik di Kecamatan Kajoran terhadap peningkatan pendapatan mustahik. Penelitian ini menggunakan data primer. Objek dari penelitian ini adalah mustahik di Kecamatan Kajoran yang mendapatkan dana zakat produktif dari BAZNAS Kabupaten Magelang. Metode pengelolaan data pada penelitian ini menggunakan SPSS dengan pengujian regresi. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan uji F dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial digunakan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan secara parsial menyimpulkan bahwa variable yang berpengaruh positif signifikan adalah variable pendayagunaan dengan sig.t sebesar 0,020 < 0,05 dan jumlah dana zakat produtif yang disalurkan dengan sig.t sebesar 0,000 < 0,05. Sedangkan tingkat pendidikan mustahik dengan sig.t sebesar 0,785 > 0,05 tidak berpengaruh terhadap pendapatan mustahik. Berdasarkan hasil uji determnasi besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,162 hal ini berarti 16,2% variasi tingkat pendapatan mustahik dapat dijelaskan oleh variasi tiga variabel yang berpengaruh terhadap tingkat pendapatan mustahik. Sedangkan sisanya (100%-16,2%= 83,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan regresiNIM. 13810034 Faizatun Masruroh2016-12-28T03:57:30Z2016-12-28T03:57:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23259This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232592016-12-28T03:57:30ZPENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA
TERHADAP PERTUMBUHAN SUB SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR
NON MIGAS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2004-2013Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang pengaruh investasi dan
tenaga kerja terhadap pertumbuhan sub sektor industri manufaktur non migas di
Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2004-2013. Hal ini dilatar belakangi tiga hal
yaitu adanya pembangunan pada sektor industri yang cukup tinggi di Daerah
Istimewa Yogyakarta, adanya fakta bahwa industri manufaktur (pengolahan)
adalah salah satu sub sektor industri yang cukup cepat bangkit ketika Yogyakarta
ditimpa bencana gempa bumi pada tahun 2006, dan yang terakhir adalah nilai
investasi dan jumlah pencari kerja yang setiap tahunnya meningkat.
Secara metodologis, penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuantitatif,
teknik pengambilan data dengan metode dokumentasi, menggunakan data
sekunder dan menggunakan metode analisis regresi data panel analisis fixed effect
model.
Adapun temuan penelitian ini terdiri dari dua. Pertama, Hasil penelitian
menunjukkan bahwa investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap sub
sektor industri manufaktur non migas sebagaimana diperlihatkan pada nilai
probabilitasnya sebesar 0,0000 < 0,05 dan nilai koefisien regresinya sebesar
0,054166. Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap sub sektor industri manufaktur non migas
dikarenakan nilai probabilitas nya sebesar 0,0039 < 0,05 dan nilai koefisien
regresinya sebesar 0.135479.
Keyword: Investasi, Tenaga Kerja, Industri Manufaktur (Pengolahan)NIM: 12810002 THALITA PUTRI ZULFIATAN2016-12-28T03:58:31Z2016-12-28T03:58:31Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23260This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232602016-12-28T03:58:31ZANALISIS PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN INFLASI, TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE 2010 – 2014Jawa Tengah merupakan provinsi yang secara potensial mempunyai kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang cukup banyak sebesar 33,52 juta jiwa, atau sekitar 13,29% dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak. Besarnya jumlah penduduk Jawa Tengah akan mengakibatkan kenaikan pada jumlah angkatan kerja namun kesempatan kerja di Jawa Tengah masih terbatas sehingga akan mengakibatkan jumlah pengangguran menjadi meningkat. Pengangguran merupakan masalah ekonomi sosial jangka panjang yang dipengaruhi berbagai faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi (PDRB), dan inflasi berpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah.
Model penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat asosiatif kausal. Objek penelitian ini dilakukan pada seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah periode tahun 2010-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS Jawa Tengah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel (time series dan cross section) menggunakan spesifikasi Random effect model dengan program Eviews 8.0.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam uji F variabel jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah pengangguran di Jawa Tengah. Secara parsial variabel jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran di Jawa Tengah, sedangkan tingkat inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran di Jawa Tengah. Berdasarkan koefisiensi determinasi (R2) diperoleh hasil nilai R-squared sebesar 0.557203 yang mengartikan bahwa 55,72 persen dari variabel terikat yaitu tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yaitu jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Sisanya sebesar 44,28 persen dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan kedalam model. Menurut konsep Qardhawi kondisi pengangguran di Jawa Tengah masuk dalam konsep pengangguran jabariyah dimana pengangguran tersebut disebabkan oleh keterbatasan keterampilan serta tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi.
Kata Kunci: : Pengangguran, jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, inflasiNIM. 12810003 Fitriana Isnaeni Nur Azizah2016-12-28T03:57:48Z2016-12-28T03:57:48Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23270This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232702016-12-28T03:57:48ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT KESEJAHTERAAN DI PROVINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2004 -2013Welfare is a long-term economic problem which is influenced by many factors.
This study aimed to analyze the economic growth, poverty rate, expenditure
government, and unemployment affect the welfare in the province of Yogyakarta
The analytical method used is the panel data regression. For purposes of analysis
used secondary data, the cross section that is 5 district / city in the province and the
time series data (2004-2013), namely economic growth data, poverty rate,
expenditure government, unemployment, and the human development index of
each district / city in the province of Yogyakarta Special Region.
Based on the data processing was done using Eviews 8, the fixed effect model was
selected as the best model in estimating panel data available. From the results of the
F test concluded that economic growth, poverty rate, expenditure government, and
unemployment jointly affect the human development index of Yogyakarta
Province. Partially positive influence regional spending per capita, poverty and
unemployment negatively affect the human development index of Yogyakarta
Special Region, while economic growth had no effect on the human development
index of Yogyakarta Province. Based on the coefficient of determination (R2)
obtained the results of the R-squared 0.983060 who perceive that 98.306 percent of
the dependent variable is the human development index of Yogyakarta Province
can be explained by the independent variables are economic growth, poverty,
expenditure government, and unemployment. The remaining 1.694 percent is
explained by other variables not included in the model.
Keywords: Welfare, Human Development Index, Poverty Rate, Expenditure
Government, Unemployment
{Abstrak}
Kesejahteraan merupakan masalah perekonomian jangka panjang yang
dipengaruhi berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, belanja daerah, dan pengangguran
berpengaruh terhadap kesejahteraan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Untuk tujuan
analisis digunakan data sekunder berupa data cross section yaitu 5 kabupaten/kota
di Provinsi DIY dan data time series (2004-2013), yaitu data pertumbuhan ekonomi,
tingkat kemiskinan, belanja daerah, penangguran, dan indeks pembangunan
manusia tiap kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan Eviews 8,
model fixed effect terpilih sebagai model terbaik dalam mengestimasi data panel
yang ada. Dari hasil uji F disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi, tingkat
kemiskinan, belanja daerah, dan pengangguran secara bersama-sama berpengaruh
terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Secara parsial belanja daerah perkapita berpengaruh positif, tingkat kemiskinan dan
pengangguran berpengaruh negatif terhadap indeks pembangunan manusia
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Berdasarkan koefisiensi determinasi (R2) diperoleh hasil nilai Rsquared
0,983060 yang mengarti bahwa 98,306 persen dari variabel terikat yaitu
indeks pembangunan manusia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat
kemiskinan, belanja daerah, dan penangguran. Sisanya sebesar 1,694 persen
dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model.
Kata Kunci: Kesejahteraan, Indeks Pembangunan Manusia, Tingkat Kemiskinan,
Belanja Daerah, PengangguranNIM. 12810013 LAELA MU’ARIFAH2016-12-29T01:41:19Z2016-12-29T01:41:19Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23271This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232712016-12-29T01:41:19ZANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR JALAN,
DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP KETIMPANGAN
PENDAPATAN REGIONAL KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPenanggulangan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan merupakan inti
dari masalah pembangunan dan tujuan utama kebijakan pembangunan di banyak
negara. Ketimpangan pendapatan terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang
tinggi hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat suatu negara yang
umumnya dari golongan orang kaya. Strategi pemerintah Indonesia dalam
mengatasi ketimpangan dilakukan melalui pembangunan pendidikan, infrastruktur
jalan, dan Dana Alokasi Umum. Akan tetapi, ketimpangan di Indonesia terus
meningkat, dan D.I. Yogyakarta menjadi daerah dengan tingkat ketimpangan
tertinggi pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi
ketimpangan pendapatan regional di D.I. Yogyakarta, serta untuk menganalisis
pengaruh variabel pendidikan, panjang jalan, dan Dana Alokasi Umum (DAU)
terhadap ketimpangan.
Jenis penelitian ini adalah applied research dengan sifat penelitian
eksplanatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks
Entropi Theil dan analisis regresi data panel. Indeks Entropi Theil digunakan
untuk mengukur ketimpangan pendapatan regional. Adapun regresi panel
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pendidikan, panjang jalan, dan
Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap ketimpangan pendapatan regional.
Populasi dan sampel (sampling jenuh) dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota
di D.I. Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul,
Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta. Data dalam
penelitian ini adalah data tahunan dari tahun 2007-2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan regional di
D.I. Yogyakarta terus meningkat dari tahun 2007 hingga tahun 2012, kemudian
turun di tahun 2013 dan kembali meningkat di tahun 2014. Hal itu dilihat dari
nilai rata-rata Indeks Entropi Theil D.I. Yogyakarta. Adapun daerah dengan
ketimpangan tertinggi adalah Kota Yogyakarta, di mana nilai Indeks Entropi
Theil-nya lebih dari 2,0 selama periode penelitian. Variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap ketimpangan pendapatan regional adalah pendidikan, dengan
pengaruh negatif. Sedangkan variabel infrastruktur jalan dan DAU tidak
berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan regional. Hasil penelitian ini
senada dengan kisah Umar bin Abdul Aziz yang menyiratkan bahwa
pembangunan ekonomi dalam Islam lebih menitikberatkan pada nilai dan moral
dibandingkan bantuan dana. Adapun penanaman nilai dan moral adalah melalui
proses pendidikan.
Kata kunci: Ketimpangan Pendapatan Regional, Indeks Entropi Theil,
Pendidikan, Infrastruktur Jalan, Dana Alokasi Umum (DAU).
iii
ABSTRACT
The alleviation of poverty and income inequality are the core problems of
development and the main objective of development policies in many countries.
Income inequality occurred because the high growth economics was acquired by
small percentage of people that were generally from wealthy people class.
Indonesian government's strategy in addressing the imbalances is done through
education development, road infrastructure, and DAU. However, inequality in
Indonesia continues to increase and D.I. Yogyakarta is the region with the highest
inequality levels in 2015. The purposes of this research were to analyze the
fluctuations of regional income inequality in D.I. Yogyakarta, and to analyze the
effect of educational variable, road infrastructure variable, and DAU variable
against inequality.
This research was applied reseach with explanative characteristic research.
The analytical tool used in this research was Theil entropy index and panel
regression analysis. Theil entropy index was used to measure the regional income
inequality, and panel regression was used to analyze the effect of educational
variable, road infrastructure variable, and DAU variable toward regional income
inequality. Population and sample (saturated sampling) in this study were the
districts/cities in D.I. Yogyakarta, which consists of Kulon Progo, Bantul, Sleman,
Gunung Kidul, and the city of Yogyakarta. The data in this study were annual data
from 2007-2014.
The results showed that regional income inequality in D.I. Yogyakarta
continued to increase from 2007 to 2012, then dropped in 2013 and increased
again in 2014. It was seen from the average value of D.I. Yogyakarta‟s Theil
entropy index. The region with the highest inequality is the city of Yogyakarta,
that the value of Theil entropy index is greater than 2.0 during the research period.
The variable that significantly affects the regional income inequality is education,
with a negative effect while the road infrastructure variable and DAU variable do
not affect the regional income inequality. This result is similar to the story of
Umar bin Abdul Aziz which implies that economic development in Islam is more
focused on values and moral than financial assistance. As for cultivation and
moral values are through education.
Keywords: Regional Income Inequality, Theil Entropy Index, Education, road
Infrastructure, DAU.NIM. 12810017 Ulufun Na’imah2016-12-30T02:09:58Z2016-12-30T02:09:58Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23272This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232722016-12-30T02:09:58ZPENGARUH DESENTRALISASI FISKAL,INVESTASI
PEMERINTAH, TENAGA KERJA DAN ICOR TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI D.I YOGYAKARTA
TAHUN 2004-2013Pertumbuhan ekonomi di D.I Yogyakarta terus menunjukkan peningkatan
selama 10 tahun terakhir (2004-2013). Namun sayangnya, distribusi pertumbuhan
ekonomi D.I Yogyakarta terhadap PDB di Indonesia menduduki posisi terendah
dari provinsi-provinsi lain di Pulau jawa dan berada di urutan ke 20 dari seluruh
Provinsi di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan studi yang lebih mendalam
mengenai faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi D.I
Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari
desentralisasi fiskal, investasi pemerintah, tenaga kerja dan ICOR terhadap
pertumbuhan ekonomi di D.I Yogyakarta tahun 2004-2013. Model penelitian ini
berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan oleh Harrold Domar
dan Robert Solow. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Data panel
dengan pendekatan Fixed Effect model (FEM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2004 sampai tahun
2013, variabel desentralisasi fiskal, investasi pemerintah, tenaga kerja dan ICOR
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
D.I Yogyakarta. Sedangkan variabel Investasi pemerintah tidak berpengaruh
signifikan dengan tingkat probabilitas sebesar 0,4459. Nilai koefisien determinasi
yang diperoleh sebesar 57,22%. Artinya bahwa variabel independen
(desentralisasi fiskal, investasi pemerintah, tenaga kerja dan ICOR) mampu
menjelaskan variabel dependen (pertumbuhan ekonomi) sebesar 57,22%
sedangkan 42,78% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Kata Kunci: Pertumbuhan, Desentralisasi Fiskal, Investasi Pemerintah, Tenaga
Kerja dan ICORNIM. 12810018 NUR FAJRI KHUMAIROH2016-12-30T02:09:36Z2016-12-30T02:09:36Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23273This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232732016-12-30T02:09:36ZANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH PADA KOTA/KABUPATEN DI
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN
2012-2014Perkonomian dalam setiap daerah khususnya di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta pasti terdapat suatu perbedaan. Baik dari sisi pendapatan asli daerah,
jumlah industri, jumlah penduduk, maupun letak suatu daerahnya. Hal tersebut
dapat dikarenakan suatu daerah mempunyai ciri khas tersendiri, seperti mata
pencahariannya. Sehingga dengan adanya ciri khas dalam setiap daerah, maka
dapat memungkinkan kinerjanya pun juga berbeda, khususnya dari sisi
keuangannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan kinerja keuangan dalam pemerintah daerah pada kota/kabupaten di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kinerja keuangan yaitu untuk melihat
sejauh mana suatu daerah dalam mengelola keuangannya. Untuk mengukur
tingkat kinerja keuangan tersebut, maka dapat menggunakan rasio keuangan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian statistik deskriptif. Sampel yang
diambil yaitu kota/kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Variabel yang digunakan yaitu rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efisiensi,
rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan. Data dalam penelitian ini yaitu data
sekunder yang diambil dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2012 sampai 2014.
Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan yaitu
menggunakan uji beda One Way Anova dan Kruskal Wallis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio kemandirian dan rasio
efektifitas antara kabupaten yang satu dengan kabupaten yang lainnya terdapat
perbedaan yang signifikan kinerja keuangan pemerintah daerah kota/kabupaten di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012-2014. Sedangkan ketiga Rasio
yang lainnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
kinerja keuangan pemerintah daerah pada kota/kabupaten di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2012-2014. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa
kelima kabupaten tersebut dalam mengelola keuangannya tidak jauh berbeda
antara kabupaten yang satu dengan kabupaten yang lainnya.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Pemerintah Daerah, Rasio Kemandirian, Rasio
Efektivitas, Rasio Efisiensi, Rasio Aktivitas, dan Rasio Pertumbuhan.NIM. 12810020 ROFIAH2016-12-28T08:24:23Z2016-12-28T08:24:23Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23274This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232742016-12-28T08:24:23ZANALISIS PENGARUH EKSPOR KOMODITI CPO (CRUDE PALM OIL) DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU TAHUN 2001-2014Pertumbuhan ekonomi provinsi Riau adalah tingkat pertumbuhan yang kurang mengalami percepatan, dimana pertumbuhan tiap tahun rata-rata masih berada di sekitar 3,6 %, sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5%. Sehingga diperlukan suatu pengkajian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan provinsi Riau. Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau adalah ekspor CPO dan perdagangan internasional.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekspor komoditas CPO (crude palm oil) terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau, kemudian untuk mengetahui pengaruh perdagangan internasional Provinsi Riau terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau, dan untuk mengetahui pengaruh perdagangan internasional dan ekspor CPO provinsi Riau terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan data pertumbuhan ekonomi provinsi Riau dan ekspor CPO provinsi Riau. Disamping itu penelitian ini juga memanfaatkan data perdagangan internasional ekspor neto dari tahun 2001 hingga 2014. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari BPS provinsi Riau dan BAPPEDA provinsi Riau. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda menggunakan Metode OLS (Ordinary Last Square) yaitu uji Statistik dan uji Asumsi Klasik.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode OLS (Ordinary Last Square) dengan melakukan analisis uji F yang dilakukan dapat diketahui bahwa ekspor CPO dan perdagangan internasional berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau. Berdasarkan hasil analisis uji T menunjukkan bahwa ekspor CPO berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau, karena dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan kualitas hidup masyarakat di Propinsi Riau yang merata, menurut Gubernur Riau H.M. Rusli Zaenal. Sedangkan variabel perdagangan internasional tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi Riau, karena perdagangan internasional dapat menambah utang luar negeri yang berakibat pada berkurangnya cadangan devisa provinsi Riau. Nilai Adjusted R Square yaitu sebesar 0,2990, hal ini berarti bahwa variabel pertumbuhan ekonomi provinsi Riau mampu dijelaskan sebesar 29,90% oleh variabel independen berupa ekspor cpo dan perdagangan luar negeri, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel produksi, konsumsi, distribusi, investasi yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Riau, Ekspor CPO, Perdagangan Internasional, OLS (Ordinary Last Square).NIM. 12810021 HIKMAH SUPRIHATIN2016-12-28T03:57:35Z2016-12-28T03:57:35Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23275This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232752016-12-28T03:57:35ZPENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN,
KESEHATAN, INFRASTRUKTUR, DAN BANTUAN SOSIAL
TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN (2008 – 2014)One benchmark used in looking at the quality of human life is the
Human Development Index (HDI) measured by the level of quality of education,
health and economic (purchasing power). Special Region Yogyakarta is one of the
provinces with the highest human development index in Indonesia. The high high
index of human development are closely related to the influence of human
government policy in public sector spending. This study aims to determine how
the effect of government spending in various sectors and the extent of their
influence on the human development index in the province of Yogyakarta.
The independent variable in this study consisted of government spending
in areas (education, health, infrastructure and social assistance). And the
dependent variable is the Human Development Index. The research object
selected in five counties and cities in the province of Yogyakarta in the period
2008 to 2014. The data used is secondary data from five counties and cities. The
analytical tool used in this research is panel data regression.
The results of this study are the variables government spending in
education is a significant positive effect on the human development index, while
government spending on health, infrastructure and social assistance have no effect
on the Human Development Index province of Yogyakarta Special Region in that
period.
Keywords: Human Development Index, Government Spending, D.I.Y.NIM. 12810022 MUHAMMAD ILHAM AKBAR2016-12-28T03:57:39Z2016-12-28T03:57:39Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23276This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232762016-12-28T03:57:39ZPENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, LAMA KERJA, JUMLAH JAM KERJA DAN USIA TERHADAP UPAH PEKERJA WANITA INDUSTRI PENGOLAHAN RAMBUT PALSU DI KABUPATEN PURBALINGGAThe manufacturing industry has made the second biggest contribution to Purbalingga‟s gross regional domestic product (GRDP). In addition, it has become an industry with the largest employment in the regency. The wig industry, for instance, has provided job opportunities for a broader portion of the population, particularly for women. Previously, the majority of local women were jobless. A few others had a job but worked outside the regency. In some wig companies, there are differences in wages for production workers. In regard to this matter, it is important to know some factors that affect the wage differences. This research aimed at analysing the influence of age, educational level, length of work, and the number of working hours toward wage of women workers in the wig industry in Purbalingga. Furthermore, this research also intended to analyze whether or not women workers in Purbalingga are paid enough to make ends meet.
In this quantitative research, the collected data were analysed using multiple linear regression. This study involved 100 respondents from the three biggest wig companies in Purbalingga. All the three companies were established with foreign investments, and they are export-oriented enterprises.
The results provide evidence that age, educational level, length of work, and the number of working hours have positive and significant effects on wage of women workers in the wig industry in Purbalingga. The women workers are paid in accordance with the regional minimum wage. Thus, it can be concluded that they are paid enough to make ends meet. Based on the theory of wages from Islamic perspective, written by Huda, all the three wig companies have paid a proper wage according to time of payment. Therefore, it can be inferred that those companies have implemented a wage payment system in line with Islamic economic perspective.
Keywords: age, educational level, length of work, wage, working hours
ABSTRAK
Sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi terbesar kedua pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purbalingga, namun dalam penyerapan tenaga kerja sektor industri merupakan sektor yang paling tinggi termasuk penyerapan tenaga kerja wanita. Keberadaan industri pengolahan rambut palsu mampu memberi pengaruh positif karena dapat mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru terutama bagi wanita. Sebelum adanya industri tersebut mayoritas wanita tidak memiliki pekerjaan atau mereka bekerja akan tetapi diluar Kabupaten Purbalingga. Di beberapa perusahaan terdapat perbedaan upah pekerja di bagian produksi. Berdasarkan perbedaan upah tersebut, maka perlu diketahui apa sajakah faktor yang mempengaruhinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, lama kerja, jumlah jam kerja dan usia terhadap upah pekerja wanita industri rambut palsu. Selain itu juga untuk mengetahui apakah upah yang diterima pekerja wanita sudah sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL) di Kabupaten Purbalingga.
Penelitian bersifat kuantitatif dan alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden pada tiga perusaahaan rambut palsu terbesar di kabupaten purbalingga yang didirikan atas kerjasama dengan penanaman modal asing (PMA) yang berorientasi ekspor.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ke empat variabel yaitu tingkat pendidikan, lama kerja, jumlah jam kerja dan usia berpengaruh positif dan signifikan terhadap upah pekerja wanita industri rambut palsu Kabupaten Purbalingga. Upah yang diterima pekerja wanita sudah mampu memenuhi kebutuhan hidup layak (KHL) terbukti dengan upah yang diterima sudah sesuai dengan standar Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan selalu lebih tinggi dari standar KHL pada setiap tahunnya. Berdasarkan teori upah dalam perspektif Islam yang ditulis oleh Huda mengenai ketentuan pengupahan, maka sistem pemberian upah pada tiga industri rambut palsu di Kabupaten Purbalingga sudah dibayar dengan jelas dan sesuai dengan ketentuan waktu pengupahan. Dengan hal ini sudah mencerminkan sistem pembayaran upah dalam perspektif ekonomi syariah.
Kata kunci: Upah, tingkat pendidikan, lama kerja, jumlah jam kerja dan usiaNIM. 12810027 LUSY SARASWATI2016-12-28T03:57:43Z2016-12-28T03:57:43Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23277This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232772016-12-28T03:57:43ZANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP STABILITAS PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PADA TAHUN 2010-2014The Islamic capital market was introduced in Indonesia in 2003, development of this industry is indicated by the increasing number of Islamic securities in each year as well as the establishment of a special index for issuers of sharia that is Jakarta Islamic Index (JII). Many people invest their money in the Islamic capital market, therefore it is needed a research about the stability and the potential investment in the Islamic capital market. The purpose of this research is to determine the stability of the companies listed in JII during 2010-2014. Furthermore this research aims to know the effect of macroeconomic variables on the stability of the companies in JII during 2010-2014.
The Stability of the companies in JII during 2010-2014 is measured by using the Merton model method that estimates the value of probability default (PD). Panel data regression is also used to know the effect of macroeconomic variables on the PD of the companies in JII during 2010-2014. The objects of this research are 12 companies that had been consistently joined in Jakarta Islamic Index (JII) during 2010-2014. Macroeconomic variables that are used in this research are inflation, exchange rate and interest (BI rate), data used in this research is annual data from 2010 to 2014.
Based on the result of the analysis by using the Merton model method, this research finds that the 12 companies in JII during 2010-2014 have good stability in each year. It can be seen from the average of PD that is decrease in each year. Based on the result of the panel data regression, the macroeconomic variables that influence on the PD value of the companies in JII during 2010-2014 are inflation and interest (BI rate) whereas the macroeconomic variable that does not influence to PD value of the companies is the exchange rate.
The inflation influences to PD value of the companies in JII during 2010-2014 negatively and significantly, the inflation rate includes in the low inflation that stimulates the better economy. The Interest (BI rate) has a positive effect to the PD value of the companies because it will increase the capital gains in the form of interest and production costs. In addition, the exchange rate does not influence significantly the PD value of the companies in JII during 2010-2014, it is because the value of the fluctuation in exchange rate is low and there are hedging practices in international trade transactions.
Keywords: Stability, Jakarta Islamic Index (JII), Merton, Probability Default (PD), Panel Data Regression, Macroeconomic Variable.NIM. 12810028 AHMAD SYAHRUL FAUZI2016-12-30T07:37:10Z2016-12-30T07:37:10Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23278This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232782016-12-30T07:37:10ZANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
KABUPATEN CIAMISSektor pertanian, kehutanan dan perikanan sementara ini menjadi potensi unggulan di Kabupaten Ciamis, karena sektor tersebut memberikan kontribusi yang paling besar terhadap PDRB Kabupaten Ciamis. Namun jika dilihat dari laju pertumbuhannya, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki perubahan yang relatif menurun dan laju pertumbuhan yang lemah. Selain itu, walaupun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan bagian dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui namun jika tidak dapat dimanfaatkan dengan bijaksana maka perlahan-lahan akan habis dan tentunya hal ini akan menjadi permasalahan. Sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan relatif menaik justru meliputi sektor jasa-jasa dan industri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan struktur perekonomian di kabupaten Ciamis berdasarkan PDRB setiap sektornya. Model penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan studi deskriptif. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis LQ dan shift-share baik klasik maupun modern. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder time series mulai tahun 2008-2014 yang diperoleh dari publikasi BPS Kabupaten Ciamis dan Provinsi Jawa Barat serta BAPPEDA Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil analisisi S-S dan LQ selama periode 2008-2014 di Kabupaten Ciamis telah terjadi perubahan struktur ekonomi. Perubahan tersebut ditunjukkan oleh peran sektor primer yang menurun, sedangkan peran sektor sekunder dan tersiernya meningkat. Sektor-sektor yang menjadi basis Kabupaten Ciamis adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor kontruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, sektor informasi dan komunikasi, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor jasa perusahaan, sektor real estate, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor jasa pendidikan. Sedangkan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan terspesialisasi adalah sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Perubahan struktur ekonomi dan penentuan sektor basis serta sektor yang memiliki keunggulan kompertitif ini merupakan strategi yang sesuai dengan konsep pembangunan dalam Islam yang mencakup konsep tauhid, persaudaraan dan keadilan dalam memaksimumkan output-nya. Kata kunci: Struktur Ekonomi, LQ, dan Shift-ShareNIM. 12810032 NURIDHA RAHADIYANTI KARTIKASARI2016-12-28T03:56:42Z2016-12-28T03:56:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23282This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232822016-12-28T03:56:42ZPENGARUH OBYEK WISATA AIR TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PELAKU USAHA
(Studi Kasus Obyek Mata Air Cokro dan Umbul Ponggok Kabupaten Klaten)ii
ABSTRAK
Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang diyakini mampu menjadi sektor andalan dalam usaha meningkatkan perolehan devisa bagi pembangunan juga mampu mengentaskan kemiskinan. Keberagaman obyek wisata yang dimiliki Kabupaten Klaten berpontensi besar untuk dikembangkan. Salah satunya adalah obyek wisata air OMAC dan Umbul Ponggok. Obyek wisata air OMAC dan Umbul Ponggok ini merupakan obyek wisata unggulan Kabupaten Klaten yang banyak dikunjungi oleh wisatawan terutama saat event-event tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh keberadaan obyek wisata terhadap kesejahteraan masyarakat yang di ukur dengan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar terutama masyarakat pelaku usaha, mengetahui apakah terdapat perbedaan kesejahteraan antara masyarakat di kawasan obyek wisata OMAC dan Umbul Ponggok.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan metode purposive sampling. Selain itu, juga digunakan metode dokumentasi yang di dapatkan dari pihak-pihak terkait seperti dari Disbudparpora Kabupaten Klaten, BPS Klaten, BUMDes Tirta Mandiri desa Ponggok dan lainnya. Sampel yang diambil dengan teknik Quote Sampling adalah sebanyak 90 responden, dimana responden yang akan diambil adalah masyarakat lokal khususnya pelaku usaha di kawasan wisata. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah dengan Ordinary Least Squares (OLS) dan Independent samples t-test yang diolah dengan mengunakan perengkat SPSS versi 23.
Dari hasil analisis penelitian dengan menggunakan model Ordinary Least Squares (OLS), menunjukkan bahwa variabel ekonomi dan sosial berpengaruh terhadap kesejahteraan. Secara simultan variabel ekonomi dan sosial berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat dengan tingkat sigifikansi F sebesar 0,002, sedangkan secara parsial variabel ekonomi berpengaruh positif sebesar 0,033 dengan tingkat signifikan t sebesar 0,046 dan variabel sosial berpengaruh negatif sebesar -0,091 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,050. Dengan uji beda t-test (Independent Sample T-test) didapatkan perbedaan kesejahteraan antara masyarakat di kawasan wisata Obyek Mata Air Cokro dan Umbul Ponggok baik secara ekonomi maupun sosial.
Kata Kunci: Pariwisata, OMAC, Umbul Ponggok, ekonomi, sosial, Kesejahteraan Masyarakat, OLS, Independent samples t-test
ABSTRACT
Tourism is one sector of the economy which is believed to be the leading sectors in order to increase foreign exchange for development and also rise the poverty. Diversity of tour object in Klaten is potentially to develop. One of them is water tour object, Omac and Umbul Ponggok. They are a superior tour object in Klaten which have a lot of tourist visit, especially in specific events.
This research aimed to identifity the effect of tour object existance toward community welfare which measured by economic and social community around there, especially entrepreneur or businessmen. Beside that, this also aim to find is there differences the welfare on the people in the area OMAC and Umbul Ponggok.
This research used primary data and using Purposive Sampling method. In other side, used documentation method which get from relevant parties,there are Disbudparpora Kabupaten Klaten, BPS Klaten, BUMDes Tirta Mandiri village Ponggok etc. Samples were taken with Quote Sampling technique is as much 90 respondents, and the respondents is local peoples, especially entrepreneur around the tour object. The analyticaltoo used in the study is teh Ordinary Least Squares (OLS) and Independent Samples T-test which processed by SPSS 23 version.
From the outcome of resarch analize by Ordinary Least Squares (OLS), indicate that economic and social variable is bring side effect to welfare. Simultaneity economic and social variable is influance community welfare with F significancy at 0,002, meanwhile partially economic variable is positive influence as 0,033 with t significancy level at 0,064, and social variable is negative influence as -0,091 with t significancy level at 0,050. Independent Sample T-test indicate theres welfare diverent beetwen community in Omac and Umbul Ponggok, in economic and social.
Keyword: Tourism, Omac, Umbul Ponggok, economic, social, community welfare, Ordinary Least Squares, Independent Samples T-test.NIM. 12810033 RIZKY DANAR NOVITA SARI2016-12-28T03:57:17Z2016-12-28T03:57:17Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23283This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232832016-12-28T03:57:17ZANALISIS EFEKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2014Abstrak
Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Pajak Bumi dan Bangunan, pemerintah kota Yogyakarta berwenang memungut pajak atas Bumi dan Bangunan. Hal ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2012, Kota Yogyakarta dipercaya untuk melaksanakan kewenangan pengelolaan dan pemungutan PBB dari pajak pusat menjadi pajak daerah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisa tingkat efektivitas dan faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Yogyakarta.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder . Data diperoleh dari Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK), Badan Pusat Statistik (BPS), serta pustaka yang relevan pada periode penelitian tahun 2012 – 2014. Data yang digunakan adalah data per kecamatan di Kota Yogyakarta. Alat analisisnya adalah analisis regresi panel, uji t, Uji F
dan koefisien determinasi.
Kesimpulan yang diperoleh adalah Perkembangan penerimaan PBB Kota Yogyakarta mengalami fluktuatif, pada tahun 2012 sangat efektif, realisasi penerimaanya sebesar 96,2 persen dari potensi yang dimiliki. Pada tahun 2013 berada pada kisaran 87,3 persen dari potensi yang ada, dan tahun tahun 2014 sebesar 84,6 persen. Untuk variabel Jumlah Bangunan dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mempunyai pengaruh signifikan terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Yogyakarta. Sedangkan vaiabel Jumlah Wajib Pajak tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadappenerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Yogyakarta. Variasi perubahan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dijelaskan oleh variasi variabel Jumlah bangunan, Jumlah Wajib Pajak dan Produk Domestik Regional Bruto sebesar 61,4%.
Kata Kuci : Pajak Bumi dan Banguna, Jumlah Bangunan, PDRB, dan Efektivitas
Abstract
As the stipulating of Regional Government Policy regarding Land and Building Tax, the government of Yogyakarta City has the authority to collect taxes towards land and buildings. This policy will be applied on January 1st, 2012. Yogyakarta has been mandated to manage and collect Land and Building Tax (PBB) from the central to the region.
This research aims to analyze the level of effectiveness and the factors influencing the admission of Land and Building Tax in Yogyakarta. The data used in this researh is the secondary data. The data is obtained from The Regional Taxes Institution and Financial Management (DPDPK), Centrak Bereaue of Statistics (BPS), and several related scientific literature from 2012-2014. The data used is collected from each district in Yogyakarta. The analysis devices employed are regression panel analysis, T test, F test, and coefficient of determination.
The research finds out that the development of Land and Building Tax in Yogyakarta fluctuated in which the percentage during 2012 was very effective with 96.2% admission realization from its potency. In 2013, the percentage was around 87.3% from its potency, and during 2014 is around 84.6%. The variable of Building Amount and Regional Gross Domestic Product (PDRB) has a significant effect towards the admission of Land and Building Tax in Yogyakarta. On the other hand, the variable of the amount of taxpayers has no significant effect towards the admission of Land and Building Tax in Yogyakarta. The variety of the admission change of Land and Building Tax is explained by the variable variety of the amount of buildings, the amount of taxpayers, and Regional Gross Domestic Product with percentage 61.4%.
Keywords: Land and Building Tax, The Amount of Buildings, Regional Gross Domestic Product, and Effectiveness.NIM. 12810034 FAISAL HIDAYAT2016-12-29T01:41:55Z2016-12-29T01:41:55Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23285This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232852016-12-29T01:41:55ZANALISIS PENGARUH PENDAPATAN, PENDIDIKAN, USIA, JUMLAH
TANGGUNGAN TERHADAP KEPUTUSAN TENAGA KERJA UNTUK
BEKERJA DI INDUSTRI PENGOLAHAN TELUR ASIN
(STUDI KASUS: KABUPATEN BREBES)Abstrak
Peran sektor industri di Kabupaten Brebes mengalami peningkatan yang
tidak terlalu signifikan. Uniknya sektor ini mampu menyerap tenaga kerja yang
cukup besar, terutama di wilayah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
tenaga kerja untuk bekerja di industri pengolahan telur asin. Kabupaten Brebes
dipilih sebagai lokasi penelitian karena setiap orang mengetahui bahwa
Kabupaten Brebes menjadi sentra penghasil telur asin yang berkualitas.
Variabel independen pada penelitian ini terdiri dari pendapatan,
pendidikan, usia, dan jumlah tanggungan. Sedangkan variabel dependennya yaitu
keputusan tenaga kerja untuk menentukan pekerjaanya di industri telur asin.
Objek penelitian yang dipilih yaitu lima kecamatan di Kabupaten Brebes dengan
jumlah proporsi tenaga kerja di sektor industri terbesar. Data yang digunakan
merupakan data primer dengan metode penyebaran kuisioner. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik.
Hasil penelitian ini adalah variabel pendapatan dan pendidikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan tenaga kerja untuk bekerja
di industri pengolahan telur asin. Sedangkan variabel usia dan jumlah tanggungan
berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan tenaga kerja untuk bekerja di
industri telur asin. Hal ini disebabkan semakin banyak jumlah tanggungan, akan
memberikan tuntutan atas pemasukan yang lebih tinggi. Sehingga tenaga kerja
akan memilih bekerja di luar industri telur asin yang menawarkan pendapatan
yang lebih besar.
Kata Kunci: Regresi, Pendapatan, Pendidikan, Usia, Jumlah tanggungan, Tenaga
kerja
ABSTRACT
The role of the industrial sector in Brebes has increased which is not too
significant. Uniquely this sector is able to absorb large enough total of labors,
especially in rural areas. This study aims to determine the factors influence’s the
labour’s decision to work in salty egg manufacturing industry. Brebes was
selected location for this study, because Brebes known asthe salty egg
production’s central area.
The independent variable in this study consisted of income, education,
age, and number of dependent children. While the dependent variable is labor's
decision to determine his work in salty egg industry. The object of this research
were five districts in Brebes with the largest proportion of the workforce in the
industry sectors. The data used is primary data by questionnaire method. The
analytical tool used in this research is binary logistic regression.
The results of this study are income and education variables have
significantly positive effect the decision of labor to work in salty egg
manufacturing industry. While the variables of age and number of dependents
children have significant negative effect on the labor’s decision of to work in salty
egg industry. This is due to the greater number of dependents children will
provide the demand on higher income. So that workers will choose to work
outside the salty egg industry that offers greater income.
Keywords: income, education, age, number of dependent children, labor’s
decisionNIM. 12810035 MOCHAMMAD EMMIK KANIGARA2016-12-29T01:40:47Z2016-12-29T01:40:47Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23287This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232872016-12-29T01:40:47ZPENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD), JUMLAH ANGKATAN KERJA, DAN JUMLAH
PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI WILAYAH SOLO RAYA PERIODE 2000–2014ABSTRACT
Economic Growth mean growth in economics causing produced service
and goods and increase and prosperity of society mount. In this research explain
how Governmental Expenditure (routine expenditure and expenditure of
development), Original Influence Earnings Of Area, The Workforce and of the
Population to Economic Growth of Sub-Province Solo Raya period 2000-2014.
As for used data in this research represent sekunder data, with annual
series time data type of periode 2000-2014 (15 years) obtained from BPS
(Statistical Body Center). Used by variable is Economic Growth, Governmental
Expenditure, Original Influence Earnings Of Area, The Workforce and of the
Population to Economic Growth of Sub-Province Solo Raya period 2000-2014.
Used by analysis models Panel.
Result of this research indicate that governmental Expenditure having an
effect on signifikan to economic growth , Original Analysis Influence Earnings Of
Area have an effect on do not signifikan to economic growth, The Workforce
having an effect on signifikan to economic growth and of the Population having
an effect on signifikan to economic growth to Economic Growth of Sub-Province
Solo Raya period 2000-2014.
Keywords: Economic Growth, Governmental Expenditure, Original Analysis
Influence Earnings Of Area (PAD), The Workforce and and of the Population.
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Jumlah
Angkatan Kerja dan Jumlah Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Wilayah Solo Raya Tahun 2000-2014.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder, dengan jenis data time series tahunan periode 2000-2014 (15 tahun)
yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik). Variabel yang digunakan adalah
Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Jumlah Angkatan Kerja dan Jumlah Penduduk. Model analisis yang digunakan
adalah regresi data panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli
daerah (PAD) berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,
jumlah angkatan kerja memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, kemudian jumlah penduduk memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Wilayah Solo Raya tahun 2000-
2014.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Jumlah Angkatan Kerja dan Jumlah Penduduk.NIM. 12810045 KHILYATI ZAM ZAM2016-12-30T07:35:52Z2016-12-30T07:35:52Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23288This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232882016-12-30T07:35:52ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIAABSTRACT
Foreign direct investment (FDI) has an important role in the economic
development of Indonesia, even FDI is the engine of growth of the economy.
Therefore, the government began a campaign that foreign investors want to invest
in Indonesia, a number of policies issued to support it.
This research aims to determine the effect of GDP, inflation, and
infrastructure on foreign direct investment in Indonesia from 1981 until this 2014.
This research using time series data and methods Error Correction Model (ECM).
Based on the analysis, all variables used stationary at first difference
form. Dependent and independent variables in the regression equation
cointegrating have a long-term relationship. In the short term, GDP and
Infrastructure does not have a significant effect, while inflation has a negative
and significant impact on the α 5% on foreign direct investment. In the long term,
GDP and Infrastructure has a positive and significant impact on the α 5%, while
inflation did not have a significant effect on foreign direct investment in
Indonesia.
Keywords: Foreign direct investment, GDP, Inflation, Infrastructure, ECM
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PDB, Inflasi, dan
Infrastruktur terhadap investasi asing langsung di Indonesia dari tahun 1981
sampai 2014. Penelitian ini mnggunakan data time series dan menggunakan
metode Error Correction Model (ECM).
Investasi asing langsung (FDI) memiliki peran penting dalam
pembangunan ekonomi Indonesia, bahkan FDI merupakan engine of growth
perekonomian. Oleh sebab itu pemerintah mulai melakukan promosi agar investor
asing mau menanamkan modalnya di Indonesia, sejumlah kebijakan dikeluarkan
untuk mendukung hal tersebut.
Berdasarkan hasil analisis data, semua variabel yang digunakan stasioner
pada bentuk first difference. Variabel dependen dan independen dalam persamaan
regresi kointegrasi memiliki hubungan jangka panjang. Dalam jangka pendek,
PDB dan Infrastruktur tidak memiliki pengaruh signifikan, sedangkan inflasi
memiliki pengaruh negatif dan signifikan pada 5% terhadap investasi asing
langsung. Dalam jangka panjang, PDB dan Infrastruktur memiliki pengaruh
positif dan signifikan pada 5%, sedangkan inflasi tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap investasi asing langsung di Indonesia.
Kata Kunci: Investasi asing langsung, PDB, Inflasi, Infrastruktur, ECM.NIM 12810049 NUR CAHYANINGSIH2016-12-29T08:28:46Z2016-12-29T08:28:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23289This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232892016-12-29T08:28:46ZANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA BI (BI RATE), TINGKAT
KURS, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP TINGKAT
INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006-2015Inflation is one of the important economic indicators, rate of change has
always strived low and stable. High inflation and an unstable is a reflection of the trend
of rising price levels for goods and services in general and continuously so that it will
weaken the purchasing power which in turn will impact on the national income. It is
therefore expected that the inflation rate control lately chart shows the increase.
This study discusses the effect of BI Rate, exchange rates and the money supply on
inflation rate in Indonesia from 2006 to 2015, aims to determine the effect of BI Rate,
exchange rates and the money supply the inflation rate in Indonesia by using time series
data obtained from Bank Indonesia as well as using Error Correction Model (ECM).
The results of this study indicate that the BI Rate positive and significant effect on the
inflation rate in Indonesia. Meanwhile, the rupiah exchange rate against the dollar and
no significant negative effect on the level of inflation in Indonesia as well as the money
supply and no significant positive effect on the level of inflation in Indonesia.
Keywords: Inflation, BI Rate, Exchange Rate and Money Supply, ECM.
ABSTRAK
Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian yang penting, laju
perubahannya selalu diupayakan rendah dan stabil. Inflasi yang tinggi dan tidak stabil
merupakan cerminan akan kecenderungan naiknya tingkat harga barang dan jasa secara
umum dan terus menerus sehingga akan melemahkan daya beli masyarakat yang
nantinya akan berdampak pada penurunan pendapatan nasional. Oleh karena itu
diharapkan adanya pengendalian laju Inflasi yang akhir-akhir ini menunjukkan grafik
yang meningkat.
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh suku bunga BI (BI Rate), tingkat
kurs, dan jumlah uang beredar terhadap tingkat Inflasi di Indonesia dari tahun 2006
sampai 2015, bertujuan untuk mengetahui pengaruh suku bunga BI (BI Rate), tingkat
kurs, dan jumlah uang beredar terhadap tingkat Inflasi di Indonesia dengan
menggunakan data time series yang diperoleh dari Bank Indonesia serta menggunakan
metode Error Correction Model (ECM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga BI (BI Rate) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Sedangkan tingkat kurs
Rupiah terhadap Dollar berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat inflasi
di Indonesia serta jumlah uang beredar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
tingkat Inflasi di Indonesia.
Kata Kunci: Inflasi, Suku Bunga BI (BI Rate), Tingkat Kurs, dan Jumlah Uang Beredar,
ECM.NIM: 12810050 Surya Kusuma2016-12-30T02:09:46Z2016-12-30T02:09:46Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23290This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232902016-12-30T02:09:46ZPENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA,
PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN DAN UPAH
TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI DIY
PERIODE TAHUN 2007-2013
(DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH)This study aims to analyze how and how much influence variables human
development index, economic growth, unemployment and wages to the level of
poverty in the Province DIY in the period 2007-2013 sharia economic
perspective. The independent variable of this research is the human development
index, economic growth, unemployment and wages. The dependent variable in
this study is poverty in the Province DIY.
The population in this study was 5 districts in the Province DIY. The
sample in this study using total sampling technique that is the number of samples
is equal to the number of population. The period used is seven years from 2007
until 2013. The analytical method used is the method of panel data regression
analysis.
The results showed that the human development index and wages
significant negative effect on poverty, while economic growth and unemployment
no significant positive effect on poverty.
Keywords: Poverty, Human Development Index, Economic Growth,
Unemployment and Wages
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dan seberapa besar
pengaruh variabel indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi,
pengangguran dan upah terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi DIY periode
tahun 2007-2013 dalam perspektif ekonomi syariah. Variabel independen
penelitian ini yaitu indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi,
pengangguran dan upah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kemiskinan di Provinsi DIY.
Populasi di dalam penelitian ini adalah 5 kabupaten di Provinsi DIY.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu jumlah
sampel sama dengan jumlah populasi. Periode yang digunakan yaitu tujuh tahun
dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. Metode analisis yang digunakan
adalah metode analisis regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa indeks pembangunan manusia dan
upah berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan
pertumbuhan ekonomi dan pengangguran berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kemiskinan.
Kata Kunci: Kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan
Ekonomi, Pengangguran dan UpahNIM: 12810052 DESI YULIANTI2016-12-29T01:41:12Z2016-12-29T01:41:12Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23291This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232912016-12-29T01:41:12ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN
PEDAGANG DI TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR
KABUPATEN MAGELANGVenture Capital, Old Business, Working Hours, Holiday Season, Level
of Education
ABSTRAK
Taman Wisata Candi Borobudur termasuk salah satu dari 3 (tiga) warisan
budaya dunia (World Cultural Heritage List) yang dilindungi oleh UNESCO
sejak tahun 1991. Taman Wisata Candi Borobudur banyak dikunjungi oleh
wisatawan domestik maupun mancanegara. Pada setiap tahunnya lebih dari 3
juta orang berkunjung ke Candi Borobudur. Maka hal ini memberikan dampak
positif khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya untuk melakukan
usaha perdagangan. Akan tetapi dampak positif dari keberadaan Taman Wisata
ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarat yang tinggal di sekitarnya, terbukti
dari masih banyaknya angka kemiskinan dan pendapatan dari pedagang yang
masih tergolong rendah.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh modal usaha,
lama usaha, jam kerja, musim liburan dan tingkat pendidikan terhadap
pendapatan pedagang di Taman Wisata Candi Borobudur. Denganteknik
pengambilan sampel probability sampling (sampling peluang) dan cara
pengambilan sampelnya dalam penelitian ini menggunakan stratified random
sample (sampel acak distratifikasi), maka sampel yang digunakan penelitian ini
mengambil 340 pedagang sebagai responden. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis secara simultan menunjukkan bahwa modal usaha, lama
usaha, jam kerja, musim liburan dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan pedagang di Taman Wisata Candi Borobudur. Sedangkan
dalam pengujian secara parsial menunjukkan bahwa modal usaha, lama usaha,
jam kerja dan musim liburan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan. Untuk variabel tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh
terhadap pendapatan pedagang di Taman Wisata Candi Borobudur.
Kata Kunci : Modal Usaha, Lama Usaha, Jam Kerja, Musim Liburan, Tingkat
PendidikanNIM. 12810053 Hening Ayoka2016-12-30T07:35:30Z2016-12-30T07:35:30Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23292This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/232922016-12-30T07:35:30ZANALISIS PENGARUH INSTRUMEN MONETER SYARIAH
TERHADAP PEMBIAYAAN UMKM DI DIYSMEs is a very important sector for employment and income earners are
quite dominant in DIY. Therefore, financing the SME sector should be prioritized
by Islamic banks through the sale and purchase agreement (murabaha) in the form
of profit margins, and the contract for the results (mudaraba and murabaha) in the
form of profit sharing so that SMEs can grow rapidly.
This research aims to determine the influence of SBIS, profit margins, and
profit loss sharing to financing SMEs in DIY from January 2011 to December 2014.
This study uses time series data and methods Vector Autoregressive (VAR) and
Vector Error Correction Model (VECM).
From the results, it can be concluded that in the short term, SBIS, profit
margins and profit loss sharing no significant effect. While in the long term, SBIS,
profit margins and PLS positive and significant effect on the financing of SMEs in
DIY.
Keywords: SBIS, Margin, PLS, Financing SMEs, VAR, VECM
ABSTRAK
UMKM merupakan sektor yang sangat penting untuk penyerapan tenaga
kerja dan penghasil pendapatan yang cukup dominan di DIY. Oleh sebab itu,
pembiayaan kepada sektor UMKM harus diutamakan oleh bank syariah melalui
akad jual beli (murabahah) dalam bentuk margin keuntungan dan akad bagi hasil
(mudharabah dan murabahah) dalam bentuk bagi hasil supaya UMKM bisa
tumbuh secara pesat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SBIS, margin
keuntungan, dan profit loss sharing terhadap pembiayaan UMKM di DIY dari
Januari 2011 sampai Desember 2014. Penelitian ini menggunakan data time series
dan metode Vector Autorregressive (VAR) serta Vector Error Correction Model
(VECM).
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam jangka pendek, SBIS,
margin keuntungan dan profit loss sharing tidak berpengaruh signifikan.
Sedangkan dalam jangka panjang, SBIS, margin keuntungan serta PLS berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pembiayaan UMKM di DIY.
Kata Kunci: SBIS, Margin, PLS, Pembiayaan UMKM, VAR, VECMNIM: 12810056 MOHAMMAD ALVIEN WAHYU SURYONO2016-12-30T07:34:38Z2016-12-30T07:34:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23300This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233002016-12-30T07:34:38ZPENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN UPAH TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI PROVINSI DIYPembangunan yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan perekonomian guna mendapatkan pemerataan pendapatan, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan kualitas hidup masyarakat. Suatu negara yang mempunyai tingkat kesejahteraan tinggi dapat dilihat dari nilai PDB maupun pendapatan perkapita. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh investasi, tenaga kerja dan upah terhadap kesejahteraan masyarakat di Provinsi D.I. Yogyakarta. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Provinsi D.I. Yogyakarta, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah ke lima kabupaten yang ada di dalam provinsi tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi data panel. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan perkapita yang digunakan sebagai indikator kesejahteraan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah investasi, tenaga kerja, dan upah. Periode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sepuluh tahun dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, menunjukan bahwa variabel investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan, variabel upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan, sedangkan variabel tenaga kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kesejahteraan. Secara bersama-sama, seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan. Kata kunci: investasi, tenaga kerja, upah, pendapatan perkapita, regresi data panelNIM: 12810058 Riza Ilham Nugroho2016-12-30T07:36:38Z2016-12-30T07:36:38Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23301This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233012016-12-30T07:36:38ZPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH PERIODE 2010-2013Pembangunan Manusia menurut UNDP (United Nation
Development Programme) diartikan sebagai suatu proses untuk
memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk. Penduduk ditempatkan
sebagai tujuan akhir, sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai
sarana untuk mencapai tujuan. Laju Pembangunan manusia di Jawa
Tengah tergolong rendah jika dibanding provinsi lain di Pulau Jawa.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan
ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan terhadap indeks pembangunan
manusia kabupaten/kota di Jawa Tengah pada tahun 2010-2013. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi data panel analisis model fixed effect. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada periode tahun 2010 hingga tahun 2013 variabel
pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan
manusia yaitu sebesar 0.177000561,variabel pengangguran berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia yaitu
sebesar 0.079668, dan variabel kemiskinan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap indeks pembangunan manusia. Nilai koefisien
determinasi diperoleh 0,946821, itu artinya variabel independen
(pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan) dalam penelitian ini
mampu menjelaskan variabel dependen (indeks pembangunan manusia)
sebesar 96,68%, sedangkan sisanya 3,32% dijelaskan oleh variabel lain
diluar penelitian ini.
Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi,
Pengangguran, KemiskinanNIM. 12810065 YESI ANGGRAHENI2016-12-30T07:37:42Z2016-12-30T07:37:42Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23302This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233022016-12-30T07:37:42ZANALISIS PENGARUH KURS DAN INFLASI TERHADAP NERACA PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA ANGGOTA ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) (Studi Kasus: Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Qatar dan Saudi Arabia)Negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mempunyai
peluang besar dalam perdagangan dunia, hal ini dikarenakan sebagian besar
anggota dari OKI merupakan negara penghasil minyak dunia yang memegang laju
perdagangan di organisasi tersebut. Untuk meningkatkan ekspor sehingga neraca
perdagangan bisa menjadi surplus maka negara-negara anggota OKI harus
memperhatikan pergerakan nilai tukar riil dan tingkat inflasi. Pergerakan nilai
tukar riil dan inflasi dapat berpengaruh pada nilai ekspor dan impor yang
kemudian akan mempengaruhi juga surplus neraca perdagangan. Tingkat inflasi
juga dapat menyebabkan suatu negara tidak dapat bersaing di perdagangan dunia
jadi ekspor akan menurun dan dapat berpengaruh pada surplus neraca
perdagangan.
Penelitian ini muncul karena adanya research gap dimana nilai tukar riil
tidak selamanya berpengaruh pada neraca perdagangan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh nilai tukar riil dan tingkat inflasi terhadap neraca
perdagangan di negara-negara anggota OKI dalam perspektif Islam. Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar riil dan tingkat
inflasi dari internasional monetary fund dan world bank pada tahun 2005-2014.
Variabel dependen dari penelitian ini adalah neraca perdagangan dari
international monetary fund pada tahun 2005-2014.
Populasi dari penelitian ini negara-negara anggota OKI. Penelitian ini
menggunakan alat analisis data panel dengan data tahunan dari tahun 2005-2014.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi data
panel dengan fixed effect model (FEM) menggunakan alat eviews 8. Nilai adjusted
R2 sebesar 0.773868 yang berarti bahwa hubungan antara dependen dan
independen variabel dapat dijelaskan sebesar 77.38% dalam model estimasi dan
22.61% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil dari peneitian ini
adalah nilai tukar riil dan inflasi berpengaruh negative dan signifikan terhdap
surplus neraca perdagangan.
Kata Kunci: Nilai Tukar Riil, Tingkat Inflasi, Neraca Perdagangan, FEMNIM: 12810069 HIELDA SILVIANA2016-12-29T03:50:06Z2016-12-29T03:50:06Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23303This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233032016-12-29T03:50:06ZPENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, INVESTASI, DAN PAJAK DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN/KOTA EKS-KARESIDENAN BANYUMAS PERIODE TAHUN 2005-2012Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu instrumen yang memiliki
peran penting dalam perekonomian. Pertumbuhan ekonomi juga dapat
dijadikan sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat perkembangan suatu
wilayah atau negara. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi di suatu
wilayah, berarti semakin baik kondisi perekonomian di wilayah tersebut.
Pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupaten/kota eks Karesidenan
Banyumas selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data Produk
Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan per kabupaten, jumlah
PDRB untuk wilayah kabupaten/kota eks Karesidenan Banyumas selalu
mengalami peningkatan. Yaitu pada tahun 2011-2013 rata-ratanya lebih
tinggi dibanding rata-rata PDRB Jawa Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh desentralisasi
fiskal, investasi, dan pajak daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten/Kota eks Karesidenan Banyumas pada periode tahun 2005-
2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi data panel analisis
fixed effect model.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode tahun 2005
hingga tahun 2012, variabel desentralisasi fiskal tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan variabel investasi dan pajak daerah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari
hasil uji F nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,7743.
Artinya, bahwa variabel independen (desentralisasi fiskal, investasi dan
pajak daerah) mampu menjelaskan variabel dependen (pertumbuhan
ekonomi) sebesar 77,43% sedangkan 22,57% sisanya dijelaskan oleh
variabel lain di luar model.
Kata kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Desentralisasi Fiskal, Investasi, Pajak
Daerah, Regresi Data Panel.NIM. 12810071 SITI INGANATUN2016-12-30T07:37:16Z2016-12-30T07:37:16Zhttp://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23304This item is in the repository with the URL: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/233042016-12-30T07:37:16ZANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MUZAKKI DALAM MEMBAYAR ZAKAT (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Kota Yogyakarta)Kota Yogyakarta memiliki potensi zakat yang tinggi, akan tetapi realisasi
dana yang terkumpul di Badan Amil Zakat Kota Yogyakarta hanya mencapai 25% saja,
hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya potensi zakat di Kota Yogyakarta belum
mampu untuk direalisasikan secara optimal, karena itulah penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat muzakki dalam membayar
zakat di Badan Amil Zakat Kota Yogyakarta. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah pendapatan, religiusitas, kepercayaan dan pelayanan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua muzakki Badan Amil Zakat
Kota Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini diambil dari sebagian muzakki
dengan menggunakan teknik convinience sampling dengan penentuan jumlah
sampel menggunakan metode slovin. Terdapat 100 kuesioner yang diolah dalam
penelitian ini. Metode pengumpulan data primer yang dipakai adalah dengan metode
survei dengan menggunakan media kuesioner. Selain kuisioner, penelitian ini juga
didukung dengan wawancara. Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu uji
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan program SPSS 18.00
Berdasarkan hasil analisis uji parsial (uji t) Pendapatan terhadap minat muzakki
dalam membayar zakat, menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,000 ≤ 0,05 dan thitung (5,460) ≥ ttabel (1,985). Artinya bahwa
pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap minat muzakki dalam membayar
zakat. Religiusitas terhadap minat muzakki dalam membayar zakat, menunjukkan bahwa
nilai probabilitas signifikansi yang diperoleh sebesar 0,001 ≤ 0,05 dan thitung (3,423) ≥
ttabel (1,985). Artinya bahwa religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat
muzakki dalam membayar zakat. Kepercayaan terhadap minat muzakki dalam membayar
zakat, menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 ≤
0,05 dan thitung (4,323) ≥ ttabel (1,985). Artinya bahwa kepercayaan berpengaruh positif
signifikan terhadap minat muzakki dalam membayar zakat. Sedangkan pelayanan
terhadap minat muzakki dalam membayar zakat, menunjukkan bahwa nilai probabilitas
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,357 ≥ 0,05 dan thitung (0,925) ≤ ttabel (1,985).
Artinya bahwa pelayanan tidak berpengaruh terhadap minat muzakki dalam membayar
zakat. Kepercayaan terhadap minat muzakki dalam membayar zakat.
Kata Kunci: Pendapatan, Religiusitas, Kepercayaan, Pelayanan dan MinatNIM: 12810074 Agus Nelin Nuha